Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manuver Politik Erdogan Melalui Alih Fungsi Hagia Sophia

Reporter

image-gnews
Logo Te.co Blank
Logo Te.co Blank
Iklan

Alih fungsi Hagia Sophia tentu memancing reaksi dari negara-negara tetangga, apalagi mereka yang memiliki ikatan sejarah terhadap Kekaisaran Romawi Suci.

Kantor Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, mengutuk Turki karena mengubah Haghia Sophia menjadi masjid, Middle East Monitor melaporkan.

Bahkan partai politik Yunani, Greek Solution, mengancam untuk mengubah rumah Mustama Kemal Ataturk di Thessaloniki untuk dijadikan museum Genosida Yunani, menurut laporan The Greek City Times.

Sementara Paus Fransiskus mengutarakan kesedihannya saat Misa Mingguan di alun-alun Santo Peter terkait langkah Turki.

Syahroni mengatakan Erdogan tentu sudah menimbang dampak internasional terkait alih fungsi Hagia Sophia. "Tapi yang saya lihat keputusan ini tidak memiliki dampak serius bagi hubungan Turki-Uni Eropa karena ini lebih bersifat urusan domestik. Hal ini dikuatkan dari sikap Wakil Menlu Rusia yang menganggap urusan Hagia Sophia adalah urusan internal Turki. Erdogan baru-baru ini juga saling telepon dengan Vladimir Putin membahas perkembangan di Libya," ujar Syahroni ketika ditanya apakah isu Hagia Sophia berdampak pada negara tetangga termasuk dari sekutu Eropa.

Pemerintah Rusia, negara dengan mayoritas penganut Gereja Ortodoks, tampaknya tidak mau terlalu jauh memprotes Erdogan. Dikutip dari RT, juru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov, berharap agar Turki menimbang kembali rencana mengubah Hagia Sophia, namun menyatakan Rusia akan menghormati apapun keputusan Turki.

Sementara Arab Saudi tampaknya mengkritik secara tidak resmi keputusan Erdogan. Melalui kolom opini dan editorial harian Arab News dan Saudi Gazette, alih fungsi status Hagia Sophia dianggap sebagai keputusan provokatif.

"Kendati bermusuhan dengan Turki, Arab Saudi tak dapat mengkritik Turki lebih keras karena ia berhadapan dengan opini publiknya yang tentunya mendukung keputusan Erdogan," ujar Smith Al Hadar.

Presiden Turki Tayyip Erdogan menyambut anggota Partai AK dengan meletakkan tangan kanannya ke dada dalam pertemuan parlemen di Ankara, Turki, 4 Maret 2020. Murat Cetinmuhurdar/Kantor Pers Presiden Turki

Ikon Hagia Sophia juga bukan satu-satunya yang disinggung Erdogan. Dalam pidatonya, Erdogan bersumpah akan membebaskan Masjid Al Aqsa. "Hagia Sophia adalah langkah awal untuk pembebasan Al Aqsa," kata Erdogan dan mengaitkannya dengan kebangkitan Islam dari Bukhara di Uzbekistan sampai Andalusia di Spanyol.

"Terdapat kekhawatiran ketika kebijakan ini dikaitkan dengan kampanye Erdogan tentang agenda pembebasan Al Aqsa. Tentu perlu dipikirkan bagaimana pola komunikasi Turki pasca-kebijakan Hagia Sophia ini. Sebab kita mengetahui bahwa Paus di Vatikan dan Uskup Agung Canterbury merupakan pihak yang melakukan perbincangan langsung dan memiliki kesamaan pandangan dengan Erdogan tentang upaya melindungi status Yerusalem sebagai kota tiga agama, merawatnya sebagai warisan UNESCO, dan membentuk aliansi antar-peradaban," kata Arya Sandhiyudha, menambahkan populisme yang dipilih Erdogan dalam kebijakan Hagia Sophia ini tidak boleh menjadi penajam dalam potensi Clash of Civilization.

Sementara Syahroni Rofi'i mengatakan narasi Al Aqsa adalah khas Erdogan. "Dia memiliki sense sebagai pemimpin dunia dan memiliki pandangan global dengan jejak sejarah kebesaran Turki Utsmani," katanya.

"Untuk jangka pendek mungkin narasi Erdogan itu bisa menjadi peringatan bagi Israel yang terlihat agresif menganeksasi Tepi Barat dan wilayah sengketa di Palestina. Namun untuk jangka panjang pasti Turki akan menggunakan pendekatan diplomatik untuk bernegosiasi dengan Israel," papar Syahroni.

Smith Al Hadar mengatakan pidato Erdogan soal membebaskan Al Aqsa sekadar retorika belaka. "Tentu saja pidato Erdogan itu omong kosong. Mana mungkin Turki bisa membebaskan Masjid Al Aqsa. Kalaupun ia punya nuklir seperti Israel, Turki tak akan melakukannya karena merupakan tindakan bunuh diri. Pidato itu tak lain bermaksud mencari dukungan dunia Islam."

Keputusan Erdogan menjadikan Hagia Sophia sebagai masjid dianggap sebagai upaya mengembalikan memori sejarah penaklukan Ottoman. Arya Sandiyudha mengatakan dirinya tidak yakin kebijakan Erdogan terkait Hagia Sophia punya proyeksi terhadap masyarakat Muslim di luar Turki.

Erdogan mau mengambil hati konservatif menggunakan panji Utsmaniyah karena Hagia Sophia adalah ikon kesultanan paling kentara, dengan mengembalikan memori penaklukan Sultan Mehmed atas Konstantinopel pada 1453 dan mengubah Hagia Sophia menjadi masjid.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

2 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

4 hari lalu

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional. Foto: Canva
15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.


Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

11 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.


Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

17 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

Para analis menilai penyebab Erdogan dan partainya bisa kalah karena faktor tekanan ekonomi.


Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

17 hari lalu

Ekrem Imamoglu dan Recep Tayyip Erdogan.[sozcu.com.tr]
Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu disebut sebagai pesaing kuat Erdogan di masa depan. Siapa dia?


Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

18 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan Kalah, 5 Hal tentang Pemilu Turki

Recep Tayyip Erdogan dan partainya pada Ahad, 31 Maret 2024, ketar-ketir dalam pemilu yang menegaskan kembali oposisi sebagai kekuatan politik


Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

18 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Kelompok Pemantau Eopa: Pemilu Turki Belum Sepenuhnya Kondusif bagi Demokrasi

Kelompok pemantau pemilu dari Dewan Eropa mengatakan lingkungan pemilu Turki masih terpolarisasi dan belum sepenuhnya kondusif bagi demokrasi.


Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

18 hari lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
Top 3 Dunia: Keluarga Sandera Israel hingga Pertemuan Prabowo-Xi Jinping Tak Lazim

Berita Top 3 Dunia pada Senin 1 April 2024 diawali demo puluhan ribu warga Israel, termasuk keluarga sandera Israel di Gaza


Partai Erdogan Kalah Telak di Pemilu Lokal Turki: Kami Akan Introspeksi

18 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpose bersama para pendukungnya saat ia meninggalkan tempat pemungutan suara selama pemilihan lokal di Istanbul, Turki 31 Maret 2024. Murat Kulu/PPO/Handout via REUTERS
Partai Erdogan Kalah Telak di Pemilu Lokal Turki: Kami Akan Introspeksi

Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk memperbaiki kesalahan apa pun yang menyebabkan kekalahan partainya dalam pemilihan lokal di Turki.


Erdogan Kalah Telak dalam Pemilu Lokal Turki

19 hari lalu

Pendukung Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu merayakan hasil pemilu awal, 1 April 2024. REUTERS/Dilara Senkaya
Erdogan Kalah Telak dalam Pemilu Lokal Turki

Oposisi Turki bangkit lagi untuk mengalahkan Erdogan dalam pemilu lokal yang penting.