Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Sepuluh Hari Pencari Suaka di Eks Gedung Kodim, Lalu?

Reporter

image-gnews
Pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. DKI akan menyediakan tenda, fasilitas MCK, hingga dapur umum bagi para pencari suaka. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pencari suaka beraktivitas di tempat penampungan sementara di Kalideres, Jakarta, Jumat, 12 Juli 2019. DKI akan menyediakan tenda, fasilitas MCK, hingga dapur umum bagi para pencari suaka. ANTARA/Rivan Awal Lingga
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sabtu 20 Juli 2019 ini sudah hampir sepuluh hari para pengungsi pencari suaka tinggal di Gedung eks Kodim, Jalan Bedugul, Kalideres, Jakarta Barat. Berseribu lebih di gedung berkapasitas 300-an orang dengan fasilitas tenda dan toilet-toilet portabel yang aliran airnya bermasalah mereka mengaku lebih nyaman.

Ali Mohammad, koordinator imigran asal Afghanistan--kelompok asal imigran terbesar--membandingkannya dengan ketika mereka harus tinggal di pinggir jalan atau trotoar. "Kami merasa aman ditempatkan di sini," katanya ketika ditemui di lokasi pengungsian itu.

Rupanya, 'kenyamanan' itu tak akan bertahan lama. Ali mengungkap hasil rapat yang diikutinya dengan Pemerintah DKI Jakarta kalau aliran bantuan bisa stop pada pekan depan. Pemda DKI, katanya, tidak akan lagi meberikan bantuan baik berupa logistik maupun tempat tinggal.

"Kami jadi bingung dan cemas. Kalau bisa kami ingin dapat diberikan izin bekerja," ujar Ali sambil menambahkan kalau tak ada bantuan lain yang diterima. "UNHCR (Komisi PBB yang mengurusi pengungsi) dan IOM (Organisasi Migrasi Internasional) sudah tidak lagi memberikan bantuan, selanjutnya kami ke mana tidak ada kejelasan," katanya lagi.

Sejumlah pengungsi pencari suaka memeriksa kesehatannya di gedung Eks Kodim Kalideres, Jakarta, Senin, 15 Juli 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat

Ali dan warga lainnya asal Afganistan tidak berharap pulang. Mereka mengaku menghindari peperangan. Mereka masih berharap bisa ke Australia. "Selama ini kami sangat berterima kasih kepada semua yang membantu, kami hanya ingin mendapatkan kehidupan yang baik seperti sebelum negara kami dilanda konflik," ujarnya.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta, Taufan Bakri, membenarkan pertemuan yang sudah dilakukan bersama IOM dan melibatkan perwakilan imigran. Pertemuan dilakukan di kantor Camat Kalideres Jakarta Barat, Kamis 18 Juli 2019, atau tepat sepekan setelah mereka direlokasi dari trotoar Kebon Sirih depan Kantor Perwakilan UNHCR di Jakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami melaporkan kepada UNHCR waktu imigran ini selama 10 hari (di lokasi itu)," kata Taufan Bakri saat dihubungi, Kamis 18 Juli 2019. Dia menambahkan, "IOM tidak bisa lagi menanggung kebutuhan imigran dan bagi yang ingin pulang ke negaranya akan di fasilitasi."

Belakangan, Kepala Dinas Sosial DKI Irmansyah memberi klarifikasi tentang waktu 10 hari tersebut. Dia membantah mengharuskan para pengungsi pencari suaka harus angkat kaki setelah Ahad 21 Juli.

Para pencari suaka mengantre makan malam di lahan pemerintah dekat kompeks perumahan Daan Mogot Baru, Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu, 13 Juli 2019. Tempo/Muh Halwi

"Sebetulnya bukan dikasih tempat 10 hari terus disuruh ke luar tapi kami dari Dinsos mendapat arahan dari gubernur, sekda, untuk sementara memfasilitasi 10 hari," katanya, Jumat. 

Untuk itu Dinas Sosial pun mengantisipasi pemberian bantuan yang diperpanjang--sekalipun dia menolak menjamin besaran kuantitas maupun kualitasnya. Bantuan dijanjikan dilakukan sekalipun hanya berupa makan satu kali sehari sambil mereka berkoordinasi dengan UNHCR, pemerintah pusat, hingga staf kepresidenan.

"Semoga segera ada solusi bersama karena bagaimanapun rasa kemanusiaan ini yang menjadi dasar bagi DKI melakukan hal ini," ujar dia menyinggung ketiadaan alokasi anggaran yang disiapkan untuk para pengungsi pencari suaka tersebut.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

21 jam lalu

Warga melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu, 17 Maret 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan pascahujan deras dari wilayah hulu itu merendam jalan nasional jalur Semarang-Surabaya, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari

Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.


Militer Israel Tangkap 80 Orang di Rumah Sakit al-Shifa Gaza

22 jam lalu

Kondisi pria Palestina yang terluka akibat penembakan oleh tentara Israel, di rumah sakit Al Shifa, Gaza, 1 Maret 2024. Penembakan oleh tentara Israel terhadap warga Palestina yang tengah menunggu bantuan itu menewaskan 112 orang dan lebih dari 750 orang terluka.  REUTERS/Kosay Al Nemer
Militer Israel Tangkap 80 Orang di Rumah Sakit al-Shifa Gaza

Militer Israel telah menguasai Rumah Sakit al-Shifa dan menahan 80 orang yang diklaim sebagai anggota kelompok pejuang Palestina Hamas


Militer Israel Kembali Serang RS Terbesar di Gaza Al Shifa, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

22 jam lalu

Gambar satelit menunjukkan area di sekitar Rumah Sakit Al Shifa yang hancur selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Gaza 26 November 2023. Maxar Technologies/Handout via REUTERS
Militer Israel Kembali Serang RS Terbesar di Gaza Al Shifa, Puluhan Orang Dilaporkan Tewas

Militer Israel melancarkan serangan keempat di sekitar rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa


Puluhan Ribu Warga Demak Mengungsi Imbas Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi

2 hari lalu

Warga menjemur barang rumah tangga yang masih bisa diselamatkan pascabanjir yang merendam rumah mereka di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu 18 Februari 2024. Meskipun banjir yang merendam Kecamatan Karanganyar sejak 10 hari lalu akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang berhasil ditangani Kementerian PUPR berangsur surut, namun sejumlah titik permukiman masih ada yang terendam hingga sekitar 1 meter dan warga membutuhkan air bersih untuk pembersihan rumah, pakaian, dan peralatan pembersih rumah. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Puluhan Ribu Warga Demak Mengungsi Imbas Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi

Puluhan rumah warga terendam banjir imbas tanggul Sungai Wulan jebol kembali.


UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

16 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia (Solidarity Rising), Benjamin Ladraad dan Sanna Gothbibersama Aktivis Sahrawi, Sid Ahmed Jouly menyelenggarakan kuliah daring UNP Jakarta pada Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Istimewa
UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

UPN Veteran Jakarta dan para aktivis HAM menyelenggfarakan kuliah daring membahas konflik Sahara Barat yang masih terus berlangsung.


Serangan Israel Meningkat, PBB: Lebih dari 88 Ribu Orang Mengungsi di Lebanon Selatan

32 hari lalu

Puing-puing terlihat di dekat bangunan yang rusak setelah apa yang menurut sumber keamanan adalah serangan Israel di Nabatieh, Lebanon selatan 15 Februari 2024. REUTERS/Aziz Taher
Serangan Israel Meningkat, PBB: Lebih dari 88 Ribu Orang Mengungsi di Lebanon Selatan

Meningkatnya serangan Israel ke Lebanon selatan mengakibatkan lebih dari 88.000 penduduk mengungsi, kata juru bicara PBB, Kamis.


BNPB: Pasca Banjir Demak, Pengungsi dan Perbaikan Tanggul Jadi Prioritas

35 hari lalu

Warga korban banjir mengangkut sembako menggunakan rakit melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin, 12 Februari 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan itu masih merendam jalan utama Semarang-Surabaya sejak sejak lima hari yang lalu atau 8 Februari 2024, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
BNPB: Pasca Banjir Demak, Pengungsi dan Perbaikan Tanggul Jadi Prioritas

BNPB memprioritaskan penanganan pengungsi dan perbaikan tanggul untuk kasus banjir di Demak.


Malaysia Tangkap 41 Pengungsi Rohingya yang Kabur dari Rutan Imigrasi

43 hari lalu

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya yang dipindahkan dari Aceh tiba di venue transit Stadion Kaharudin Nasution Rumbai di Pekanbaru, Riau, Kamis 6 April 2023. Sebanyak 190 pengungsi etnis Rohingya ini akan ditempatkan di tujuh akomodasi IOM di Pekanbaru dengan rincian 29 orang di Wisma Fanel, 33 orang di Wisma Siak Resort, 11 orang di Wisma Indah Sari, 13 orang di Wisma Orchid, 3 orang di Hotel Satria, 44 orang di Rumah Tasqya, dan 57 orang di Wisma Nevada. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Malaysia Tangkap 41 Pengungsi Rohingya yang Kabur dari Rutan Imigrasi

Pengungsi Rohingya yang kabur di Malaysia ditangkap di hutan. Mereka dalam keadaan lapar dan lelah.


Derita Pengungsi Rohingya Difilmkan dalam Lost at Sea

45 hari lalu

Anak-anak pengungsi Rohingya antre untuk mendapatkan makanan di tempat penampungan sementara di Sabang, Aceh, 8 Desember 2023. Ratusan pengungsi Rohingnya menempati area gudang pelabuhan yang dijadikan tempat penampungan sementara setelah mereka melarikan diri dari Myanmar menggunakan kapal kayu dan terdampar di Aceh. REUTERS/Riska Munawarah
Derita Pengungsi Rohingya Difilmkan dalam Lost at Sea

Dokter Lintas Batas meluncurkan film animasi pendek mengenai kenyataan warga Rohingya ketika mencoba melarikan diri dari Myanmar.


Imbas Baku Tembak TNI-Polri dengan KKB OPM di Intan Jaya, LBH Papua Bilang Ratusan Masyarakat Sipil Butuh Posko Pengungsi

50 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Imbas Baku Tembak TNI-Polri dengan KKB OPM di Intan Jaya, LBH Papua Bilang Ratusan Masyarakat Sipil Butuh Posko Pengungsi

LBH Papua mendesak agar pembangunan posko pengungsi dilakukan segera mengingat maraknya baku tembak TNI-Polri dengan KKB TPNPB-OPM.