Dalam pelaksanaan program tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa data memang menjadi tantangan tersendiri yang perlu diselesaikan pemerintah. "Yang paling sulit adalah kalau secara masif anggarannya diberikan, maka yang terjadi kalau datanya belum bersih dan belum terkonsolidasi, nanti ada masyarakat yang mendapatkan lebih dari satu bantuan pemerintah, tapi ada juga yang tidak mendapatkan sama sekali," ujar dia, Selasa, 11 Agustus 2020.
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan
Karena itu, dia memastikan pemerintah akan melakukan pembersihan data. Sehingga, penyaluran bisa tepat dan akurat kepada masyarakat yang berhak menerima. Sebab, ia mengatakan bahwa pada akhirnya program-program tersebut pun akan diaudit. Sehingga ia ingin memastikan program tersebut tidak menimbulkan masalah dari sisi akuntabilitas."Karena ini semua harus dipertanggungjawabkan. Dan memang trade-off antara kecepatan dan ketepatan ketika bahan baku data belum lengkap menjadi sesuatu yang menantang bagi semuanya," kata Sri Mulyani.Berkaitan dengan pernyataan Sri Mulyani tersebut, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Muhammad Ikhsan Ingratubun juga mengingatkan adanya dua kunci yang harus dilakukan pemerintah untuk memastikan bantuan tersebut tepat sasaran. Keduanya akurasi data dan kecepatan penyaluran. "Penyaluran program bantuan ini harus tepat, jangan asal ngasih saja," kata Ikhsan kepada Tempo.Ia meminta pemerintah melakukan pendataan ulang agar penyaluran itu menjadi tepat dan bisa menggerakkan perekonomian secara efektif. Dengan data yang akurat, penyaluran pun bisa dilakukan dengan lebih cepat. Semakin cepat penyaluran dilakukan, ujar dia, akan semakin cepat pelaku usaha membelanjakan dana tersebut."Karena kan tujuannya adalah orang, terutama di usaha produksi, memegang duit untuk belanja atau mengeluarkan uang untuk belanja agar PDB berjalan kembali," kata Ikhsan.
Bergulirnya program tersebut pun diharapkan bisa berjalan seiring dengan realisasi program-program yang telah direncanakan sebelumnya. "Kan ada Rp 123 triliun anggaran untuk UMKM, program BLT itu salah satunya, lalu ada restrukturisasi dan modal kerja, itu dulu segera diselesaikan dan dipermudah."
Ikhsan berharap bantuan produktif itu bisa dimanfaatkan oleh para pengusaha mikro yang sebelumnya belum bisa mengakses lembaga pembiayaan. Dengan demikian akan dampak bergulir dari belanja para pengusaha di tengah pandemi ini. "Misalnya usaha kuliner kan dengan membeli sayur itu usaha di bawahnya seperti peedagang sayur, sampai transportasi akan ikut terkena dampaknya," kata dia.
Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus pun menilai validasi data menjadi persoalan krusial dan masalah klasik bagi setiap program di Tanah Air. Data yang tidak valid dinilai akan membuat penyaluran bantuan menjadi lambat.Di samping soal data, ia berpendapat bahwa pemerintah tidak bisa hanya memberi bantuan modal kepada para pelaku usaha mikro. Sebab, menurut dia, masalah bagi para pengusaha tersebut bukan hanya soal modal. Melainkan juga ada masalah-masalah lainnya, misalnya soal akses pemasaran, akses terhadap teknolodi digital, hingga perkara keterampilan sumber daya manusia.Heri meminta bantuan tersebut diberikan secara menyeluruh, misalnya dengan adanya panduan dan bantuan kemitraan. Sehingga, para pelaku usaha pun tidak bingung akan mempergunakan bantuan tersebut untuk apa dan akhirnya bisa bangkit kembali di tengah pandemi ini. "Kalau cuma dikasih modal tanpa diarahkan, dikhawatirkan bantuan tidak efektif. Tidak produktif dan malah buat konsumsi," tutur Heri. Ia pun menyarankan menyarankan pemerintah untuk memberikan panduan teknis, menyediakan kanal pelaporan dan pemantauan, hingga mengadakan evaluasi bagi penyaluran bantuan tersebut. Tanpa itu, Heri tidak yakin bantuan tersebut bakal efektif mengerek pertumbuhan ekonomi nasional keluar dari zona negatif di akhir tahun ini. CAESAR AKBAR I DEWI NURITA
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi
5 jam lalu
Usai Jokowi dan Prabowo, Tony Blair Temui Airlangga Bahas Geopolitik hingga Transisi Energi
Tony Blair menemui Airlangga Hartarto membahas isu geopolitik, transisi energi, hingga inklusivitas keuangan.
Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas
7 jam lalu
Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas
Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.
Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor
10 jam lalu
Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor
Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.
Gibran Berangkat ke Jakarta Hari Ini untuk Bertemu Sejumlah Tokoh
11 jam lalu
Gibran Berangkat ke Jakarta Hari Ini untuk Bertemu Sejumlah Tokoh
Gibran berangkat ke Jakarta pada Jumat siang ini. Ia enggan memberitahu akan bertemu siapa saja dan agenda apa yang dibicarakan selama di Jakarta.
Disebut Sering Bohongi PDIP, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Meresahkan
11 jam lalu
Disebut Sering Bohongi PDIP, Gibran: Pak Hasto Bahasanya Meresahkan
Gibran menyebut Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto selalu memberikan jawaban negatif soal wacana pertemuan Jokowi dan Megawati.
Ngobrol 1 Jam dengan Jokowi, Tony Blair Makelari Investasi Solar Panel UEA di IKN
12 jam lalu
Ngobrol 1 Jam dengan Jokowi, Tony Blair Makelari Investasi Solar Panel UEA di IKN
Tony Blair memfasilitasi rencana investasi panel surya UAE di IKN.
Presiden Jokowi memimpin langsung rapat internal Indonesia darurat judi online, yang omsetnya setahun Rp327 triliun hampir 10 persen dari APBN
Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi
13 jam lalu
Pramono Anung Bicara soal Hubungannya dengan Pratikno di Dua Periode Jokowi
Pramono Anung mengaku senang bekerja sama dengan Pratikno.
Survei LSI Usai Pemilu: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
14 jam lalu
Survei LSI Usai Pemilu: 76,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan kepada kinerja Presiden Jokowi berada di angka 76,2 persen.
Gibran dan Hasto Berbalas Pernyataan Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati
18 jam lalu
Gibran dan Hasto Berbalas Pernyataan Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati
Hasto menyangsikan kata-kata Gibran setelah beberapa kali merasa dibohongi oleh Wali Kota Solo itu.