Juru bicara Gerindra, Dahnil Azwar Simanjuntak pernah mengatakan Prabowo mau menerima tawaran Menhan dari Jokowi lantaran posisi tersebut sesuai dengan kapasitas Gerindra. Menurutnya, Prabowo akan menerima porsi menteri jika Gerindra bisa berkontribusi maksimal kepada negara. "Beliau selalu menyebutkan kalaupun Gerindra diberikan porsi menteri oleh Pak Jokowi, tentu porsi menteri yang sesuai kapasitas Gerindra," kata dia saat itu.
Tak cukup sosok Prabowo yang menjadi pintu kemenangan. Pendamping dalam pilpres juga punya andil besar. Sejumlah pengamat memprediksi Ketua DPR Puan Maharani menjadi salah satu calon Wakil Presiden yang pas bagi Prabowo. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Prabowo mulai dekat dengan PDIP terlihat dari persiapan pilkada, koalisi dua partai besar cukup banyak di daerah. Hal tersebut dibenarkan Prabowo bahwa PDIP adalah mitra koalisi terbesar Gerindra di Pilkada 2020.
Adi menyebut ada kemungkinan Prabowo akan bergandengan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Pilpres 2024. "Kalau tak ada konflik di tengah jalan dan kepentingan keduanya bersinergi, Prabowo-Puan bisa berduet di Pilpres," ujar Adi.
Soal duet Prabowo-Puan, Politikus PDIP, Bima Arya mengatakan, 2024 tentu masih sangat jauh dan perpolitikan masih sangat cair. Oleh karena itu, ujar dia, segala kemungkinan masih terbuka lebar. "Kami partai pemenang, Pak Prabowo partai pemenang kedua. Dan sangat memungkinkan kalkulasi-kalkulasi politik itu bisa saja terjadi untuk saling memperhitungkan," ujar Bima di Kompleks Parlemen, 26 Februari 2020. "Situasional, popularitas, elektabilitas, baik itu partai dan figurnya, itu semua akan terus dihitung dan tentunya itu akan terus berlanjut sampai 2023," lanjutnya.
Sinyal kemesraan Gerindra dan PDIP juga terlihat dengan kehadiran Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo dalam KLB Gerindra meski secara virtual. Meski tidak menyebut langsung kemesraan itu, Prabowo mengatakan kehadiran Jokowi dan Megawati sekaligus membawa pesan politik tersendiri. "Ini sesuatu untuk menegaskan bahwa kami bagian dari koalisi yang solid," katanya dalam konferensi pers di Kompleks Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Sabtu, 8 Agustus 2020.
Menteri Pertahanan itu menuturkan partainya memiliki tujuan untuk menyukseskan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. "Karena memang nggak ada pilihan lain, kita harus punya pemerintah yang berhasil dan kuat," tuturnya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin memprediksi, Prabowo masih akan tetap maju di Pilpres 2024. "Dia masih penasaran, tiga kali maju belum gol-gol. Prabowo berharap bisa gol jadi presiden di 2024," ujar Ujang, Ahad, 9 Agustus 2020.
Ujang Komarudin menilai, perjalanan Prabowo tentu masih panjang, belum lagi harus menghadapi tantangan yang tak mudah seandainya kembali maju di Pilpres 2024. "Dia harus berusaha keras merebut kembali hati para pendukungnya, terutama kelompok PA 212, yang kecewa karena Prabowo masuk ke pemerintahan," ujar Ujang.
DEWI NURITA