TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan secara resmi kunci rusunami atau rumah DP nol rupiah di Klapa Village kepada 780 warga hari ini. Mereka yang menerima kunci adalah para pendaftar yang sudah lolos verifikasi oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.
Pada kesempatan itu, Anies pun mengungkapkan bahwa pemerintah akan kembali membangun rusun sejenis di wilayah lain. Beberapa tempat yang sudah disasar untuk pembangunan rumah DP 0 ialah Cilangkap, Jakarta Timur dan Rorotan, Jakarta Utara.
"Maketnya sudah ada, tapi belum kami umumkan sekarang," kata Anies di Klapa Village, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Pembangunan rusun di Cilangkap dan Rorotan tersebut dilakukan agar lebih banyak warga yang bisa memiliki rumah DP 0 rupiah. Pada proses pendaftaran rumah DP nol di Klapa Village, Dinas Perumahan mencatat ada sekitar 3.000 pendaftar dalam dua gelombang.
Suasana interior contoh unit hunian dp 0 rupiah di Klapa Village Pondok Kelapa, Jakarta, Kamis, 25 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sedangkan unit yang tersedia di Klapa Village untuk rumah DP 0 hanya sebanyak 780 unit. Dinas menyebut sisa para pendaftar akan masuk ke dalam daftar antrian.
Pembangunan rusunami di dua lokasi baru akan dilaksanakan oleh Perumda Sarana Jaya. BUMD itu rencananya bakal membangun ratusan unit rumah DP nol di dua lokasi itu.
Direktur Utama Perumda Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan pihaknya akan membangun empat tower di rusunami Cilangkap yang salah satunya khusus ditujukan untuk rumah DP nol. "Minimal 700 unit," kata dia.
Seperti di Klapa Village, kata Yoory, jumlah tower sisanya akan ditujukan untuk rusunami komersial. Saat ini, rencana pembangunan kedua rusunami itu baru tahap rancangan, namun dipastikan akan dibangun dengan konsep yang sama di Klapa Village.
Seiring banyaknya peminat rumah DP 0 itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Kelik Indriyanto pun menyampaikan peringatan kepada warga yang telah menerima kunci dan para pendaftar. Sebelumnya beredar informasi banyak pemilik kendaraan roda empat yang mengajukan mendapat unit rusunami itu.
Petugas Dinas Perumahan Rakyat memberikan informasi kepada calon pembeli Rumah Dp 0 Rupiah di Rusunami Klapa Village, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu, 7 Agustus 2019. Program Samawa Rumah DP 0 Rupiah merupakan program Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan fasilitasi pembiayaan kepemilikan hunian untuk masyarakat DKI Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kelik mengatakan warga yang mendapatkan unit dilarang menginvestasikan unitnya, seperti menyewakannya kepada orang lain. "Sanksinya tidak akan ada lagi pakai surat peringatan, bisa langsung dicabut subsidinya, diminta keluar," ujarnya.
Selain tak diperbolehkan untuk menyewakan unit, warga tak bisa menjual unit rusunaminya secara perorangan. Penjualan unit harus melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dan prosesnya tak akan mudah.
Kelik mengatakan berbagai aturan ini dibuat agar tak terjadi penyalahgunaan di rusunami bersubsidi. Pengawasan itu akan dibantu oleh Perumda Sarana Jaya.
Selain dilarang menjualbelikan dan menyewakan rusun, Kelik memastikan warga yang menjadi penerima rumah DP 0 merupakan warga yang sesuai kriteria dan tak pernah punya rumah. Untuk memastikannya, Dinas Perumahan bekerja sama dengan Badan Pajak dan Retribusi Daerah untuk mengecek data pemohon. "Jadi unit ini betul-betul merupakan rumah pertama mereka," ujarnya.
Adapun di Klapa Village, pemerintah DKI menyediakan dua tipe hunian dalam program rumah DP nol rupiah ini, yakni tipe 21 (satu kamar) dan tipe 36 (dua kamar). Rumah tipe 21 dibanderol Rp 184 juta-Rp 213 juta. Sementara tipe 36 senilai Rp 335 juta-Rp 341 juta. Dari pantauan Tempo selama masa pendaftaran, para peminat berasal dari berbagai kalangan, mulai dari karyawan, kurir, sopir taksi sampai pengemudi ojek online.
JULNIS FIRMANSYAH | LANI DIANA | TAUFIQ SIDDIQ