Sebab, isolasi mandiri tidak dapat menjamin pasien Covid-19 berdiam di rumah, apalagi tanpa adanya pengawasan ketat. "Apakah bisa dijamin yang diisolasi tetap di rumah? Kan tidak bisa dijamin," tuturnya.
Pro kontra dari warga Ibu Kota pun muncul. Ada yang manut dengan ketentuan ini, tapi pemerintah DKI harus menjamin seluruh kebutuhannya serta anak-anak.
Tapi, seorang pemilik toko bahan pangan bernama Ayu menilai, sebaiknya pemerintah DKI tetap mengizinkan pasien memilih antara isolasi mandiri di rumah atau fasilitas milik pemerintah.
Ayu tak yakin pemerintah DKI bisa menjamin semua keperluan pasien. Kalaupun ada tunjangan, kebutuhan tiap orang berbeda-beda. "Banyak yang mesti diurus di rumah.”
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Mohamad Taufik, tak setuju dengan rencana Anies ini. Alasannya akan menambah beban fasilitas kesehatan. Sampai akhir Agustus 2020 saja, 70 persen tempat tidur isolasi dan ruang ICU di rumah sakit rujukan Covid-19 Jakarta sudah terisi.
Sementara Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI menilai, rencana ini sudah tepat meski terlambat. Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad meminta pemerintah DKI tak menjadikan langkah tersebut sekadar wacana.
LANI DIANA | IMAM HAMDI | GANGSAR PARIKESIT | ACHMAD HAMUDI ASSEGAF | TAUFIQ SIDDIQ