Menurut Agung, Sardjono mesti menjamin pendanaan Transjakarta terpenuhi untuk menyediakan fasilitas tambahan saat menghadapi konsep kenormalan baru, meksi pendanaan Transjakarta akan berkurang dengan adanya rencana pemotongan dana subsidi.
Agung mengatakan, pemotongan kewajiban pelayanan publik pemerintah itu akan mengganggu kinerja Transjakarta. "Ini masalah pemotongan anggaran yang paling tidak masuk akal dan menjadi masalah jangka pendek yang harus diselesaikan Dirut yang baru," ujarnya.
Agung yang juga pernah menjabat sebagai Dirut Transjakarta menilai bahwa rencana pemotongan tersebut tidak tepat, karena pada saat ini Transjakarta sudah memangkas jumlah penumpang di dalam armada hingga 50 persen. Walhasil, perusahaan daerah itu harus berusaha menambah armada untuk menghindari penumpukan penumpang saat penerapan kenormalan baru nantinya.
"Jadi tidak tepat jika PSO dikurangi dengan kondisi ingin menghadapi new normal." imbuhnya.
Menurut dia, Transjakarta bisa menyiasati pendaan dari pendapatakn non tiket. "Sardjono nanti juga diharapkan bisa mengembangkan pendanaan dari non tiket atau non farebox. Kemarin untuk NFB (non farebox) sudah ada kerja sama. Tinggal dieksekusi."
Agung berharap rekam jejak Dirut Transjakarta yang baru ini sebagai Direktur Hubungan Internasional dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura I bisa memastikan pendanaan dari pemerintah tidak terhenti.
Sardjono Jhony Tjitrokusumo akan mengisi kursi Dirut Transjakarta yang sebelumnya diisi oleh pelaksana tugas Yoga Adiwinarto.
Yoga selaku Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta waktu itu ditunjuk sebagai Plt untuk menggantikan Donny Andy Saragih yang batal menjadi Direktur Transjakarta karena tersandung kasus penipuan. Donny sendiri saat itu menggantikan dirut sebelumnya yaitu Agung Wicaksono yang mengundurkan diri.
Dalam pelantikan sebagai Direktur Transjakarta 29 Mei kemarin, Sardjono menyatakan mendapat arahan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menyiapkan Transjakarta menghadapi kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
Sejumlah penumpang menaiki bus Transjakarta di Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Saat ini pengelola transportasi umum telah menerapkan physical distancing pada antrean penumpang dan sosialisasi pencegahan penularan virus corona. ANTARA/M Risyal Hidayat
Sardjono mengatakan telah menyiapkan sejumlah langkah bagi Transjakarta ke depannya terutama dalam menghadapi kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19.
Setidaknya Sardjono telah menyusun lima arah kebijakan untuk mengembangkan perusahaan daerah itu. "Paling tidak ada ada lima yang ingin kami capai melalui strategic inisiatif," kata Sardjono melalui pesan singkat, Jumat, 29 Mei 2020.
Strategi pertama, kata mantan Dirut Merpati Airlines ini, adalah peningkatan pelayanan armada Transjakarta di tengah pagebluk ini. Saat ini selama penerapan PSBB, Transjakarta hanya mengurangi layanan mulai dari pengurangan rute hingga jam operasional yang melayani 06.00 sampai, 20.00 WIB.
Sardjono menambahkan srategi yang kedua adalah digital monetization atau menerapkan metode-metode untuk menghasilkan dana dari konten yang dikelola dari sumber-sumber pendapatan perusahaan baru. Ketiga adalah BMI/BDMI cost effective.
Kemudian lanjut Sardjono adalah go green policy atau kebijakan yang peduli atau ramah lingkungan. Pada tahun ini. Salah satu program ramah lingkungan Transjakarta saat ini adalah bus berenergi listrik, yang masih dalam proses uji coba sebelum beroperasi reguler.
Surdjono mengatakan dalam mengembangakan Transjakarta juga diperlukan sinergi dengan badan usaha milik daerah di DKI. "Kasih saya waktu untuk secara detail cerita soal arah kebijakan," ujarnya.
TAUFIQ SIDDIQ | IMAM HAMDI | LADI DIANA