Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemilihan Tertutup Wagub DKI Pendamping Anies, Siapa Unggul?

image-gnews
Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Dok.Tempo / Dok.Pribadi
Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis. Dok.Tempo / Dok.Pribadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Wakil Gubernur atau Wagub DKI Jakarta pendamping Anies Baswedan selangkah lebih maju setelah tata tertib pemilihan disepakati menggunakan hasil perumusan pansus DPRD periode sebelumnya. Pimpinan DPRD DKI pun telah sepakat voting pemilihan Wagub DKI berlangsung tertutup.        

Namun penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Mohammad Taufik tak puas dengan kesepakatan tersebut. Dia menuding Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjegal keinginan Gerindra agar proses pemilihan dilakukan secara terbuka.

Taufik berdalih pemilihan wagub secara terbuka bisa meminimalisir politik uang. "Yang kemungkinan money politic itu tertutup. Digulung-gulung, ditulis-tulis gitu," kata Taufik di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Februari 2020.

Taufik membeberkan perdebatan soal pemilihan terbuka atau tertutup saat rapat pimpinan DPRD.  Menurut Wakil Ketua DPRD itu, Gerindra meminta agar pemilihan secara terbuka. Sebab, para legislator menggunakan hak suaranya bukan atas nama pribadi melainkan konstituennya.

"Dia wakil rakyat. Kalau pemilihan umum boleh karena dia mewakili dirinya sendiri," ujarnya.

Taufik mengklaim, dalam rapat itu mayoritas fraksi di Kebon Sirih sebenarnya sepakat voting dilakukan secara terbuka. Namun PKS menolak.

"Sebenarnya hampir semua sepakat terbuka, tapi karena PKS ngotot," ujarnya. "Diajak terbuka nggak mau. Maunya tertutup, ya kami mempertanyakan ada apa tertutup?"

Karena PKS berkukuh voting dilakukan tertutup, akhirnya Gerindra mengamini permintaan partai bulan sabit kembar itu. "Kami Gerindra melanjutkan keinginan PKS."

Menurut politikus Partai Gerindra itu, pemilihan terbuka akan lebih transparan dan mencegah politik uang (money politic).

"Supaya tidak ada suudzon. Kalau tertutup kan bisa ada money politic. Kalau terbuka nggak bisa, terbuka saja," ujar Taufik. "Mengapa terbuka? Supaya ada pertanggungjawaban pada konstituen bahwa saya memilih wagub si A. Ini bagian dari laporan kita pada publik."

Kekhawatiran ada politik uang dalam pemilihan calon pendamping Gubernur Anies Baswedan itu juga disampaikan pengamat politik Ubaidilah. Dia mengkritik tata tertib pemilihan Wagub DKI yang tidak menampung aspirasi warga agar ada pengawasan KPK, PPATK, hingga LSM dalam pemilihan itu.

Karena kata dia, tanpa ada pengawasan dalam pemilihan tersebut akan rawan adanya money politic. "Pengawasan ini penting dilakukan agar DPRD terhindar dari politik uang, yang akan merontokkan kepercayaan publik pada anggota DPRD,"katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Survei persepsi Lembaga Kajian Strategis Pembangunan (LKSP) tentang pemilihan wagub DKI juga menunjukkan mayoritas responden khawatir adanya transaksi politik uang.

"Warga memiliki kekhawatiran besar akan terpengaruh politik transaksional 68 persen dalam pemilihan Wagub DKI Jakarta," ujar Direktur LKSP Astriana Sinaga di Kebun Sirih Jakarta Pusat, Jumat 21 Februari 2020.

Sementara itu 24 persen responden ragu akan adanya transaksi politik uang dan 8 persen responden yakin tidak akan ada money politic.

Hal tersebut kata Astriana karena pemilihan wakil gubernur DKI tidak melibatkan partisipasi publik. Berdasarkan tata tertib pemilihan yang disahkan DPRD kata dia, pemilihan sepenuhnya oleh anggota dewan tanpa ada ruang bagi publik untuk menyuarakan aspirasinya terhadap pemilihan wakil gubernur.

Terlepas dari potensi politik uang, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai pemilihan secara tertutup memungkinkan para legislator Kebon Sirih, leluasa melakukan manuver politik. Menurut dia, pemilihan secara tertutup membuat setiap pilihan anggota DPRD DKI tak bisa terlihat.

"Kalau tertutup bisa memungkinkan para anggota DPRD lebih leluasa melakukan manuver," kata Adi melalui pesan singkatnya, Jumat, 21 Februari 2020.

Ia menuturkan voting atau pemilihan tertutup itu lebih memungkinkan dua kandidat menang. Sebabnya, pilihan politik DPRD sukar ditebak. "Bisa berubah setiap saat," ujarnya.

Adi menuturkan proses pemilihan secara tertutup membuat kerahasiaan pilihan setiap dewan terjaga. Sehingga, kata dia, bentrok psikologis dan rasa tak enak hati ke dua calon bisa dihindari.

"Problemnya, sukar dilihat siapa milih siapa. Kalau voting terbuka akan jelas pilihan politik DPRD pilih siapa," ujarnya.

Menurut dia, proses pemilihan secara terbuka maupun tertutup sama-sama rawan dengan konsesi politik. Musababnya, lembaga DPRD diisi oleh politisi semua. "Preferensi pilihan politiknya pasti didasarkan kalkulasi untung dan rugi secara politik. Itu perkara biasanya dalam politik."

Hasil survei persepsi LKSP menunjukkan calon Wagub DKI dari PKS Nurmansjah Lubis lebih unggul dari calon Partai Gerindra Ahmad Riza Patria. Nurmansjah lebih dikenal oleh 55,4 persen responden . Sedangkan Ahmad Riza Patria hanya 16,5 persen dan sisanya tidak memilih.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gerindra Bidik Erina Gudono di Pilkada Sleman, PDIP Bantul Jaring Nama Soimah Pancawati

2 jam lalu

Soimah Pancawati. Foto: Instagram/@showimah
Gerindra Bidik Erina Gudono di Pilkada Sleman, PDIP Bantul Jaring Nama Soimah Pancawati

Pilkada 2024 di kabupaten-kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) makin menggeliat dengan masuknya sejumlah nama populer seperti Erina Gudono dan Soimah


Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

4 jam lalu

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo di Jakarta, Jumat 12 Mei 2023. ANTARA/Fath Putra Mulya
Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?


Namanya Masuk Bursa Cagub di Pilkada Jakarta, Khoirudin: Saya Ingin Fokus di Legislatif

4 jam lalu

(kiri ke kanan) Ketua Majelis Pertimbangan PKS DKI Mohammad Arifin, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI Sakhir Purnomo, dan Wakil Ketua DPW PKS DKI Khoirudin saat konferensi pers di kantor DPW PKS DKI, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Januari 2020. TEMPO/Lani Diana
Namanya Masuk Bursa Cagub di Pilkada Jakarta, Khoirudin: Saya Ingin Fokus di Legislatif

Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin, mengaku tidak bersedia maju dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024 meskipun namanya mencuat


Presiden PKS Harap Hakim MK Gunakan Hati Nurani dalam Putusan Sengketa Pilpres

17 jam lalu

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (tengah) didampingi Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kanan) dan Bendahara Umum PKS Mahfudz Abdurahman (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait hasil Rapat Majelis Syuro PKS di kantor DPP PKS, Pasar Minggu, Jakarta, Jumat 15 September 2023. Rapat tersebut menghasilkan kepastian dukungan PKS terhadap pencalonan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Anies Baswedan dalam Pemilu Presiden 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Presiden PKS Harap Hakim MK Gunakan Hati Nurani dalam Putusan Sengketa Pilpres

Presiden PKS Ahmad Syaikhu berharap para Hakim MK dapat membuat keputusan sesuai dengan nilai-nilai kebenaran, baik secara formil maupun materil.


Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

19 jam lalu

Koordinator Tim Kuasa Hukum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Mehbob memberi keterangan kepada wartawan saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa 23 Maret 2021. ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Demokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya

Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.


Gerindra dan Nasdem Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel, Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Gerindra dan Nasdem Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel, Ini Alasannya

Rusdin Abdullah digadang-gadang akan diusung sebagai bakal calon Wali Kota Makassar pada Pilkada 2024.


Gerindra dan NasDem Jajaki Peluang Koalisi di Pilkada Sulawesi Selatan 2024

1 hari lalu

Rusdin Abdullah. TEMPO/Fahmi Ali
Gerindra dan NasDem Jajaki Peluang Koalisi di Pilkada Sulawesi Selatan 2024

Gerindra dan NasDem menjajaki kerja sama Pilkada 2024 di Sulawesi Selatan.


Kata Gerindra Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP

1 hari lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Dalam pertemuan ini Megawati dan Prabowo akan membahas sejumlah hal. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kata Gerindra Soal Pertemuan Prabowo dan Megawati, Ada Pembicaraan Intensif dengan PDIP

Sekjen Gerindra menyebut jadwal pertemuan Prabowo dan Megawati sedang disusun dan kemungkinan usai sidang sengketa Pilpres di MK.


Pilkada Jakarta, PKS Sebut Nama Anies Baswedan dan Eks Kapolda Metro Mencuat dari Nonkader

1 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Pilkada Jakarta, PKS Sebut Nama Anies Baswedan dan Eks Kapolda Metro Mencuat dari Nonkader

PKS DKI Jakarta mengatakan, Anies Baswedan, salah satu tokoh diluar kader yang diusulkan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024


Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

1 hari lalu

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera
Jejak Pendapat PKS Jelang Pilkada DKI: Mardani Ali Sera Tertinggi Disusul Sohibul Iman dan Khoirudin

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mendapatkan perolehan tertinggi dalam jejak pendapat internal kader PKS Jakarta untuk maju Pilkada DKI