Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui bahwa kecepatan tes spesimen saat ini jauh dari ideal. Menurut dia, meningkatkan rasio deteksi di Indonesia tidaklah mudah.
Pasalnya banyak keterbatasan dalam melakukan uji tersebut. Misalnya, hampir semua laboratorium tidak siap melayani uji deteksi siang dan malam. "Walaupun ada laboratorium tertentu yang karena manajemennya sudah sangat baik itu bisa bekerja 24 jam."
Untuk menaikkan angka deteksi penyebaran Covid, pemerintah mengkaji harga standar untuk tes PCR. "Terkait PCR, kami segera menyiapkan rujukan atau referensi harga. Ini sedang kami bahas dengan Kementerian Kesehatan," ujar Airlangga Hartarto Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia Iing Ichsan Hanafi mengatakan harga perangkat tes PCR menjadi penyebab mahalnya biaya tes usap. Sebab, perangkat tes adalah produk impor yang dijual dengan harga tidak murah.
Selain itu, kata dia, biaya pengadaan mesin untuk memproses swab test juga mahal. Faktor lainnya pembentuk harga tarif tes adalah keterbatasan kapasitas laboratorium.