"Saya meminta seluruh warga Jakarta untuk memprioritaskan kegiatan di rumah dan kegiatan sekitar, kurangi kegiatan di keramaian sebisa mungkin, batasi interaksi kerumuman orang-orang banyak," ujarnya.
Langkah untuk meminimalisir interaksi warga itu diambil setelah Pemprov DKI menyiapkan simulasi terburuk penyebaran virus Corona di Jakarta yang dapat mencapai 6.000 kasus bila pemerintah tidak melakukan upaya apa pun untuk menekan pencegahan penularan.
"Tentang 6.000 kasus ini bila situasinya terjadi terus, mungkin bisa terjadi begitu," ujarnya.
Dalam simulasi tersebut Anies menyebutkan telah menyiapkan lokasi-lokasi untuk area isolasi pasien virus Corona di Jakarta. Simulasi tersebut kata dia juga sudah sampaikan ke pemerintah pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat update perkembangan kasus virus Corona di Jakarta, Jumat 13 Maret 2020. Tempo/Taufiq Siddiq
Menurut Anies simulasi tersebut sebagai antisipasi jika terjadi kejadian terburuk dalam penyebaran virus Corona. "Kita memang membuat simulasi karena kita ingin mengantisipasi kemungkinan terburuk," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni meminta Anies Baswedan mengisolasi atau lockdown ibu kota untuk mencegah penyebaran corona.
"Saya mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk segera melakukan lockdown atau isolasi satu Jakarta. Dengan penyebaran yang sudah sampai di seluruh wilayah Jakarta ini, lockdown menjadi satu-satunya jalan bagi kita untuk memperlambat laju penularan," kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu 14 Maret 2020.