TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal segera menghelat Kongres V partai pada 9-11 April 2015 di Bali. Sejumlah keputusan penting hasil kongres dinanti dari partai banteng bermoncong putih ini.
Sedianya, kongres bakal digelar bersamaan dengan masa jabatan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum berakhir pada 2020. Namun, PDIP mempercepat pelaksanaan kongres.
Ini sempat memunculkan spekulasi bahwa Megawati akan mundur dari kursi ketua umum karena percepatan agenda konsolidasi partai ini. Belakangan, sejumlah petinggi PDIP menepis isu tersebut dan menegaskan bahwa percepatan dilakukan sebagai upaya konsolidasi internal untuk mendukung agenda pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan, Megawati akan terpilih kembali menjadi ketua umum dalam Kongres V PDIP mendatang. Dengan kata lain, kongres PDIP dipastikan bukan memilih ketua umum, melainkan hanya mengukuhkan kembali posisi ketua umum saat ini.
Hasto belum bisa memastikan apakah akan ada penambahan struktur partai seperti Wakil Ketua Umum ataupun Ketua Harian dalam Kongres PDIP V di Bali pada 8-10 Agustus mendatang. Struktur baru ini disebut-sebut sebagai bagian mempersiapkan calon ketua umum pengganti Megawati di periode selanjutnya.
Yang jelas, Hasto memastikan struktur tersebut akan dibahas khusus dengan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP Terpilih di Kongres mendatang. "Terkait dengan struktur, tentu saja nanti ketua umum terpilih dalam hal ini adalah Ibu Megawati Soekarnoputri," dia.
Guru Besar Ilmu Politik Salim Haji Said memprediksi, di kongres PDIP mendatang tidak akan ada perbedaan pendapat ihwal pengukuhan kembali Megawati sebagai ketua umum. Namun, posisi selapis di bawah ketua umum, yakni ketua harian yang dinilai akan menjadi rebutan. "Jadi yang akan terjadi adalah kompetisi merebut Ketua Harian. Dan yang berpotensi, hampir semua anak-anaknya Mega," ujar Salim, akhir Juni lalu.