Setelah ditunjuk jadi Direktur Utama Garuda, Irfan mengatakan akan fokus untuk keselamatan dan keamanan penerbangan. "Kalau bagi saya yang penting paling utama mempertahankan safety. Itu nomor satu. Selanjutnya berjalan saja," kata dia.
Irfan mengatakan, sembari berjalan, ia akan mengajak manajemen untuk pelan-pelan memperbaiki citra perusahaan yang selama ini disebut-sebut sempat menurun. Menurut dia, upaya memoles citra Garuda Indonesia kembali menjadi maskapai bintang lima perlu waktu.
Sembari memperbaiki citra entitasnya, ia akan mengajak seluruh karyawan di perseroan berkode emiten GIAA ini untuk menumbuhkan kebanggaan secara internal. Kebanggaan dari dalam ini akan membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap Garuda Indonesia.
"Kami ingin membuat yang di dalam membanggakan diri lebih dari hari ini," tuturnya.
Sementara itu, di lini bisnis, Irfan mengatakan Garuda Indonesia akan selalu menjadi perusahaan yang terbuka. "Walau selalu ada limitasi, yang penting kami selalu membuka diri," ucapnya.
RUPSLB Garuda Indonesia pagi ini juga mengangkat mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, sebagai Komisaris Utama. Seperti Irfan, Triawan tidak hadir pada RUPSLB Garuda.
Saat dikonfirmasi, musikus era 1970-an ini menceritakan rencananya ke depan di Garuda. Menurut dia, salah satu yang menjadi fokus perusahaan di bawah kepemimpinannya adalah meningkatkan moral kru.
"Untuk saya yang paling penting komunikasi, kekompakan di antara komisaris dan direksi, serta keterbukaan. Kami juga ingin mengangkat moral kru, pilot, kabin, serta kru di darat," ujar Triawan.