Banjir terparah di Jakarta Timur sebanyak 13.516 pengungsi tersebar di 99 lokasi pengungsian. Kemudian Jakarta Barat sebanyak 10.686 pengungsi tersebar di 97 lokasi pengungsian.
Selanjutnya Jakarta Selatan sebanyak 5.305 pengungsi tersebar di 48 lokasi pengungsian. Jakarta Utara sebanyak 1.515 pengungsi untuk 23 lokasi pengungsian, serta Jakarta Pusat 310 pengungsi.
Gubernur Anies Baswedan menyatakan pengendalian banjir Jakarta harus dimulai dari wilayah Selatan, sebagai sumber air yang masuk di wilayah pesisir Jakarta.
"Selama air dibiarkan dari selatan masuk ke jakarta dan tidak ada pengendalian, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan air," jelas Anies usai memantau melalui udara bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Rabu 1Januari 2020.
Anies mencontohkan banjir cukup ekstrim yang terjadi di Kampung Melayu beberapa waktu lalu, walaupun sudah dilakukan normalisasi. Kata dia, kunci pengendalian banjir adalah mengendalikan air sebelum masuk pada kawasan pesisir.
Selama air mengalir begitu saja, walaupun dilakukan pelebaran sungai, maka volume air itu akan luar biasa. Anies menegaskan pemerintah provinsi dan pusat akan duduk bersama membahas rencana besar dan cepat untuk penuntasan pengendalian air sebelum masuk kawasan pesisir.
Jurus Anies itu berbeda dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Berdasarkan pantauan udara kata Basuki, terlihat banjir terjadi di pesisir Sungai Ciliwung yang belum dilakukan normalisasi.