Insiden kemacetan fatal di jalan tol layang yang baru berumur sepekan itu pun lantas ditanggapi otoritas terkait. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui bahwa tol layang Jakarta-Cikampek belum bisa menampung seluruh volume kendaraan yang membeludak di masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini.
Namun, Budi Karya mengelak jika tol layang yang dibangun dengan dana sebesar Rp 11,69 triliun itu produk gagal. Sebab, memang animo dan antusiasme masyarakat terhadap jalan layang bebas hambatan ini sangat tinggi. Ia mengatakan kemacetan itu merupakan euforia masyarakat yang beramai-ramai mencoba jalan tol layang Japek pada libur akhir tahun ini. “Itu euforia masyarakat saja," tutur Menhub kepada pers usai pameran foto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 22 Desember 2019.
Tingginya penggunaan kendaraan pribadi pada liburan akhir tahun ini sebenarnya telah diprediksi oleh Kemenhub. Dalam survei yang digelar dalam rangka persiapan libur Natal dan Tahun Baru ini, diketahui bahwa lebih dari 50 persen masyarakat yang akan mudik Natal dan Tahun Baru memilih untuk menunggang kendaraan pribadi mereka sendiri ketimbang naik angkutan umum seperti pesawat, kereta api, maupun bus. Alasannya, karena tol Trans Jawa telah tersambung, ditambah tol layang yang juga baru saja diresmikan dan dibuka untuk umum sejak 15 Desember 2019.
Budi Karya pun mengibaratkan tol layang sepanjang 36,4 kilometer ini seperti penjual martabak yang diserbu pembeli karena enak. "Saya selalu ngomong perumpamaan begini. Misal saya jual martabak, martabaknya enak banget, saya promosiin. Begitu saya jual, martabaknya habis. Apa saya gagal? Tidak kan? Martabaknya tetap martabak enak. Jadi Japek is the best," ujar Budi di Pelabuhan Kali Adem, Jakarta Utara, Selasa, 24 Desember 2019.
Tingginya minat masyarakat untuk berlibur dengan kendaraan pribadi itu tak ayal membuat Kemenhub sudah dapat memprediksi bahwa akan terjadi kemacetan panjang di tiga lokasi. Bukan di tol layang Japek, ketiga titik kritis itu justru di Tol Cipali, Pelabuhan Penyeberangan Merak Bakauheni, dan juga di Indonesia timur. Kemenhub dan Korlantas telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat terjadi kemacetan atau kepadatan panjang di tiga titik krusial itu. "One waykalau padat sekali. Tetapi kalau tidak begitu padat, ada contraflow," ujar Budi Karya.
Tudingan bahwa Tol Layang Jakarta-Cikampek gagal mengatasi kemacetan juga dibantah Jasa Marga. Operator jalan tol ini blak-blakan mengungkap data pengguna jalan tol yang meninggalkan ibu kota melalui berbagai gerbang tol.
Jasa Marga justru mencatat, tol layang Jakarta-Cikampek (Japek) II terbukti efektif untuk membantu pelayanan arus mudik Natal dan Tahun Baru. Sebab, 33 persen arus mudik Natal ke arah Cikampek tercatat melalui atau memanfaatkan Tol Layang Japek II ini. Dengan demikian, peningkatan volume lalu lintas Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada periode mudik Natal Tahun Baru ini sebagian didistribusikan ke Jalan Tol Japek II Elevated.