Kabar akan beroperasinya kembali mal-mal tersebut tak ayal menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia menjadi salah satu lembaga yang mengkritik rencana tersebut. Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, menilai langkah itu terlalu dini dan gegabah.
"YLKI menolak rencana pembukaan mal pada 5 Juni. Kenapa? karena pada 5 Juni estimasinya belum aman untuk pengendalian Covid-19," ujar dia. Menurut Tulus, relaksasi pembukaan mal baru bisa dilakukan apabila kurva penyebaran Covid-19 sudah menurun atau melandai.
Hingga Selasa, 26 Mei 2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah warga yang terinfeksi Covid-19 bertambah 415 orang, sehingga kini 23.165 orang yang terpapar. Adapun jumlah pasien yang sembuh naik 235 orang menjadi 5.877 pasien dan pasien meninggal bertambah 27 orang menjadi 1.418 pasien. Sementara jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) saat ini mencapai 65.748 orang dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat adalah sebanyak 12.022 orang.
YLKI pun mengimbau masyarakat jangan dulu mengunjungi mal sebelum situasi betul-betul aman dan PSBB masih berlaku. Kalau pun pemerintah berkeras membuka mal pada pekan depan, Tulus meminta sanksi tegas dijatuhkan apabila ada pelanggaran terhadap protokol kesehatan selama masa wabah ini.
Ratusan calon penumpang mengantre untuk mendapatkan pengesahan surat ijin naik pesawat di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis, 14 Mei 2020. Kementerian Perhubungan mewajibkan semua calon penumpang yang akan menggunakan pesawat memiliki surat kesehatan, surat negatif COVID-19 dari Rumah Sakit sebagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Gugus Tugas COVID-19. ANTARA
Kekhawatiran serupa juga disuarakan Anggota Ombudsman Alvin Lie. Ia khawatir akan terjadinya penumpukan pengunjung di mal apabila pusat belanja itu mulai dibuka dalam waktu dekat ini. Kerumunan tu dinilai berpotensi memicu penularan penyakit yang menyebabkan angka penyebaran Covid-19 bertambah lagi.
"Kita sudah belajar ketika pemerintah melonggarkan pergerakan penumpang pesawat itu juga terjadi penumpukan di bandara. Saya khawatir ketika mal dibuka akan terjadi penumpukan yang sama, dan itu risikonya besar," ujar Alvin kepada Tempo, Selasa, 26 Mei 2020.
Untuk itu, Alvin mewanti-wanti pemerintah agar merancang kebijakan tersebut dengan baik, serta melakukan simulasi dan pelatihan sebelum benar-benar diterapkan di lapangan. Dengan demikian, semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pengelola mal, hingga pedagang sudah mengetahui dan dapat menerapkan protokol dan standar operasi tersebut dengan benar ketika mal kembali dibuka.
Sebelum hal-hal tersebut benar-benar dilaksanakan, Alvin menilai kebijakan pemerintah tersebut cenderung tergesa-gesa. "Kalau ini dilakukan secara terburu-buru, saya khawatir Covid-19 bukannya mereda, tapi justru meluas semakin parah dan ujung-ujungnya akan dilakukan PSBB lagi," ujar dia.
CAESAR AKBAR | DEWI NURITA