Alfred menyatakan bukan kali ini saja pohon-pohon di Jakarta harus mengalah demi proyek pembangunan. Pada proses pembangunan jalur transportasi Mass Rapit Transit (MRT) Jakarta ada sekitar 2.000 pohon yang sengaja ditebang. Saat itu pemangku kebijakan berjanji bakal mengganti setiap pohon yang dirobohkan. "Kami masih menagih nih, ada dua ribu pohon ditebangi di jalur MRT. Mana gantinya?," sebut Alfred.
Berkaca dari itu, Koalisi Pejalan Kaki enggan percaya dengan janji manis Pengelola Monas yang bakal mengganti pohon-pohon yang ditebang. "Yang selalu jadi korban pembangunan adalah pohon. Dan jawaban pemerintah selalu klasik, nanti akan kami bangunkan kembali," kata Alfred.
Pengelola Monas menebang pohon untuk revitalisasi di kawasan Monas. Twitter/@trotoarian
Kepala Unit Pengelola Monas, Muhamad Isa Sarnuri, menyatakan Monas akan tetap menjadi kawasan hijau begitu proyek revitalisasi selesai. Ia menyebutkan ada sekitar 190 pohon yang ditebang selama revitalisasi berjalan hingga hari ini.
Menurut Sarnuri, revitalisasi Monas merupakan lanjutan dari proyek yang disayembarakan Pemprov DKI Jakarta pada 2018. "Nanti akan digantikan dengan kawasan hijau," sebut Sarnuri.
Sementara itu, Kepala Departemen Corporate Communication PT MRT Jakarta, Ahmad Pratomo, menyatakan penebangan pohon di kawasan Monas juga dilakukan pada 2019. Saat itu, PT Moda Raya Terpadu (MRT) sedang membangun gardu listrik bawah tanah untuk fase dua pembangunan jalur Ratangga. Sebanyak 92 pohon harus dikorbankan agar alat berat bisa masuk ke kawasan tersebut.
"Pohon yang dipotong sudah diganti dengan 920 pohon," kata Pratomo, Jumat, 17 Januari 2020. Sementara pohon pengganti yang telah ditanam di sejumlah ruas jalan di ibu kota, yakni 800 tabebuya dan 120 cemara norfolk.
TAUFIQ SIDDIQ | YUSUF MANURUNG | IMAM HAMDI