*Serius Investigasi Kargo Gelap*
Menurut Deni, penyelundupan barang gelap di pesawat milik perusahaan pelat merah itu butuh pendalaman serius. Kepabeanan bahkan memerlukan waktu lebih dari sehari untuk menuntaskan pengecekan mereka terhadap adanya pelanggaran yang dilakukan karyawan Garuda Indonesia ini.
Tim investigasi melibatkan Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan laporannya akan disampaikan langsung kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hasil investigasi ini bahkan rencananya diumumkan kepada publik oleh dua menteri sekaligus. Selain Sri Mulyani, Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir akan menyampaikan pendalaman kasus itu.
"Kami sedang mencocokkan waktu antara Pak Erick dan Bu Sri Mulyani," tuturnya.
Adapun Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Nufransa Wira Sakti mengatakan saat ini belum ada jadwal Sri Mulyani mengumumkan hasil investigasi Bea dan Cukai soal kargo ilegal Garuda itu.
Tak cukup melibatkan dua kementerian, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut mengantisipasi adanya pelanggaran yang sama pada masa mendatang. Ia bahkan telah memerintahkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti untuk meningkatkan pengecekan kargo pesawat di bandara.
"Bu Polana akan berkomunikasi dengan semua stakeholder. Ada operator bandara, Bea dan Cukai. Semuanya dikoordinasikan," katanya di Hotel Borobudur, Rabu, 4 Desember 2019.
Kasus kargo gelap di lambung pesawat Garuda Indonesia mendorong Erick Thohir melakukan tindakan tegas. Dalam wawancara Rabu pagi tadi, Erick meminta karyawan perusahaan yang terlibat penggelapan barang mengundurkan diri secara terhormat.
"Kalau enggak benar ya harus dicopot. Tapi lebih baik sebelum ketahuan, mengundurkan diri," ujarnya.
Hingga berita diturunkan, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan belum bisa dimintai keterangan terkait pernyataan Erick Thohir yang akan mencopot direksi Garuda jika terbukti membawa Harley Davidson ilegal. Tempo juga mencoba mengkonfirmasi masalah ini ke Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara. Namun dia belum merespons pesan yang dikirimkan Tempo.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | HENDARTYO HANGGI | CAESAR AKBAR | JOHNIANSYAH | KORAN TEMPO