Airlangga menjelaskan anggaran Rp 72 miliar itu bagian dari insentif untuk wisatawan mancanegara sebesar Rp 298,5 miliar. Rinciannya untuk subsidi diskon tiket pesawat Rp 98,5 miliar, anggaran promosi Rp 103 miliar, kegiatan kepariwisataan sebesar Rp 25 miliar, hingga menggunakan jasa pemengaruh.
Tak hanya di tingkat pemerintah pusat, menggunakan jasa influencer juga dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sejak lama. Dalam pembahasan rancangan RAPBD 2020 Oktober lalu, pemerintah provinsi bahkan mengalokasikan dana khusus sebesar Rp 5 miliar untuk bermitra dengan influencer mempromosikan wisata Jakarta.
Namun, item alokasi tersebut dilebur ke pos promosi secara umum lantaran menimbulkan polemik di parlemen daerah yang menilai angka Rp 5 miliar terlalu besar hanya untuk menyewa lima influencer
Peneliti Center for Innovation Policy and Governance (CIPG) Rinaldi Camil menilai penggunaan influencer dalam rangka promosi wisata di Indonesia belum tentu berpengaruh terhadap peningkatan industri pariwisata kelak. "Artinya siapa influencer yang digunakan, bagaimana kontennya, siapa target yang disasar. Strategi lanjutannya ya tetap paling penting bagaimana mereka bisa dan mau datang," ujarnya.
Melansir daftar kegiatan Kementerian Pariwasata, kementerian telah mengadakan acara tema "Influencer Gathering" di Hotel Novotel Tahlia Jeddah, pada 24 Februari 2020. Acara dihadiri sekitar 40 influencer Arab Saudi, yang tergabung di beberapa grup pelancong di Arab Saudi. “Tapi harus diakui promosi influencer cuma bisa meningkatkan awareness, diskon harga tiket dan agen perjalan jadi kuncinya,” ujar dia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bakal ada diskon harga pesawat dan biro perjalanan dengan rataan potongan 50 persen. Pemerintah, kata dia, sudah menyiapkan anggaran hampir menyentuh Rp 1 triliun sebagai insentif agar maskapai dan biro perjalanan bisa memangkas ongkos produksinya. Duit tersebut antara lain berasal dari APBN Rp 500 miliar, diskon harga avtur Rp 500 miliar dari Pertamina, hingga diskon jasa kebandarudaraan dan kenavigasian dari Angkasa Pura dan Air Nav senilai Rp 100 miliar.