Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semua Sektor Vital Cina Terpuruk Akibat Wabah Virus Corona

image-gnews
Suasana jalan kosong pusat Kota Wuhan, semenjak mewabahnya virus corona di Cina, 26 Januari 2020. China Daily via REUTERS
Suasana jalan kosong pusat Kota Wuhan, semenjak mewabahnya virus corona di Cina, 26 Januari 2020. China Daily via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina kemungkinan tidak membayangkan dampak wabah virus Corona dalam kurun waktu dua bulan akan sangat besar, bahkan meluas ke sedikitnya 25 negara.

Jika dibandingkan saat Cina diserang dampak virus SARS pada tahun 2003-2004, maka dampak dari wabah virus Corona yang berawal ditemukan di kota Wuhan, provinsi Hubei pada Desember 2019 jauh lebih signifikan.

Ironisnya, serangan virus Corona terjadi saat Cina merayakan Imlek, ketika semua aktivitas masyarakat dan pebisnis rehat untuk merayakan Imlek.

Sebenarnya virus Corona sudah muncul pada pertengahan Desember 2019, namun virus yang diklaim misterius itu tidak menaruh perhatian petugas kesehatan Cina, hingga akhirnya wabah itu dengan cepat menular dan menewaskan banyak orang terutama di Wuhan.

Presiden Xi Jinping pun membatalkan perayaan meriah Imlek dan memperpanjang libur umum selama tiga hari.

Namun, situasi sudah tak memungkinkan, hingga akhirnya Xi memutuskan menutup rapat-rapat Wuhan dan beberapa kota tetangga Wuhan untuk mencegah wabah virus Corona menular.

Suasana jalan kosong di Kota Wuhan semenjak mewabahnya virus corona di Cina, 3 Februari 2020. China kembali melaporkan ada 64 kematian akibat virus corona. VLADIMIR MARKOV/via REUTERS

Wuhan jadi kota mati. Suasana mati ini pun menjalar ke kota-kota lainnya di Cina lantaran wabah sudah menelan 361 orang dan 17 ribu kasus terinfeksi virus Corona ditemukan di Cina dan sejumlah negara lainnya.

Perusahaan-perusahaan asing ramai-ramai mengumumkan penutupan kantor cabang mereka di Cina dan meliburkan ribuan karyawannya.

Apple Inc menutup seluruh kantor cabangnya di Cina hingga 9 Februari 2020. Perusahaan dengan 10 ribu karyawan di Cina juga menghentikan operasional pabrik-pabrik yang memproduksi komponen untuk produk Apple yang dijual ke seantero dunia.

Starbucks, Ikea, dan restoran McDonald juga memutuskan menutup gerainya karena khawatir dengan waba virus Corona.

Tak kalah seru, Levi Strauss & Co yang baru buka kantor cabang di Cina pada Oktober 2019 dan membuka kantor terbesarnya di Wuhan, tempat ditemukan virus Corona, pun menutup seluruh outletnya di Cina.

Perusahaan-perusahana ini bagian dari perusahaan internasional yang telah menutup ribuan tokonya di seluruh Cina lantaran wabah virus Corona.

Menurut laporan Foreign Policy, 3 Februari 2020, hampir 100 juta orang di Hubei telah merasakan dampak dari wabah ini dan kebijakan isolasi dan karantina pemerintah Cina.

Di Wuhan sendiri, ada sekitar 300 perusahaan termasuk perusahaan asing yang beroperasi di sana. Sejauh ini belum ada penjelasan resmi tentang kerugian akibat larangan melakukan aktivitas apapun yang sudah berjalan hampir satu bulan.

Akhir Januari lalu, CNN melaporkan sejumlah sektor penting di Cina paling terpukul dengan wabah virus Corona. Satu di antaranya adalah industri pariwisata yang kehilangan miliaran dollar dari perayaan Imlek lalu.

Turis asing terbang ke Cina untuk merayakan Imlek karena khawatir terinfeksi virus Corona. Perusahaan-perusahaan jasa perjalanan, hotel, dan maskapai penerbangan terpaksa mengembalikan biaya perjalanan kepada konsumen yang menuju atau dari Cina.

Kerugian juga terjadi pada dunia hiburan seperti bioskop dan taman bermain raksasa seperti Disneyland.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dampak yang lebih luas lagi adalah sekitar 290 juta pekerja migran yang berasal dari desa-desa di Cina dan bekerja di sektor konstruksi, manufaktur dan jenis pekerjaan yang disebut bergaji rendah tapi vital bagi pekerja seperti pelayan restoran, pengirim paket, bahkan pekerja pembersih toilet.

Belum lagi ribuan pekerja asal Cina yang menghadapi penolakan di perusahaan-perusahaan asing lantaran khawatir menularkan wabah virus Corona.

Aktivitas pekerja di pabrik pabrik Joint Venture Honda Motor - Dongfeng Motor Group di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, 12 April 2019. REUTERS/Norihiko Shirouzu

Dampak global wabah virus Corona juga dirasakan para produsen minyak, OPEC. Cina merupakan pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.

Dua perusahaan pengimpor minyak terbesar Cina dari Arab audi, China National Chemical dan Hengli Petrochemical, dengan kapasitas penyulingan hampir 1 juta barel per hari, terpaksa mengurangi penjualan minyak lantaran Cina menutup Wuhan sebagai pusat minyak dan gas utama Cina.

Industri farmasi, lembaga keuangan, industri otomotif, hingga teknologi multinasional juga terkena imbasnya. Mereka ramai-ramai melakukan evakuasi para pekerja mereka dari Cina.

Sejumlah perusahaan lainnya merelokasi karyawannya dari Cina selama tiga hingga 6 bulan ke depan. Tentu relokasi ini berdampak pada keluarga karyawan yang harus mencari tempat tinggal baru dan sekolah baru bagi anak-anak mereka.

Sejumlah negara tetangga pun memutuskan untuk menutup wilayah perbatasan dengan Cina di antaranya Korea Utara dan Rusia.

Kementerian Luar Negeri Cina akhirnya membuat pernyataan pada hari Sabtu, 1 Februari 2020 atas pembatalan 36 maskapai terbang ke Cina.

Cina marah besar karena tindakan ini dianggap sudah berlebihan.

"Hal ini sudah berlebihan yang hanya membuat situasi semakin buruk," kata Kementerian Luar Negeri Cina dalam pernyataan tertulis di Twitter.

"Ini bukan cara tepat untuk mengatasi wabah ini."

Belakangan Cina menuding Amerika Serikat sebagai biang kerok dari upaya membesar-besarkan situasi wabah virus Corona.

Cina juga belum mengeluarkan pernyataan resmi tentang kerugian ekonomi dari wabah virus Corona. Cina masih bertarung untuk mencegah penularan virus yang jumlah korbannya sudah melebihi kasus SARS delapan tahun lalu.

Namun, CNN melaporkan Cina mengalami kerugian sekitar US$ 60 miliar dalam kuartal pertama 2020 akibat wabah virus Corona. Angka yang fantastis.

Kabar baiknya, sejumlah pakar memprediksi perekonomian Cina memang terganggu akibat wabah virus Corona, namun diperkirakan segera pulih karena negara ini sudah belajar banyak saat Cina diserang wabah SARS.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

14 jam lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

14 jam lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

1 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

1 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

1 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kronologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung: dari Digagas SBY hingga KAI Terbebani Utang Rp6,9 T

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyisakan pekerjaan rumah bagi PT Kereta Api Indonesia berupa utang Rp6,9 triliun ke Bank Pembangunan Cina (CDB)


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

2 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Ini Beda Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Jepang dan Cina

Kereta cepat Jakarta-Surabaya pernah direncanakan akan dibangun pada masa pemerintahan Jokowi periode pertama, namun proyek tidak jadi dilaksanakan.