Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manuver Berdarah Trump - Erdogan di Suriah Mengorbankan Kurdi

image-gnews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manuver Presiden Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan di Suriah telah menuai amarah pasukan Kurdi dengan menuding Trump melakukan pengkhianatan.

Peringatan pun datang dari orang-orang di sekelilingnya di Gedung Putih, Kongres, dan bahkan partai pendukungnya, Republik tentang dampak dari manuver Trump menarik mundur seluruh pasukan AS dari Suriah, dan meninggalkan pasukan Kurdi, SDF sendirian menghadapi ancaman serangan Turki: membuat AS tidak lagi dipercaya sekutu dan merendahkan derajat AS di mata masyarakat internasional.

Pasukan Kurdi merupakan sekutu terdekar AS saat menghadapi serangan besar-besaran ISIS di Suriah. Selama lebih dari 3 tahun, pasukan Kurdi membantu pasukan AS memberangus ISIS hingga akhirnya meraih kemenangan.

Sekitar 11 ribu pasukan Kurdi tewas dalam perang melawan ISIS. Jumlah yang mungkin tidak jadi perhitungan Trump sebelum membuat keputusan.

Trump juga sepertinya tidak mempertimbangkan saran Menteri Pertahanan Jim Mattis dan John Bolton, penasehat keamanan nasional. Sehingga keduanya memilih mundur dari jabatannya, dan Trump mempersilahkan.

Kritikan pedas terbaru dilontarkan Jenderal John Allen, mantan komandan pasukan Amerika di Afganistan dan mantan utusan khusus presiden untuk Koalisi Global Memberangus ISIS di masa pemerintahan presiden Barack Obama, bahwa banjir darah di Suriah terjadi, namun tak terbayangkan hasilnya.

Hingga sepekan invasi militer Turki ke perbatasan utara Suriah memburu pasukan Kurdi, sudah sekitar 200 orang Kurdi, militer dan sipil, tewas. Ribuan orang terluka dan ratusan rumah hancur.

Dipicu tekanan kuat dari Kongres, baik Republik maupun Demokrat, Trump mengeluarkan pernyataan akan menghancurkan perekonomian Turki melalui sanksi ekonomi. Opsi perang tidak akan dipilih.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Strategi Trump di Suriah telah membuat sulit posisi AS. Jika awalnya keputusan menarik seluruh pasukan AS dari Suriah, Afganistan dan Irak disebut sebagai pemenuhan kampanye pemilihan presiden 2016 guna mendapatkan dukungan dalam pemilihan presiden 2020 dan menghemat anggaran, kini Trump menyaksikan kuburan massal dan bangkitnya ISIS dengan memanfaatkan situasi di Suriah.

Namun Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, tidak ada dampaknya sanksi ekonomi AS terhadap posisi negara itu. Operasi militer Turki tidak akan mundur sekalipun berbagai sanksi dijatuhkan. Sebab, tujuan operasi ini memberangus teroris yang mengancam Turki.

Pemerintah Prancis dan Jerman memutuskan menghukum Turki dengan embargo seluruh senjata yang dijual ke Turki karena invasi negara itu ke Suriah dianggap mempengaruhi stabilitas kawasan Eropa.   

Alhasil, sulit menyakini Trump akan sungguh-sungguh menghukum Turki. Mengingat  Trump yang memberikan lampu hijau operasi militer Turki ke Suriah lewat percakapan telepon dengan presiden Erdogan delapan hari lalu, seperti dilaporkan Guardian, 14 Oktober 2019.

Erdogan pun tegas mengatakan, dia akan menanggapi secara agresif upaya Barat mengisolasi Turki dan bersumpah untuk tidak menghentikan serangan ke Kurdi yang berada di perbatasan Suriah-Turki.

"Kami akan menyelesaikan apa yang sudah kami mulai," kata Erdogan menegaskan ambisinya menyingkirkan Kurdi dari perbatasan seperti yang dilakukan di Afrin tahun 2018, tanpa kritik pedas dari masyarakat internasional.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

1 hari lalu

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Top 3 Dunia; Donald Trump Optimis Bisa Menangkan Pemilu Presiden

Top 3 dunia, Donald Trump yang sangat percaya diri bisa memenangkan pemilu presiden Amerika Serikat sampai menyampaikan kalimat sesumbar.


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

1 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat


Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

1 hari lalu

Presiden AS Donald Trump meniup lilin ulang tahunnya saat makan siang bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, di Singapura, Senin, 11 Juni 2018. Kejutan kue ulang tahun tersebut diberikan oleh Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan. Ministry of Communications and Information Singapore via AP
Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.


Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

4 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Anatomi Persaingan Sengit Trump Biden di Super Tuesday Menuju Bertarung di Pilpres

Hasil dari kontes di negara bagian Georgia, Mississippi dan Washington tidak pernah diragukan lagi menyodorkan pertarungan ulang Trump Biden.


Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

6 hari lalu

Rifaat al-Assad. YouTube
Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang


Trump Bakal Hentikan Dana ke Ukraina Jika Terpilih Jadi Presiden

7 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump menghadiri rapat umum di Reno, Nevada, AS 17 Desember 2023. REUTERS/Carlos Barria
Trump Bakal Hentikan Dana ke Ukraina Jika Terpilih Jadi Presiden

Donald Trump menyatakan kepada sekutunya bahwa dia akan menghentian bantuan dana dari AS ke Ukraina.


Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

7 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

Pasca Super Tuesday kemungkinan besar Joe Biden dan Donald Trump akan bertarung kembali dalam Pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan 5 November 2024.


Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

8 hari lalu

Foto kombinasi Joe Biden dan Donald Trump. REUTERS/Mark Makela dan Tom Brenner
Melihat Donald Trump dari Perspektif Mitologi Yunani

Untuk melihat seorang Donald Trump, Anda bisa mengingat kembali debat presiden pertama 2020 ketika dia berulang kali menginterupsi dan menyerang lawan


Georgia Jadi Medan Pertempuran Bagi Biden dan Trump

8 hari lalu

Joe Biden dan Donald Trump dalam debat kandidat Presiden AS, 23 Oktober 2020.  REUTERS/Jim Bourg/Pool
Georgia Jadi Medan Pertempuran Bagi Biden dan Trump

Negara bagian Georgia dianggap sebagai medan pertarungan krusial kandidat Republik Donald Trump dengan petahana Presiden Joe Biden.


Anatomi Trump Siap Kembali Bertarung dengan Biden

8 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump memberi isyarat selama pesta jaga malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Anatomi Trump Siap Kembali Bertarung dengan Biden

Donald Trump berharap untuk berpasangan dengan Gubernur Texas, Greg Abbott sebagai cawapres buat bertarung di Pimpres Amerika Serikat 2024.