Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wabah Virus Corona Memicu Krisis Ekonomi Global

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Cemas Virus Corona, Saham AS Rontok Terburuk dalam Beberapa Dasawarsa
Cemas Virus Corona, Saham AS Rontok Terburuk dalam Beberapa Dasawarsa
Iklan

TEMPO.COWashington – Bursa global jatuh dan ekonom dari perusahaan keuangan kakap yaitu Goldman Sachs Group Inc dan Morgan Stanley menyatakan wabah virus Corona atau COVID-19 telah memicu terjadinya resesi ekonomi global.

Hingga pekan lalu, nilai saham yang terhapus dari pasar saham di Amerika Serikat mencapai setidaknya sekitar US$8 triliun atau sekitar Rp132 ribu triliun.

Apalagi harga minyak dunia juga turun sekitar 50 persen dari sebelumnya sekitar US$60 barel per dolar menjadi sekitar US$30 barel per dolar sejak dua pekan lalu.

Ini mengindikasikan anjloknya minat pembelian minyak bumi sekaligus menandakan turunnya kegiatan ekonomi dan perusahaan secara global, yang berbasis minyak bumi, akibat wabah virus Corona yang terus menyebar.

Jumlah korban terinfeksi virus Corona, yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019, sekarang telah mencapai 335 ribu orang pada Senin, 23 Maret 2020. Korban meninggal sebanyak 14.641 orang menurut data yang dilansir Johns Hopkins University. Lebih dari 100 ribu orang berhasil sembuh di sekitar 150 negara.

Eropa terutama Italia menjadi pusat penyebaran baru setelah Cina berhasil mengendalikan infeksi virus Corona secara domestik. Iran menjadi pusat penyebaran virus Corona di kawasan Timur Tengah.

“Para pemain minyak global bersiap mengantisipasi harga minyak turun hingga US$10 per barel,” begitu dilansir situs Oil Price pada Senin, 23 Maret 2020.

Penurunan indikator ekonomi global ini membuat para ekonom sekarang berfokus mengenai seberapa lama resesi ini berlangsung dan seberapa parah efeknya bagi ekonomi dunia.

“Meskipun respon kebijakan yang dibuat pemerintah akan memberikan perlindungan, kerusakan ekonomi akibat wabah COVID-19 dan kondisi keuangan yang tertekan akan menjadi goncangan nyata bagi ekonomi global,” begitu pernyataan dari tim ekonom Morgan Stanley seperti dilansir The Edge Markets dan Aljazeera pada Kamis, 18 Maret 2020.

Tim ini dipimpin oleh ekonom Chetan Ahya, yang memprediksi global resesi mulai terjadi dengan pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya 0.9 persen tahun ini.

Sedangkan tim ekonom dari Goldman Sachs, Jan Hatzius, memprediksi pertumbuhan ekonomi global anjlok menjadi 1.25 persen. Prediksi ini mendekati kondisi resesi ekonomi pada 2009 saat terjadi krisis keuangan global.

Saat itu International Monetary Fund atau Lembaga Moneter Internasional memprediksi terjadi kontraksi atau pelemahan pertumbuhan ekonomi 0.8 persen.

Sebagai gambaran, pada awal Januari 2020, IMF masih melansir prediksi pertumbuhan ekonomi global naik menjadi 3.3 persen dari 2.9 persen pada tahun sebelumnya. Angka pertumbuhan 2020 itu lebih rendah 0.1 persen dari proyeksi sebelumnya.

Belakangan, perusahaan jasa keuangan global seperti Morgan Stanley merilis prediksi pertumbuhan ekonomi AS, yang merupakan ekonomi terbesar dunia, bakal turun menjadi minus 2.4 persen pada kwartal pertama 2020 dan anjlok menjadi minus 30.1 persen pada kwartal kedua.

“Karena terjadi gangguan ekonomi lebih besar,” begitu dilansir tim ekonom perusahaan ini pada Senin, 23 Maret 2020 seperti dilansir CNBC.

Sedangkan perusahaan keuangan kakap Goldman Sachs memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto AS menjadi minus 6 persen pada kwartal pertama dan minus 24 persen pada kwartal kedua.

Kabar baiknya adalah kedua tim ekonom ini memprediksi bakal ada perbaikan pertumbuhan ekonomi pada semester kedua 2020 ini meskipun kondisi ekonomi dinilai masih akan sulit.

Untuk mengatasi anjloknya pertumbuhan ekonomi ini, analis John Norman dari JPMorgan Chase & Co meminta negara maju mengulangi resep saat terjadi krisis keuangan global 2009 yaitu meluncurkan stimulus pajak senilai 1-2 persen dari total produk domestik bruto.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

3 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

6 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

6 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

16 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

17 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

22 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

38 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


6 Presiden Lajang di Dunia

41 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri liturgi Natal Ortodoks di sebuah katedral di wilayah kediaman negara bagian Novo -Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, 7 Januari 2024. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS
6 Presiden Lajang di Dunia

Berikut sederet presiden yang melajang saat memimpin.


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

43 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.