Komisaris Utama PLN 2006-2009 Al Hilal Hamdi menyatakan Direkrut Utama PLN yang baru memiliki sejumlah pekerjaan besar. "Prioritas utamanya memastikan bahwa PLN menjamin adanya operation excellence kemudian barulah financial excellence," katanya. Dia menyatakan mutu, jumlah dan keandalan pelayanan listrik harus menjadi prioritas.
Hilal menyoroti peristiwa padamnya listrik di sebagian wilayah Jawa pada Agustus lalu dipicu gangguang pada Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi atau SUTET Ungaran-Pemalang. Menurut Hilal, peristiwa itu terjadi akibat PLN diperlakukan sebagai industri keuangan atau produk konsumen. "Organisasi dibelah menurut wilayah dan secara rutin dimonitor bak rapat ALCO - asset liability committee - hingga tiap unit berupaya tekan biaya dan unggulkan laba," ujar dia.
PLN juga dinilai perlu memacu pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai sumber listrik. Prioritas pembangkit seharusnya memanfaatkan sumber daya seperti panas bumi dan bukan komoditas yang sangat bergantung pada dolar. Hilal menyadari biaya pembangkitan yang relatif mahal. Namun dia meyakini manajemen bisa membuat berbagai skema bisnis inovatif agar EBT berjalan.
Hilal menyatakan model bisnis PLN selama lima tahun terakhir perlu disingkirkan. "Seperti PLN minta saham kosong dari investor pembangkit listrik. Serahkan semua pada swasta dengan mekanisme pasar kompetitif," katanya. Menurut dia, pembangunan transmisi juga bisa ditawarkan dengan skema bisnis yang pernah digagas 10 tahun lalu.