Misi itu dijabarkan dalam tujuan mempercepat pembangunan infrastruktur yang handal, modern, dan terintegrasi serta mampu menyelesaikan masalah-masalah perkotaan.
Dalam dokumen publik itu, satu-satunya strategi yang dilakukan yakni membangun dan memelihara infrastruktur pengendali banjir dan abrasi.
Pengendalian banjir Jakarta dominan dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air yang menargetkan indikator kinerja program pengendalian banjir dengan presentasi penanganan genangan kurang dari dua jam.
Untuk indikator kinerja sasaran yakni jumlah titik genangan banjir dengan target capaian 2018 sebanyak 12 titik dan target capaian 2019 sebanyak 7 titik dan 2020 sebanyak 6 titik, 2021 sebanyak 5 titik dan 2022 sebanyak 0 titik.
Alokasi anggaran untuk indikator kinerja itu yakni tahun 2018 sebesar Rp4 triliun, tahun 2019 sebesar Rp3,4 triliun, tahun 2020 sebesar Rp3,8 triliun, tahun 2021 sebesar Rp4,1 triliun dan tahun 2022 sebesar Rp15 triliun.
Awal tahun 2020, DKI Jakarta pun dikepung banjir. Posko banjir Jakarta hingga Kamis (2/1) mencatat sebanyak 31.232 orang warga mengungsi tersebar di 269 lokasi pengungsian.
Sebanyak 158 kelurahan titik banjir, tersebar di 38 kecamatan dengan lima kota administratif.