TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 16,3 juta orang tahun ini atau tidak mencapai target awal pemerintah sebanyak 18 juta. Harga tiket pesawat yang mahal disebut-sebut sebagai salah satu penyebab menurunnya jumlah turis asing ke Indonesia.
"Saya bersama Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), Menteri BUMN (Erick Thohir), akan me-review semua kemungkinan untuk menekan harga tiket (pesawat). Salah satu faktor utamanya kan harga tiket. Itu juga ada laporannya AP II soal masalah turunnya jumlah okupansi," kata Wishnutama ditemui di kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Rabu, 25 Desember 2019.
Berdasarkan catatan PT Angkasa Pura II per 22 Desember 2019, penurunan jumlah penumpang secara keseluruhan di bandara yang dikelola BUMN tersebut mencapai 18,85 persen. Jumlah penumpang di sejumlah bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II pada 2019 sebanyak 90,4 juta. Adapun pada 2018, jumlah penumpang mencapai 112,6 juta.
Selain itu Perum Lembaga Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia mencatat pergerakan penerbangan domestik turun hingga 17,5 persen sepanjang 2019. Penurunan tipis juga terjadi pada penerbangan internasional yaitu sebesar 0,1 persen. “Penurunan pergerakan memang berat ya, bagaimana imbas ke Airnav, tapi pendapatan kita 60-78 persen lebih banyak dari internasional,” kata Direktur Utama Airnav Novie Riyanto pada Kamis, 26 Desember 2019.
Sepanjang 2019, pemerintah terus berupaya menekan harga tiket pesawat. Berbagai cara pun dilakukan, mulai dari diskon tiket 30 persen dari Senin sampai Kamis, hingga menekan harga avtur menjadi lebih murah.
“Kalau diskon 30 persen, itu sudah dari beberapa waktu lalu, Garuda juga sudah pasang iklan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana Banguningsih Pramesti saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 26 Desember 2019.