Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masa Depan Industri Minyak di Tengah Fluktuasi Harga Minyak Dunia

image-gnews
Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gonjang ganjing harga minyak dunia menyebabkan ketidakpastian kepada pelaku industri. Perusahaan yang bergerak di sektor ini pun ketar-ketir dengan fluktuasi harga minyak yang tidak tertebak, khususnya di tengah mewabahnya Virus Corona alias COVID-19.

Salah satu pemain raksasa dari Singapura, Hin Leong Trading, pun diambang kebangkrutan akibat melesunya industri minyak belakangan ini. Dilansir dari Bisnis, perusahaan yang didirikan oleh Lim Oon Kuim itu berhasil menyembunyikan kerugian sekitar US$ 800 juta selama bertahun-tahun. Mengutip pengajuan ke pengadilan tanggal 17 April 2020, perseroan kini sedang mengupayakan moratorium pembayaran utang selama enam bulan dengan beban sekitar US$ 3,85 miliar pada 23 bank.

Langkah Hin Leong untuk mencari perlindungan pengadilan dari para kreditur dilakukan ketika harga minyak mencapai titik terendah selama dua dekade. Harga minyak sempat anjlok pada awal pekan ini diperkirakan akibat adanya perang harga dari dua produsen minyak dunia, Arab Saudi dan Rusia, serta imbas turunnya permintaan akibat wabah Corona.

Pengajuan pengadilan perusahaan menunjukkan bahwa masalahnya telah dimulai jauh lebih awal karena telah kehilangan uang selama beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah presentasi kepada para krediturnya awal bulan ini, Hin Leong mengungkapkan pihaknya memiliki total kewajiban US$ 4,05 miliar dengan aset senilai hanya US$ 714 juta.

Perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar melalui email. Putra satu-satunya Lim, Evan Lim Chee Meng, mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa ayahnya menjual sejumlah persediaan minyak perusahaan dan menggunakan hasilnya sebagai dana umum, meskipun barel dijaminkan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. "Akibatnya ada kekurangan persediaan yang besar dibandingkan dengan jumlah persediaan yang telah diamankan untuk pemberi pinjaman bank yang telah menyediakan pembiayaan persediaan," tulis Evan, dilansir Forbes, Rabu, 22 April 2020.

Harga minyak mentah acuan global Brent sempat jatuh ke level terendahnya dalam hampir 21 tahun pada perdagangan Rabu, 22 April 2020. Kemarin, harga minyak Brent kontrak Juni 2020 anjlok 16 persen ke tingkat US$ 16,20 per barel di ICE Futures Europe exhange London pada pukul 12.21 siang waktu Singapura.

Pada hari ini, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 8,9 persen ke level US$14,27 per barel di New York Mercantile Exchange pukul 8:13 pagi waktu Sydney. WTI sebelumnya ditutup menguat US$ 2,21 untuk pada perdagangan Rabu di level US$13,78 per barel, setelah jatuh hingga US$ 10,26. Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Juni turun ke level US$ 15,98 per barel, terendah sejak Juni 1999, sebelum ditutup menguat US$ 1,04 pada level US$ 20,37.

Di Indonesia, pelaku industri hulu minyak dan gas bumi juga mencoba melakukan renegosiasi kontrak seiring melemahnya harga minyak dunia. Upaya tersebut beriringan dengan langkah para kontraktor melanjutkan produksi secara efisien.

"Ya berusaha tetap survive, berproduksi terus dengan biaya seefesien mungkin, termasuk renegosiasi kontrak-kontrak dengan vendor," kata Direktur Indonesian Petroleum Association (IPA) Nanang Abdul Manaf, Selasa, 21 April. Nanang berharap pemerintah dapat memberikan insentif kepada para kontraktor agar dapat melewati masa sulit saat ini. Misalnya, dengan memberikan kebijakan fiskal seperti menaikkan split atau menurunkan tarif pajak.

Masih di sektor Hulu, PT Pertamina (Persero) berencana meningkatkan optimalisasi di berbagai aspek untuk menjaga produksi hulu migas pada tahun 2020 ini tetap berada di level normal. Meskipun, situasi saat ini dipenuhi tekanan wabah COVID-19 dan anjloknya harga minyak.

Upaya efektifitas biaya juga menjadi salah satu prioritas yang dilakukan terutama terkait dengan aktivitas yang tidak terkait langsung dengan produksi dan penambahan cadangan migas. Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H. Samsu menjelaskan, perseroan terus memantau perkembangan situasi global sambil terus menjalankan rencana untuk tetap berupaya mengejar target produksi hulu migas.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi saat ini telah mengakibatkan berbagai konsekuensi secara operasional maupun finansial, seperti terganggunya mobilitas dan jadwal pergantian pekerja lapangan, terhambatnya logistik dan interaksi dengan para stakeholder serta kemungkinan menurunnya pendapatan dari sektor hulu.

Di hilir, Pertamina masih belum menurunkan harga jual bahan bakar minyak di tingkat eceran, meski harga minyak mentah dunia sudah sangat murah. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan harga BBM dibentuk menggunakan formula harga yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM.

Dari sisi Pertamina, lanjutnya, penyesuaian harga akan sangat mudah jika pihaknya berperan sebagai perusahaan perdagangan alias trading. “Memang mudah sekali ketika harga BBM yang kita beli murah, maka kita langsung bisa kita jual,” katanya.

Di sisi lain, karena bisnis Pertamina intergrasi hulu – hilir, maka sebagai BUMN pihaknya tidak dapat seenaknya menghentikan produksi kilang dan produksi migas. Pertamina mengklaim, produksi kilang jauh di atas harga crude yang berlaku saat ini. “Kalau dalam kondisi ini, maka sebetulnya secara HPP, Pertamina impor crude harganya 25 persen, karena kami prioritaskan crude dalam negeri,” ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

2 hari lalu

Aktivitas pengisian truk tangki untuk distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta, Selasa 2 April 2024. Menjelang libur panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan sarana dan fasilitas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.


Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Ilustrasi mata uang dolar.  REUTERS/Guadalupe Pardo
Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.


Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

6 hari lalu

Kilang Minyak Pertamina Dumai. antaranews.com
Harga Minyak Melonjak Buntut Dugaan Serangan Israel ke Iran

Konflik Israel Iran yang diprediksi masih panjang membuat harga minyak dunia melambung.


Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

6 hari lalu

Ilustrasi rupiah. Pexels/Ahsanjaya
Dolar AS Semakin Menguat, Nilai Tukar Rupiah Capai Rp 16.301

Nilai tukar dolar Singapura terhadap rupiah malah cenderung lebih turun yakni Rp 11.854


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

7 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

10 hari lalu

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Analis Sebut Harga Minyak Dunia Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar AS

Analis menyebut harga minyak alami kenaikan akibat konflik Iran-Israel.


Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

10 hari lalu

Ilustrasi Emas Batangan. TEMPO/Tony Hartawan
Iran Serang Israel, Harga Emas dan Minyak Dunia Masih Standar

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dan minyak dunia saat ini masih standar.


Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

34 hari lalu

Kilang minyak  Omsk, Rusia, 1 Desember  2020. REUTERS/Alexey Malgavko
Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.


FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

34 hari lalu

Petugas memadamkan api yang membakar depot minyak di kota Shakhtarsk (Shakhtyorsk) dekat Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 27 Oktober 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

50 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.