Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Agung Wicaksono, belum bisa menjelaskan detail pengajuan subsidi untuk Transjakarta pada tahun depan. “Masih dalam pembicaraan,” katanya.
Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Iskandar Abubakar, menyarankan agar MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta kreatif mencari pendapatan lain di luar tiket atau non-farebox. Tujuannya agar bisa mengurangi beban subsidi pemerintah DKI.
Menurut Iskandar, stasiun MRT dan LRT bisa dioptimalkan sebagai tempat usaha dan beriklan. “Masih banyak space kosong yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pendapatan,” ujarnya.
Peremajaan 316 bus sedang untuk bergabung dalam jaringan Jak Lingko tahun ini terhambat masalah keuangan. Pemilik angkutan umum yang telah mendapatkan kuota dari PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) itu kesulitan uang muka pembelian bus.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, mengungkapkan pemilik angkutan umum yang tergabung dalam koperasi dan perusahaan tersebut kesulitan memperoleh kredit kendaraan baru. “Kan untuk kredit itu perlu uang muka. Bagi sebagian operator, problemnya di situ,” kata dia kepada Tempo, kemarin.
Pada tahun ini, sejumlah operator angkutan umum di Ibu Kota mendapat kuota untuk mengintegrasikan armadanya dengan jaringan Jak Lingko melalui PT Transjakarta. Kopaja mendapat kuota 150 unit, Metro Mini 100 unit, Kopami Jaya 30 unit, dan Koantas Bima 36 unit bus sedang.
Angkot Jak Lingko yang dilengkapi dengan AC menunggu penumpang di Shelter Jak Lingko Tanah Abang, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. Angkot ini baru beroperasi untuk masa uji coba sejak 1 Juli 2019 lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Hingga Agustus lalu, baru 3.369 unit angkutan umum yang terintegrasi dengan program Jak Lingko. Di samping untuk mengembangkan jaringan Jak Lingko, peremajaan 316 bus sedang sejalan dengan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Instruksi itu memerintahkan Kepala Dinas Perhubungan DKI untuk mempercepat peremajaan 10.047 bus besar, sedang, dan kecil yang beroperasi di Ibu Kota pada 2020.
Shafruhan menjelaskan operator yang mendapat kuota untuk bergabung dengan Jak Lingko pada tahun ini telah berkomunikasi dengan dealer. Tujuannya, ketika lembaga pembiayaan menyetujui pengajuan kredit mereka, peremajaan bus sedang itu bisa segera direalisasikan. “Mudah-mudahan Desember besok bisa meluncur,” katanya.
Organda, menurut Shafruhan, telah meminta operator angkutan umum lainnya untuk menyiapkan keuangan jika ingin bergabung dalam program Jak Lingko. Sebab, pemerintah DKI telah menyiapkan subsidi transportasi umum dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
GANGSAR PARIKESIT