Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Reformasi Arab Saudi Menyasar Sektor Privat hingga Publik

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Klub mobil perempuan pertama Arab Saudi, Volkswagen Club.[Gulf Today]
Klub mobil perempuan pertama Arab Saudi, Volkswagen Club.[Gulf Today]
Iklan

TEMPO.CORiyadh – Gerakan pembaruan di Arab Saudi terus berlangsung dengan keluarnya keputusan Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman untuk mengendurkan sejumlah aturan.

Aturan ini dianggap membatasi gerak perempuan untuk beraktivitas lewat undang-undang perwalian.

Aturan di dalam undang-undang perwalian ini mengatur pergerakan dan perilaku perempuan yang membutuhkan persetujuan atau pendampingan dari anggota keluarga lelaki terkait pekerjaan, hiburan, keuangan, hukum dan kesehatan.

“Saya sangat senang mendapat konfirmasi bahwa Kerajaan Arab Saudi akan mengenakan amandemen terhadap undang-undang lapangan kerja dan sipil, yang dirancang untuk mengangkat status perempuan Saudi di dalam masyarakat kita,” kata Putri Reema Binti Bandar, yang merupakan duta besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat. “Ini termasuk memberikan mereka hak untuk mendapatkan paspor dan melakukan perjalanan ke luar negeri secara independen.”

MBS, begitu sapaan putra mahkota, mengeluarkan aturan baru soal ini pada 3 Agustus 2019. Aturan baru ini memberikan keleluasaan pergerakan bagi kaum perempuan seperti hak untuk memiliki paspor dan melakukan perjalanan ke luar negeri tanpa mendapat izin saudara perempuan.

Aturan itu juga mengatakan setiap warga Saudi berusia 21 tahun ke atas baik perempuan dan lelaki bisa memperoleh dan memperbarui paspor.

Upaya reformasi sosial di Arab Saudi mulai bergulir sejak Raja Salman Bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Pangeran Mohammed memimpin pada 2015. Keduanya memperkenalkan Visi 2030, yang mencantumkan perubahan besar-besaran perekonomian hingga sosial dan hukum di Arab Saudi.

Seperti dilansir Reuters, misalnya, kaum perempuan telah bisa menyetir kendaraan sendiri, menonton film di bioskop bersama kaum lelaki, menonton pertandingan olah raga seperti di negara lain.

Sejumlah pekerjaan yang awalnya hanya didominasi kaum lelaki juga mulai bisa dikerjakan oleh perempuan seperti sopir.

Acara konser musik yang awalnya terbatas dan hanya boleh ditonton lelaki sekarang semakin banyak dan boleh di tonton perempuan.

Reformasi ini juga menyentuh hingga kehidupan privat dan tempat kerja. Perempuan, misalnya, mendapatkan proteksi atas diskriminasi pekerjaan. Mereka juga boleh mencatatkan kelahiran anak-anaknya, tinggal terpisah dari suami, dan memiliki catatan keluarga. Perempuan juga bisa tercatat sebagai kepala keluarga bersama suami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reformasi juga berlangsung mengenai pakaian perempuan Arab Saudi yang biasa di sebut abaya. Pemerintah Saudi mengatakan tidak ada ajaran agama yang menyatakan perempuan harus mengenakan abaya, yang menutup rambut hingga mata kaki dan berwarna hitam.

Media The Arab Weekly, misalnya, menulis seorang warga Saudi Mashael al-Jaloud, 33 tahun, mencoba mengenakan pakaian umum dan bukan abaya saat mengunjungi sebua pusat perbelanjaan baru-baru ini.

Spesialis bidang sumber daya manusia ini mengatakan sejumlah warga di mall terkejut saat melihatnya berjalan. “Mereka bertanya apakah saya model,” kata dia. Meski begitu, dia mengaku masih tetap mengenakan abaya saat bekerja di kantor karena ada kekhawatiran sanksi.

Seorang perempuan Saudi lainnya, Manabel al-Otaibi, mengatakan dia mengenakan jeans saat berjalan-jalan di Jalan Tahliya di ibu kota Riyadh.

Otaibi, yang merupakan seorang aktivis, mengatakan ingin hidup bebas dan telah menanggalkan abaya selama empat bulan karena dia ingin hidu secara bebas tanpa batasan.

“Tidak seorangpun seharusnya memaksa saya mengenakan sesuatu yang saya tidak mau,” kata Otaibi.

Pada Maret 2018, seperti dilansir The Arab Weekly, MBS pernah mengatakan perempuan seharusnya tidak dipaksa mengenakan abaya karena itu bukan bersifat wajib menurut ajaran Islam.

Mengenai gerakan reformasi yanng sedang berlangsung di Arab Saudi ini, peneliti dari Human Rights Watch, Adam Coogle, mengatakan Riyadh perlu mensinkronkan aturan mengenai hak-hak perempuan dan hak hukum yang dimiliki lelaki.

Ini misalnya mengenai hak lelaki untuk mengajukan pengaduan hukum soal pembangkangan oleh istri. Padahal, istri memiliki hak untuk tidak tinggal serumah dengan suami seperti diatur dalam peraturan lain.

“Jadi bagaimana ini bisa diterapkan,” kata Coogle. “Apakah hakim akan mengacu kepada hukum sipil atau hukum syariah, yang mewajibkan perempuan taat kepada suami?” Proses reformasi di Arab Saudi menjadi pemberitaan berbagai media dalam dan luar negeri. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

1 hari lalu

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam di Jeddah, Arab Saudi, 21 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.


Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

3 hari lalu

Umat Islam melakukan umrah di Masjidil Haram pada malam Ramadan ke-29 di kota suci Mekah, Arab Saudi, 7 April 2024. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS/File Photo
Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.


Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

3 hari lalu

Visa Haji. Foto : Kemenag RI
Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.


Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

7 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.


Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

8 hari lalu

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

8 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

10 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.


Ribuan WNI di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1445 H di Wisma Indonesia Jeddah

14 hari lalu

Ribuan warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi berkumpul untuk merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah di Wisma Indonesia Jeddah pada Rabu, 10 April 2024. Acara itu diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah. Dok. Kementerian Luar Negeri RI.
Ribuan WNI di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1445 H di Wisma Indonesia Jeddah

Sekitar 1.525 WNI hadir dari berbagai kalangan, seperti pekerja migran dan pelajar/mahasiswa, menghadiri perayaan Hari Raya Idul Fitri di KJRI Jeddah.


5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

14 hari lalu

Orang-orang menghadiri salat Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan, di luar Masjid Agung Hagia Sophia di Istanbul, Turki 13 Mei 2021. REUTERS/Kemal Aslan
5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.


Ancam Serang Israel, Iran Memiliki Sejumlah Pangkalan Udara Bawah Tanah

14 hari lalu

Sebuah pesawat tempur terlihat di pangkalan udara bawah tanah pertama, yang disebut
Ancam Serang Israel, Iran Memiliki Sejumlah Pangkalan Udara Bawah Tanah

Pangkalan bawah tanah yang dibangun Iran diyakini sulit diketahui sampai rudal, drone, dan jet tempur Israel dan Amerika mulai membombardir.