Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Iran Balas Kematian Qassem Soleimani, AS Sendirian Menghadang?

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa hari menjelang ajal menjemput, pemimpin pasukan Garda Revolusi Iran Jenderal Qassam Soleimani berkunjung ke Suriah dan Irak. Soleiman tentu tidak bisa melupakan kemenangan besar pasukan Iran bersekutu dengan milisi di Irak dan Suriah untuk mengusir milisi ISIS keluar dari dua negara sekutunya itu.

Apa yang dibahas Soleimani selama di Irak dan Suriah? Dua komandan milisi dan dua sumber keamanan yang menyiapkan pertemuan menjelaskan kepada Reuters bahwa Soleimani dalam pertemuan itu mematangkan rencana dan strategi menyerang objek-objek milik Amerika Serikat dengan menggunakan senjata canggih Iran.

Dia membahasnya bersama pemimpin milisi di Irak yang didukung Iran, Abu Mahdi al-Muhandis. Soleiman juga baru saja kembali dari Damaskus sebelum bertemu Muhandis di Baghdad.

"Tempat dia merancang serangan terhadap tentara Amerika, penerbang, marinir, dan melawan diplomat kami," kata Robert O'Brien, penasehat keamanan nasional AS hari Jumat pekan lalu tentang kepergian Soleimani ke Damaskus.

Dari jarak ribuan kilometer dari Baghdad, Presiden Donald Trump mengeluarkan perintah membunuh Soleimani karena dituding arsitek dari berbagai serangan terhadap fasilitas militer AS di Timur Tengah.

Saat iringan-iringan mobil menghantar Soleimani ke bandara internasional Baghdad untuk pulang ke Teheran pada Jumat pagi, 3 Januari 2020, hujanan roket dari drone militer AS menghantam mobil yang dikendarai Soleiman dan Muhandis serta pasukan pengawal lainnya.

Soleimani tewas, begitu juga Muhandis dan dua komandan milisi, meninggalkan rencana dan strateginya memerangi AS di Timur Tengah.

Seketika kematian Soleimani menyebar di seantro dunia. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei hampir tak percaya menerima kabar kematian jenderal yang paling dipujanya. Orang terkuat kedua di Iran itu meninggal secara tragis.

Bendera merah lambang balas dendam pun berkibar di kubah masjid di Iran. Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani memastikan pembalasan dendam terhadap pembunuh Soleimani. Keduanya pun menjanjikan pembalasan itu di hadapan dua anak perempuan Soleimani sehari setelah jenderal itu dibunuh.

Trump sekali lagi membuat Demokrat marah atas perintahnya membunuh Soleimani. Trump semakin menyeret AS ke dalam jurang perang melawan Iran dan sekutunya, para milisi di Timur Tengah.

Sementara di dalam negeri, Trump masih dihadang isu pemakzulan. Kongres sepakat memakzulkan Trump. Senat akan memutuskan pemakzulan Trump diterima atau tidak pada Januari 2020.

Muncul dugaan Trump berusaha menutupi kasus pemakzulan dirinya dengan isu pembunuhan Soleimani. Selain itu, Trump juga diduga ingin mendulang dukungan untuk pemilihan presiden 2020. Trump berdalih bahwa Soleimani sudah menjadi target presiden sebelum dirinya, namun eksekusi tak kunjung dilakukan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Trump juga menyatakan dia tidak ingin perang dengan Iran, namun jika negara Shiah itu melakukan serangan balasan, maka 52 situs terpenting di Iran termasuk situs budaya negara itu akan dihancurkan.

Sebaliknya Iran telah menarget 32 sasaran milik AS di Timur Tengah untuk dihancurkan sebagai balasan atas kematian Soleimani. Satu di antara target itu adalah menghancurkan Tel Aviv, ibukota Israel, sekutu dekat AS.

Trump menyadari Iran secara persenjataan tidak memiliki kekuatan melawan persenjataan AS. Sebagai rujukan adalah laporan Global Fire Power yang menempatkan Iran sebagai negara dengan kekuatan militer di urutan ke 14 dari 137 negara. AS di urutan pertama.

Yang dicemaskan Trump adalah jaringan Iran yang sangat kuat di Timur Tengah dan kelompok-kelompok milisi yang siap berperang melawan AS seperti Hisbullah, Hamas, bahkan pasukan Kurdi memberikan dukungannya, seperti dilaporkan Fars News Agency.

Bagaimana dengan AS? Fars News Agency melaporkan Arab Saudi dan sejumlah negara di Teluk Persia menolah diseret AS dalam perang melawan Iran.

"Arab Saudi atas nama negara-negara Teluk (Persia) mengirim delegasi ke Washington untuk mendesak menahan diri," kata Liz Sly, pemimpin The Washington Post Biro Beirut di akun Twitter.

Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman seperti dilaporkan surat kabar Al-Sharq Al-Awsat telah menginstruksikan Wakil Menteri Pertahanan Khalid bin Salman, adiknya, untuk terbang ke Washington dan London dalam beberapa hari ke depan untuk mendesak AS menahan diri.

AS pun dilaporkan telah menghubungi 16 negara di dunia untuk memediasi Teheran agar tidak melakukan balas dendam terhadap AS atas kematian jenderal Soleimani.

Iran sepertinya sulit berdiam diri atas kematian jenderal Soleimani. Isak tangis Khamenei saat pemakaman jenderal yang disebutnya paling terkemuka itu dianggap sebagai simbol kehilangan besar Iran sekaligus amarah yang menuntut balas.

Trump kembali membuat perangkap untuk dirinya sendiri dengan pembunuhan jenderal Qassem Soleimani tanpa mempertimbangkan segala resiko dengan cermat. Termasuk tudingan Trump akan dijerat melakukan kejahatan perang dengan pembunuhan jenderal yang berjasa bagi negara-negara yang menjadi korban kekejaman milisi ISIS di Timur Tengah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

1 jam lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

2 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

2 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

3 jam lalu

Warga Iran merayakan di jalan, setelah serangan IRGC terhadap Israel, di Teheran, Iran, 14 April 2024. Majid Asgaripour/WANA
Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Islam Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Ini?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Islam Syiah tumbuh paling subur di negara ini.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

3 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

5 jam lalu

Sejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin berada di atas truk pick-up selama prSejumlah anggota Houthi bersenjatakan senapan mesin da RPG saaat berada di atas truk pick-up selama protes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullahotes untuk mengecam serangan pimpinan AS terhadap Houthi di dekat Sanaa, Yaman 25 Januari 2024.  REUTERS/Khaled Abdullah
5 Milisi Pendukung Iran, Ada Houthi Hingga Organisasi Badr

Sejak revolusi 1979, Iran telah membangun jaringan proksi di seluruh Timur Tengah. Pengawal Revolusi Iran dan Pasukan elit Quds memberikan senjata, pelatihan dan dukungan keuangan kepada gerakan milisi tersebut.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

5 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

5 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

6 jam lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

15 jam lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memakai keffiyeh saat penyampaian pendapat di ICJ, Jumat, 23 Februari 2024. Sumber : istimewa
Menlu Retno Marsudi Minta AS Bantu De-eskalasi Konflik Iran-Israel, Apa Artinya?

Apa arti dari de-eskalasi khususnya dalam konteks politik dan konflik Iran-Israel? Menlu Retno Marsudi minta AS lebih berperan.