Belum cukup mendongkrak volume penumpang, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, juga membuka kembali arus perjalanan dinas ke daerah, setelah dibekukan hampir tiga bulan lamanya.
Kegiatan yang digeber sejak Juli hingga November nanti itu dinilai sebagai dukungan tak langsung untuk bisnis okupansi pesawat dan jasa akomodasi di daerah. Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan stimulus penerbangan ini sudah direncanakan sejak awal pendemi merebak. “Soal skemanya apa, nanti saja deh,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Indonesia (INACA), Bayu Sutanto, mengatakan segmen perjalanan dinas aparatur sipil mencapai 20-25 persen dari total pangsa pasar penerbangan. Namun, porsi itu hanya menggambarkan volume dari rute tingkat kabupaten ke ibu kota provinsi. “Porsi itu bukan pada perjalanan ke destinasi wisata,” ucapnya kepada Tempo.
Menurut dia, pemerintah harus bisa memastikan urgensi penugasan pegawai ke daerah karena masih tingginya risiko penularan Covid-19. “Efektif tidaknya kebijakan tergantung kepada confidence ASN,” tuturnya. “Sejauh mana perjalanan dinas tersebut tidak melanggar aturan.”
Presiden Direktur Lion Air, Edward Sirait, mengakui seluruh operator penerbangan, apalagi swasta, membutuhkan sokongan dari pemerintah. Lion kini berjuang armada dan frekuensi penerbangan yang hanya sekitar 20 persen dari kapasitas normal.