Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ormas Diduga Abal-abal di Program Organisasi Penggerak

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua lembaga pendidikan milik dua ormas Islam terbesar di Indonesia menyatakan mundur dari Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengurus Pusat Muhammadiyah lebih dulu menyatakan mundur pada Rabu, 22 Juli 2020, disusul Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama.

Kedua organisasi ini mempertanyakan proses seleksi ormas-ormas yang menjadi peserta program peningkatan kualitas pendidikan dan penguatan sumber daya manusia itu. “Kami melihat organisasi masyarakat yang terpilih itu indikasinya tidak jelas,” kata Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Kasiyarno, saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 Juli 2020.

Kemendikbud mengumumkan ada 183 proposal dari 156 organisasi yang lolos seleksi POP. Ormas-ormas tersebut akan mendapatkan bantuan yang dibagi berdasarkan tiga kategori, yaitu kategori Gajah yang memperoleh bantuan maksimal Rp 20 miliar per tahun. Kategori Macan memperoleh maksimal Rp 5 miliar per tahun. Kijang memperoleh bantuan maksimal Rp 1 miliar per tahun.

Kasiyarno mengungkapkan ada ormas yang levelnya hanya bimbingan belajar, paguyuban dan forum yang lolos verifikasi untuk menerima bantuan dana Gajah. “Apa mereka punya rekam jejak yang bagus?” kata dia.

Berdasarkan dokumen berisi daftar ormas yang lolos evaluasi proposal POP Kemendikbud, Tempo melakukan pencarian organisasi bernama Yayasan Nurhidayah. Yayasan ini mengajukan proposal bernama Baby Method English dan mendapatkan bantuan kategori Gajah.

Ketika ditelusuri, yayasan ini berlokasi di Jalan Kh. Hasyim Asyari, Dusun Krajan, Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Namun foto yang ditampilkan Google Maps adalah deretan warung-warung.

Keberadaan yayasan serta judul proposal yang diajukan juga dipertanyakan Dewan Pengawas Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti. Ia mengaku heran proposal dengan judul bahasa Inggris untuk bayi bisa lolos untuk program pelatihan guru. “Asal-asalan melakukan seleksi. Harusnya Kemendikbud menyertakan juga pendirian dan alamat,” kata dia.

Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Satriwan Salim juga menilai penentuan ormas yang lolos POP ini tidak proporsional. Ia menyebutkan Muhammadiyah, LP Ma’arif NU dan Ikatan Guru Indonesia mendapatkan bantuan kategori Gajah, dan memiliki sasaran utama program di puluhan kota dan kabupaten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, ada organisasi yang juga menerima bantuan maksimal Rp 20 miliar per tahun tetapi sasaran utama programnya hanya di satu provinsi dan beberapa kota atau kabupaten saja. Misalnya, Forum Paud Terpadu Provinsi Sumatera Utara menerima bantuan Gajah dengan sasaran utama program di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kota Medan.

Kemudian, Yayasan Kepulauan Sukses Mandiri juga menerima bantuan Gajah dengan sasaran utama program hanya di Kota Ternate, Maluku Utara. “Ini yang kami katakan ada potensi ketidakefektivan sasaran pembiayaan POP,” ujar Satriwan.

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang belakangan ikut mundur dari peserta POP, berpendapat kriteria pemilihan dan penetapan peserta program organisasi penggerak tidak jelas. PGRI pun meminta pelaksanaan POP ditunda. “Kami mengharapkan kiranya program POP untuk tahun ini ditunda dulu,” kata Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi.

Banyaknya kritikan terhadap POP, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pun akhirnya merespons dengan keputusan terbaru, yaitu melakukan evaluasi lanjutan bagi ormas yang lolos seleksi.

“Kemdikbud telah memutuskan untuk melakukan proses evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan POP,” kata Nadiem dalam webinar, Jumat, 24 Juli 2020.

Dalam proses evaluasi ini, founder Gojek itu akan memastikan organisasi yang lolos seleksi POP memenuhi aspek akuntabilitas, berintegritas, transparansi, dan program-programnya bisa dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19.

Rencananya, evaluasi lanjutan akan dilaksanakan selama 3-4 pekan. Menurut Nadiem, evaluasi akan melibatkan pihak eksternal, seperti lembaga pemerintahan, organisasi masyarakat yang sudah puluhan tahun berdedikasi di bidang pendidikan, dan para pakar pendidikan. “Kami sangat inginkan opini, pendapat, dan dukungan dari mereka,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

23 jam lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.


Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

2 hari lalu

Orang tua murid berkonsultasi terkait pendaftaran online Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 di Posko Pelayanan PPDB Jakarta Selatan, SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta, Senin, 21 Juni 2021.  TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Siap-siap PPDB Online 2024-2025 Segera Dimulai, Begini Caranya

Berikut perkiraan tanggal pendaftaran PPDB Online 2024 akan dibuka untuk jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, beserta alurnya.


Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

3 hari lalu

Pedagang seragam sekolah menunggu calon pembeli di Pasar Jatinegara, Jakarta, Minggu, 5 Juli 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.


Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

4 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kemendikbud akan Tindak Tegas Dekan Unas yang Dituding Catut Nama Dosen UMT

Kemendikbudristek saat ini sedang berkoordinasi untuk menyelidiki dugaan pencatutan nama dosen UMT oleh Dekan Unas Kumba Digdowiseiso.


Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

12 hari lalu

Ilustrasi guru madrsah. Foto : Kemendag
Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.


Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

15 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim saat menghadiri agenda perilisan Peraturan Mendikbudristek tentang Kurikulum pada Jenjang PAUD, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah, di Gedung Kemdikbud, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek membantah ferienjob bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman jadi rujukannya.


Nadiem Klarifikasi Pramuka Tetap Wajib Diselenggarakan Sekolah, tapi Siswa Tidak Harus Ikut

16 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Nadiem Klarifikasi Pramuka Tetap Wajib Diselenggarakan Sekolah, tapi Siswa Tidak Harus Ikut

Nadiem menyatakan tidak ingin peraturan baru soal Pramuka yang dia keluarkan disalahartikan


Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

16 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di Gedung Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta, 15 Juni 2016. Sebanyak 11 unit pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.


Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

16 hari lalu

Para peserta beristirahat saat bersiap meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 8 Agustus 2023. Kontingen dari Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura meninggalkan lokasi perkemahan lebih awal karena cuaca ekstrem. REUTERS/Kim Hong-Ji
Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

Menteri Nadiem Makarim telah mencabut permendikbud yang menetapkan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah.


Menteri Nadiem Cabut Ekskul Pramuka Menuai Polemik

17 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo berswafoto dengan seorang peserta saat meninjau langsung kegiatan Raimuna Nasional XII Gerakan Pramuka Tahun 2023 yang digelar di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta, pada Selasa, 15 Agustus 2023. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Nadiem Cabut Ekskul Pramuka Menuai Polemik

Menteri Nadiem mencabut ekskul Pramuka menuai respons pro dan kontra dari Kwartir Nasional dan Perhimpunan Pendidikan dan Guru.