Setya menyatakan kawasan Monas merupakan aset pemerintah pusat yang terletak di Jakarta. Walhasil, perlu ada koordinasi antara pemerintah DKI dan pemerintah pusat. “Jangan sampai nanti gubernur berganti, (penataan Monas) berubah lagi,” ujarnya. Selain itu, ia berharap polemik proyek itu segera rampung agar tak merugikan masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan telah menyampaikan surat pada Anies terkait adanya proses yang dilanggar dalam revitalisasi Monas. “Ya, karena itu jelas ada prosedur yang belum dilalui, ya kami minta untuk disetop dulu,” ujarnya.
Sekretaris Daerah DKI Saefullah mengakui telah mengirimkan dua surat pada Sekretariat Negara terkait revitalisasi sisi selatan Monas. Surat pertama ditandatangani Saefullah dan surat berikutnya ditandatangani Gubernur Anies.
Mantan wali kota Jakarta Pusat itu berharap penghentian revitalisasi Monas itu tak lama. “Untuk segi fungsinya harus didorong cepat. Lalu teman-teman pegawai negeri yang mau upacara juga dapat tempat yang bagus,” katanya.
Aktivis WALHI melakukan aksi di depan Kantor Balaikota Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020. Aksi ini merupakan bentuk protes kepada Pemprov DKI Jakarta perihal proyek revitalisasi kawasan Monas yang telah mengorbankan ratusan pohon. TEMPO/Muhammad Hidayat
Penolakan revitalisasi Monas berlanjut. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Walhi, berunjuk rasa menolak proyek tersebut di Balai Kota, kemarin. Pegiat lingkungan itu meninggalkan bibit pohon di pagar Balai Kota. "Sebagai pengganti pohon yang ditebang karena revitalisasi Monas," ujar Kepala Bagian Kampanye Walhi Jakarta Rehwinda Naibaho.
Arsitek pemenang desain sayembara revitalisasi kawasan Monas, Deddy Wahjudi pun menyayangkan penebangan pohon yang dilakukan Pemprov DKI demi revitalisasi Monas di sisi selatan. "Fungsi baru seperti 'station', 'gate'-nya, fungsi plaza aspirasi, ada plaza seni budaya, semua kebijakan kami dalam desain itu adalah membangun yang baru di atas perkerasan yang sudah ada," tutur dia.
Menurut Deddy, dalam desain yang disusun, pembangunan plaza-plaza dalam revitalisasi Monas dilakukan di area perkerasan (lapisan-lapisan yang biasanya untuk jalan), bukan di area yang ditumbuhi pepohonan.
TAUFIK SIDDIQ