Usai disoal tiga menteri terkait dengan pendistribusian bansos, Anies Baswedan pun mengeluarkan rilis soal anggaran yang dikucurkan untuk menanggulangi virus corona di Ibu Kota. Anies mengungkap bahwa Pemprov DKI telah menyediakan Rp 5,032 triliun anggaran untuk menanggulangi pandemi virus corona. Anggaran tersebut tersedia dalam bentuk belanja tidak terduga.
"Anggarannya bisa digunakan sewaktu-waktu dan apabila dibutubkan jumlahnya juga dapat ditambah," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 7 Mei 2020. Anies berujar anggaran yang telah disiapkan tersebut dialokasikan untuk penanganan tiga sektor, yakni kesehatan, dampak ekonomi, dan jaring pengaman sosial, termasuk Bansos.
Pemprov DKI Jakarta, kata mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu, sedang dalam proses pendataan untuk distribusi bansos tahap dua. Pendataan itu dengan mendapatkan usulan dan masukan unsur RT/RW. "Kami juga mendukung proses distribusi bansos dari Kemensos melalui tim Dinas Sosial dan Suku Dinas Sosial di masing-masing wilayah DKI Jakarta."
Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah memperkirakan ada sekitar dua juta kepala keluarga (KK) atau lebih yang bakal menerima bansos tahap dua berbekal data yang diperbaharui. Pada tahap I penyaluran bansos, Pemprov DKI Jakarta menargetkan 1,2 juta kepala keluarga (KK), namun hingga 28 April 2020, berdasarkan data dari laman web COVID-19, tercatat penerima bansos tahap satu senilai Rp 149.500 itu, mencapai 1.178.173 KK.
Warga menunjukan buku tabungan dan kartu ATM berisi uang Rp600ribu usai melakukan pencairan bantuan sosial (bansos) yang diperuntukkan bagi masyarakat terdampak pandemi virus Corona dari Pemerintah Provinsi Banten di Serua, Tangerang Selatan, Banten, Rabu, 6 Mei 2020. Sebanyak 62.668 kepala keluarga (KK) di Tangerang Selatan mendapatkan bantuan sosial dengan rincian 10.924 KK mendapatkan bansos uang tunai sebesar Rp600ribu dan 62.668 KK mendapatkan bansos paket sembako. ANTARA/Muhammad Iqbal
Namun, sejauh ini Dinsos DKI belum memutuskan bentuk bansos tahap dua bagi masyarakat terdampak kebijakan pembatasan ini. Sejumlah kalangan memberikan masukan agar bantuan tahap kedua diberikan secara tunai.
"Itu yang kami masih tunggu. Kan yang pasti kalau dari pusat bentuknya itu tahap kedua ini beras dari bulog 25 kilogram. Itu yang disampaikan Pak Mensos, hanya beras saja 25 kg, tapi mungkin itu senilai Rp 300 ribu," kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Irmansyah di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.
HENDARTYO HANGGI | LANI DIANA WIJAYA