“Untuk informasi lengkap dapat di akses di website depok.go.id, jika ada relawan baik medis maupun non medis yang akan bergabung silahkan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada hotline 08111232222.” kata Dadang.
Sementara itu, Dokter Lintas Batas (Médecins Sans Frontières/MSF) bekerja sama dengan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) untuk memberikan pelatihan dokter relawan untuk merespons COVID-19.
"MSF bekerja sama dengan IDI untuk memberikan pelatihan dan pengarahan kepada dokter sukarelawan sebelum penempatan mereka di rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh negeri," kata Daniel von Rège, Direktur MSF di Indonesia, dalam siaran pers pada Sabtu, 28 Maret 2020.
Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. RSUP Persahabatan menerima total 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan virus Corona usai dua warga Indonesia positif tertular COVID-19. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pembekalan oleh MSF dilakukan secara daring melibatkan 40 dokter sukarelawan yang direkrut oleh PB IDI Dan PDUI dengan sebagian besar berbasis di Jakarta dan sekitarnya serta beberapa daerah lain Indonesia.
Dalam pembekalan tersebut Direktur MSF di Indonesia berbagai informasi standar MSF tentang pencegahan dan pengendalian infeksi serta penggunaan alat pelindung diri (APD), Dr Cleopas Martin Rumende dari RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo memberi arahan terkait aspek medis dar tanggapan COVID 19 serta Dr. Lucky Cahyono dari PB INDI menjelaskan protokol dan standar WHO.
Ketua Umum PB IDI Dr. Daeng M. Faqih sendiri menyampaikan penghargaan atas kesediaan para dokter sukarelawan itu untuk ikut membantu dalam merespons penyebaran COVID-19 di Indonesia dan menghimbau menggunakan APD dengan cara yang tepat agar terhindar dari virus.
"Saya juga meminta tim koordinasi membuat sistem informasi yang baik untuk respons COVID-19 sehingga tim pendukung dapat memantau perkembangan dan memberikan bantuan kepada dokter sukarelawan kita yang berada di garis depan," tegas Daeng.