Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Berpacu dengan Waktu Perangi Virus Corona

image-gnews
Penumpang yang memakai masker menunggu untuk naik kereta di Stasiun Kereta Api Barat Beijing, di Beijing, Cina 20 Januari 2020. [REUTERS / Stringer]
Penumpang yang memakai masker menunggu untuk naik kereta di Stasiun Kereta Api Barat Beijing, di Beijing, Cina 20 Januari 2020. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina sedang berpacu dengan waktu menyusul korban meninggal akibat terjangkit virus corona yang menembus angka 900 orang. Presiden Cina, Xi Jinping, sudah mengambil langkah-langkah penghentian penyebaran, namun jumlah korban tewas dan kasus baru masih terus bertambah.    

Dikutip dari nytimes.com, diduga keterlambatan mendiagnosis virus corona adalah hambatan utama dalam mengendalikan epidemi. 

Kasus virus corona diduga terjadi pertama kali pada Desember 2019 dan dalam tempo dua bulan kemudian, jumlah korban tewas akibat terjangkit virus ini sudah lebih dari 900 orang.  

Pekerja mengoperasikan kendaraan untuk menyemprtokan cairan desinfektan setelah meluasnya wabah virus corona baru di Wuhan, provinsi Hubei, China 10 Februari 2020. Korban meninggal akibat terinfeksi virus corona baru tercatat mencapai 1,013 orang. China Daily via REUTERS

Zhang Xiaochun, dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Ibu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, ikut cemas saat pasiennya demam selama sembilan hari dan hasil CT scan memperlihatkan tanda  pneumonia. Namun hasil tes untuk mengkonfirmasi bahwa itu betul-betul terjangkit virus corona, membutuhkan waktu paling cepat dua hari. Zhang menilai keterlambatan mengisolasi pasien dan mendapatkan perawatan berpengaruh dalam upaya menyelamatkan nyawa. 

Dalam sepekan terakhir, Zhang memulai kampanye di media sosial yang menyerukan penyederhanaan pemindaian atau scan bagi pasien baru virus corona. Kampanye ini dengan cepat mendapat dukungan di kalangan ahli kesehatan dan Pemerintah Cina yang sedang bergulat virus mematikan ini.   

“Tujuannya adalah mengisolasi dan melakukan perawatan secepatnya. Ada banyak langkah-langkah luar biasa yang diambil dalam waktu yang juga luar biasa ini,” kata Zhang. 

Menurut Zhang, CT scan mudah dilakukan dan hasilnya bisa cepat keluar. Sedangkan sejumlah ahli berpendapat orang yang terjangkit virus corona dapat dipastikan kedua paru-parunya mengalami lesi. 

Dua hari setelah Zhang mengunggah kampanye online tersebut, Pemerintah Cina akhirnya menerbitkan rencana nasional yang kelima atau yang terbaru soal langkah diagnosis dan perawatan pasien terjangkit virus corona. Langkah baru itu diantaranya tim dokter di Provinsi Hubei bisa menggunakan CT scan untuk membuat sebuah diagnosis klinik pada terduga pasien virus corona, tanpa harus menunggu hasil tes alat uji. Namun alat uji tetap akan digunakan untuk mengkonfirmasi infeksi virus corona itu.      

Joe Chang, dokter spesialis dari departemen radiasi ongkologi Pusat Kanker MD Anderson di Houston, Amerika Serikat, mengatakan penggunaan CT scan untuk memindai pasien di Provinsi Hubei cukup masuk akal.    

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Masalahnya sekarang adalah jumlah pasien (yang begitu banyak), tidak ada negara yang siap dengan jumlah yang sebegini banyak,” kata Chang.     

Keputusan Pemerintah Cina menyederhanakan protokol diagnosis pasien virus corona menggambarkan adanya tekanan, khususnya di Ibu Kota Wuhan yang menjadi tempat tinggal 11 juta jiwa. Penduduk di Ibu Kota Provinsi Hubei itu memohon bantuan medis atas penyebaran virus corona. Jumlah korban tewas akibat virus corona terbanyak di Cina, khususnya Kota Wuhan. 

Di Ibu Kota Wuhan, orang mengantri untuk berobat ke rumah sakit kota. Banyak dari mereka mengalami gejala demam, batuk dan gejala lainnya, namun mereka belum dites (virus corona). 

Yuan Xiuhua, 49 tahun, warga Wuhan, datang ke rumah sakit pada 22 Januari 2020 dalam kondisi deman dan hasil CT scan memperlihatkan adanya lesi di kedua paru-parunya. Dia telah berulang kali meminta komunitas distrik agar melakukan pengetesan terhadapnya. Namun dia diberi tahu banyak orang yang juga ingin melakukan tes sehingga dia pun disarankan melakukan isolasi di rumahnya sendiri. Yang terjadi, suami Yuan baru-baru ini ikut mengalami gejala demam dan diare.     

“Mereka terus saja memberi kabar belum ada jadwal kosong (untuk pengujian). Mereka tidak memberikan saya bantuan yang memadai dan hanya meminta saya bersabar menunggu,” kata Yuan. 

Menghadapi derasnya kritik terkait wabah virus corona yang pertama kali terjadi di Cina, Beijing pun memerintahkan peningkatan dilakukannya langkah-langkah ekstrim. Pemerintah Kota Wuhan memerintahkan pasien virus corona harus dirawat di rumah sakit atau pusat-pusat karantina massal.  

Sebelumnya pada Sabtu, 8 Februari 2020, Jiang Chaoliang, Sekertaris Partai Komunis Cina untuk wilayah Provinsi Hubei, mengatakan wilayah itu akan melakukan upaya ekstra dalam dua hari melakukan uji atau pengetesan pada orang-orang terduga virus corona.

Perlunya meningkatkan kecepatan dalam mendiagnosa pasien positif virus corona juga telah menjadi kekhawatiran dunia. Organisasi kesehatan dunia atau WHO pada Kamis, 6 Februari 2020 mengutarakan rencana pengiriman 250 ribu alat uji virus corona.

Alat itu akan dikirim ke 159 labolatorium di belahan dunia untuk membantu negara-negara kasus baru virus corona dengan lebih cepat. Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan akan mendistribusikan sebuah pengujian terbaru yang lebih cepat dan akan dikirim ke berbagai labolatorium internasional.      

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

5 jam lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS  /Erik De Castro
Ferdinand Marcos Jr Janji akan Balas Tindakan Beijing di Laut Cina Selatan

Ferdinand Marcos Jr. akan menerapkan tindakan balasan yang proporsional terhadap serangan Cina di Laut Cina Selatan.


Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

1 hari lalu

Pasangan laba-laba kepiting (Thomisus spp) diduga berkamuflase di antara bunga Hoya pandurata. Esajournals.onlinelibrary.wiley.com
Laba-laba Jantan dan Betina di Cina Ini Kerja Sama Penyamaran Jadi Bunga

Satu spesies laba-laba yang ditemukan di Cina diduga telah berevolusi hingga pejantan dan betina bisa berpasangan menyerupai rupa bunga.


Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

2 hari lalu

Advanced Micro Devices (AMD) chip. AP/Paul Sakuma
Cina Akan Larang Chip Intel dan AMD di Komputer Kantor Pemerintahan

Sebelumnya, Amerika Serikat pertimbangkan tambah daftar perusahaan chip Cina dalam Entity List.


Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

2 hari lalu

Ilustrasi drone. Efrem Lukatsky/Pool via REUTERS
Kongres Drone akan Diadakan di Cina pada Mei 2024

Kongres Drone Dunia ke-8 akan diadakan di Shenzhen, Cina Selatan, pada 24-26 Mei 2024


Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

2 hari lalu

Jaringan toko serba ada KK Super Mart. (Foto: Facebook/KK Super Mart)
Eksekutif Minimarket Malaysia Didakwa atas Penjualan Kaus Kaki Bertuliskan Allah

Beberapa pasang kaus kaki bertuliskan "Allah" dijual di salah satu toko KK Super Mart, sehingga memicu kemarahan publik Malaysia


Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

2 hari lalu

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi dalam acara jumpa wartawan di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.


Dua Modus Penyelundupan Narkoba Digagalkan Polisi: Pakai Stoples Minuman Energi hingga Botol Sampo

2 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi (kiri), Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki (kanan) pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Dua Modus Penyelundupan Narkoba Digagalkan Polisi: Pakai Stoples Minuman Energi hingga Botol Sampo

Polda Metro Jaya menggagalkan penyelundupan narkoba yang melibatkan jaringan internasional asal Cina dan Portugal.


Polisi Ungkap Modus Penyelundupan Narkoba Asal Cina Melalui Minuman Energi

2 hari lalu

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki pada saat Konferensi Pers di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Senin, 25 Maret 2024. Ditresnarkoba Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Bea dan Cukai telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap pelaku kasus peredaran gelap narkotika jenis kokain cair, serbuk MDMA dan narkotika jenis sabu jaringan internasional. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Ungkap Modus Penyelundupan Narkoba Asal Cina Melalui Minuman Energi

Aparat kepolisian masih mengejar satu orang DPO berinisial LQX yang berperan sebagai pengendali penyelundupan narkoba jenis ekstasi serbuk itu.