Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada Penolakan, Observasi WNI dari Wuhan di Natuna Tetap Berjalan

image-gnews
Tim gabungan dari KBRI Beijing melakukan pendataan nama-nama WNI yang hendak dievakuasi di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, 1 Februari 2020. Sebanyak 245 WNI di Wuhan akan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di wilayah itu. ANTARA/KBRI Beijing
Tim gabungan dari KBRI Beijing melakukan pendataan nama-nama WNI yang hendak dievakuasi di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, 1 Februari 2020. Sebanyak 245 WNI di Wuhan akan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di wilayah itu. ANTARA/KBRI Beijing
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pemerintah melakukan karantina atau observasi terhadap 245 WNI dari Cina di Natuna, Kepulauan Riau mendapat penolakan dari masyarakat setempat. Pada Jumat malam, 31 Januari 2020, puluhan masyarakat mendatangi kantor DPRD Natuna untuk menolak kedatangan WNI dari Cina tersebut.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) pun dilaksanakan mendadak. "Hasil pertemuan itu menegaskan kami menolak kedatangan WNI dari Cina tersebut," kata Ketua DPRD Natuna Andes Putra saat dihubungi, Jumat, 31 Januari 2020.  

Selain tidak ingin masyarakat tertular virus Corona, Andes menilai bahwa fasilitas kesehatan di wilayah Natuna masih minim, mulai dari tenaga medis hingga peralatan.

Hari ini, Ahad, 2 Februari 2020, warga Indonesia yang terisolasi di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, karena virus Corona telah berhasil dipulangkan ke tanah air. Pesawat Batik Air yang membawa 245 WNI itu tiba di Bandara Hang Nadim Kota Batam pada pukul 08.30 WIB.

Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengatakan pemerintah telah menjalankan semua proses evakuasi kemanusiaan dan transit observasi berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019. Inpres berkaitan tentang peningkatan kemampuan dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons wabah penyakit, pandem global, dan kedaruratan nuklir, biologi, dan kimia. Pelaksanaannya di bawah koordinasi dua menteri koordinator, yaitu Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

Pemerintah, kata Fadjroel, berharap semua pihak menghormati wewenang kementerian dan lembaga terkait sesuai Inpres tersebut untuk melaksanakan kewajibannya. “Sehingga WNI yang dievakuasi dari Provinsi Hubei maupun seluruh masyarakat di Indonesia mendapat perlindungan dan pelayanan kesehatan optimal sesuai prosedur,” ujarnya.

Sebelum dipulangkan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan ratusan WNI telah melakukan pengecekan lebih lanjut. “Warga negara yang dibawa pulang warga yang sehat. Sudah screening dan clearing di sana untuk dipastikan yang kita bawa adalah warga negara Indonesia yang sehat," kata dia.

Setelah tiba di Batam, para WNI kemudian dipindahkan ke pesawat TNI AU untuk diberangkatkan menuju Natuna, Kepulauan Riau. Mereka akan menjalani observasi selama 14 hari di Pangkalan TNI AU di sana. 

Menurut Terawan, para WNI akan menjalani protokol kesehatan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada saat menjalani karantina di Natuna, Kepulauan Riau.

"Itu membutuhkan kedisiplinan, protokol transit observasi ini mengobservasi orang yang sehat, bukan orang yang sakit. Karena itu protokol yg diberikan ya harus dijalankan dengan disiplin oleh semua pihak dan kami akan terus memantau sebagai Menteri Kesehatan," ujar Terawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah warga Natuna melakukan aksi unjuk rasa di depan gerbang pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu, 1 Februari 2020. Mereka menolak kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China yang akan diobservasi selama kurang lebih dua minggu di Natuna untuk memastikan sehat dan bebas dari virus corona. ANTARA

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Widyawati menjelaskan observasi yang akan dilakukan berupa pemantauan kesehatan. Para WNI melakukan kegiatan seperti biasa, misalnya olahraga, makan makanan sehat sebanyak tiga kali dalam sehari dan mengikuti ceramah keagamaan.

Namun, kesehatan mereka akan terus dipantau. “Jadi selama 14 hari itu kehidupan seperti biasa saja,” kata Widyawati.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Doni Monardo memastikan kawasan observasi untuk WNI dari Cina jauh dari permukiman warga. Lokasi karantina atau observasi tepatnya berada di ujung Bandara RSA Natuna atau di hanggar pesawat.

Doni menjelaskan, WNI tidak diperbolehkan keluar dari hanggar selama masa observasi 14 hari. Kegiatan mereka hanya dilaksanakan di lokasi hanggar saja. "Mereka juga dijaga oleh militer,” kata dia.

Menurut Doni, pihaknya telah membuat kamar dan melengkapi segala kebutuhan lainnya di hanggar tersebut. Pihaknya juga menyediakan makanan agar WNI dalam kondisi sehat.

Sementara untuk dukungan medis, Menteri Kesehatan akan menggunakan peralatan dan tim medis dari luar Natuna. "Dipastikan tidak akan memakai alat dan tenaga medis dari RSUD Natuna. semuanya akan didatangkan dari luar Natuna," kata Doni.

Setelah melewati tahapan pemeriksaan dan dipastikan tidak terinfeksi virus Corona, WNI yang mayoritas mahasiswa dari Wuhan bisa kembali ke daerah asalnya masing-masing. Doni memastikan tidak akan ada kerugian bagi warga Natuna dan lingkungannya saat menerima WNI dari Wuhan untuk diobservasi di Natuna.

YOGI EKA SAHPUTRA | EKO WAHYUDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

2 hari lalu

Gambaran umum banjir akibat hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Amr Alfiky
Pemerintah Imbau WNI di Dubai untuk Waspada Selama Banjir dan Cuaca Ekstrem

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI di Dubai untuk waspada selama cuaca ekstrem dan banjir di beberapa titik kota tersebut.


Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

2 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Banjir Dubai, Kementerian Luar Negeri Pastikan WNI dalam Keadaan Aman

Tidak ada WNI yang menjadi korban atau membutuhkan bantuan ketika Dubai dilanda banjir akibat curah hujan deras.


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

2 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

5 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
Konflik Iran dan Israel, Kementerian Luar Negeri Imbau WNI di Timur Tengah Waspada

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI yang tinggal di Iran, Israel dan Palestina untuk waspada, mengingat adanya eskalasi konflik antara Iran dan Israel.


Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi sebuah kecelakaan bus tingkat dua di Hong Kong, 10 Februari 2018. Sebanyak 65 penumpang lainnya terluka, dan 33 lainnya dirawat di rumah sakit. AP
Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.


Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

5 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Imbas Serangan Iran ke Israel, WNI Disarankan Tunda Penerbangan ke Timur Tengah

Kementerian Luar Negeri mengimbau WNI untuk menunda penerbangan melalui jalur udara ke kawasan Timur Tengah.


Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

5 hari lalu

Gedung Kementerian Luar Negeri. Dok. Kemenlu
Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

Kemenlu mengimbau WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan. Apa alasannya?


Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, WNI Diimbau Tunda Rencana Perjalanan ke Dua Negara Itu

5 hari lalu

Iran Serang Israel dengan Drone dan Rudal, WNI Diimbau Tunda Rencana Perjalanan ke Dua Negara Itu

Kemlu mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan.


KBRI Tehran Imbau WNI di Iran Waspada setelah Serangan Udara ke Israel

5 hari lalu

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo
KBRI Tehran Imbau WNI di Iran Waspada setelah Serangan Udara ke Israel

Menyusul serangan udara Iran terhadap Israel, KBRI Tehran mengimbau WNI di Iran agar waspada.


Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

6 hari lalu

Ilustrasi Paspor. TEMPO/Fardi Bestari
Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Iran maupun Israel jika tidak mendesak.