Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, menjelaskan pengetatan pengawasan digalakkan dengan cara menambah jumlah personel di simpul-simpul transportasi dan menggencarkan pemantauan di lapangan dan melakukan evaluasi secara berkala. Kementerian juga memastikan akan mengenakan sanksi bagi pelanggar.
Bila terbukti melanggar, pengemudi bakal diminta memutarbalikkan kendaraan. Sedangkan bagi travel gelap yang membawa penumpang, petugas akan memberikan sanksi berupa tilang atau mengandangkan mobil. Di samping jalan utama dan jalan tol, penindakan juga dilakukan di jalur alternatif.
"Kami tidak ingin kecolongan dengan masih adanya sejumlah pihak baik masyarakat, operator transportasi, dan pihak lainnya, yang bersikeras mencari celah untuk mudik dan menyediakan sarana transportasi untuk kegiatan mudik,” ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyebut masih ada travel gelap yang mengangkut penumpang untuk mudik. Menurut dia, modus tersebut dilakukan hampir setiap hari. "Hampir setiap hari. Tadi malam juga masih ada," kata Yusri saat dihubungi, Sabtu, 23 Mei 2020.
Dia tak merinci jumlah yang melanggar. Adapun Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah memutarbalikkan 25.691 kendaraan yang berupaya mudik keluar Jadetabek. Angka itu terhitung sejak 24 April hingga 21 Mei. "Travel-travel gelap juga kami putar balik semua sekarang," ucap Yusri.
Corporate Communication & Community Development Group Head Dwimawan Heru mengatakan ratusan ribu kendaraan sudah meninggalkan Jakarta untuk mudik di masa pandemi corona. PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat total 306.682 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui arah Timur, arah Barat dan arah Selatan pada periode H-7 sampai dengan H-4 Lebaran 2020 atau 17-20 Mei 2020.
"Angka ini turun 59 persen dari lalu lintas di periode Lebaran tahun 2019," ujar dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Mei 2020.
Adapun distribusi lalu lintas di tiga arah adalah sebesar 40 persen dari arah Timur, 35 persen dari arah Barat dan 25 persen dari arah Selatan. Rinciannya, Lalu lintas meninggalkan Jakarta dari arah timur merupakan kontribusi dari dua Gerbang Tol pengganti GT Cikarang Utama, yaitu GT Cikampek Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Trans Jawa dan GT Kalihurip Utama untuk pengguna jalan menuju Jalan Tol Cipularang-Padaleunyi.
Tercatat lalu lintas di GT Cikampek Utama 1 dengan jumlah 68.316 kendaraan, atau turun sebesar 79 persen dari Lebaran tahun 2019. Sementara itu, di GT Kalihurip Utama 1, jumlahnya adalah 53.292 kendaraan, turun sebesar 56 persen dari Lebaran tahun 2019. "Total kendaraan yang melintas menuju arah Timur adalah sebanyak 121.608 kendaraan, turun sebesar 73 persen dari Lebaran tahun 2019," ujar Heru.
LANI DIANA | HENDARTYO HANGGI | FRANCISCA CHRISTY ROSANA