Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyek Jalur Puncak II Akhirnya Diambilalih Provinsi Jawa Barat

image-gnews
Suasana kepadatan kendaraan di jalur mudik Puncak, Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 13 Juni 2018. Pada H-2 Idul Fitri 1439 Hijriah, jalur Puncak, Bogor, mulai dipadati pemudik yang menuju daerah Puncak, Cianjur, dan Bandung. ANTARA
Suasana kepadatan kendaraan di jalur mudik Puncak, Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 13 Juni 2018. Pada H-2 Idul Fitri 1439 Hijriah, jalur Puncak, Bogor, mulai dipadati pemudik yang menuju daerah Puncak, Cianjur, dan Bandung. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Keinginan Kabupaten Bogor agar Jalur Puncak II segera dibangun bakal terealisasi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat merespons positif keinginan tersebut dengan memberikan dukungan.

“Karena itu bagian dari solusi kemacetan pada hari biasa dan libur di jalur Puncak,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa di Gedung Sate Bandung pada Jumat lalu, 12 Juli 2019.

Iwa menerangkan bahwa proyek Jalur Puncak II telah masuk dalam rencana tata ruang Pemerintah Kabupaten Bogor. Jalur sepanjang 50-60 kilometer itu akan terbentang dari Sentul yang terletak di Kabupaten Bogor hingga Cipanas, Kabupaten Cianjur. Pemerintah Jawa Barat, di melanjutkan, juga sudah membicarakan rencana proyek pembangunan Jalur Puncak II dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

BacaBupati Bogor Minta Ridwan Kamil, Bikin Proyek Jalur Puncak II

Di samping untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas, menurut Iwa, Jalur Puncak II penting untuk meningkatkan aktivitas ekonomi dan pelayanan di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Meski begitu, dia berpendapat, pembangunan jalur Puncak II harus dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak lingkungan. “Lingkungan harus kita jaga."

Sebelumnya, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan telah meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong pembangunan Jalur Puncak II. Jalur alternatif yang dia sebut Poros Tengah-Timur tersebut diperlukan untuk memecah kemacetan lalu lintas di kawasan Puncak yang kian parah, terutama pada akhir pekan.

Ade kembali menyampaikan usulnya dalam rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Triwulan II di Kabupaten Kuningan pada Kamis lalu. Dalam rapat tersebut, Ade mengutarakan usulannya itu langsung kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang memimpin rapat.

“Saya sudah sampaikan kepada Gubernur agar menjadi pertimbangan,” kata Ade dalam keterangan tertulisnya pada Kamis lalu, 11 Juli 2019.

Menurut Ade, saat ini jalur Puncak —yang membentang dari Ciawi, Cisarua, sampai Cipanas — sudah kelebihan beban kendaraan, sehingga perlu dibuatkan jalur alternatif. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyiapkan lahan untuk jalur Puncak II sepanjang 46 kilometer. Tanah itu didapat dari hibah masyarakat dan sejumlah investor. 

Berdasarkan penghitungan sementara, Ade mengungkapkan, anggaran pembangunan Jalur Puncak II diperkirakan menelan Rp 1,25 triliun. Karena anggarannya demikian besar, Pemerintah Kabupaten Bogor memerlukan dukungan dari pemerintah pusat dan Jawa Barat. 

Ihwal biaya pembangunan Jalur Puncak II, Iwa mengatakan bahwa sejauh ini ada dua pilihan skema. Pertama, mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jawa Barat. Atai yang opsi kedua, melibatkan perusahaan swasta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Iwa menyatakan belum bisa memastikanb berapa nilai proyek Jalur Puncak II. “Estimasi biaya masih dikaji, baru ketahuan kalau feasibility study (studi kelayakan) sudah ada,” ucap Iwa.

Tahun lalu, proyek Jalur Pundak II pernah dipending oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Arie Setiadi Moerwanto mengatakan bahwa saat ini kementerian berfokus pada pelebaran dan pengerasan jalan di Jalur Puncak I. Rencananya, pelebaran dan pengerasan jalan itu dimulai pada 018 dan membutuhkan waktu selama 2 tahun.

"Tahun ini akan kami mulai pelebaran jalan. Tahap pertama dari Gadog hingga Puncak Pass dulu. Pekerjaan ini akan dilakukan lelang terlebih dahulu," ujarnya pada Senin, 19 Februari 2018.

Baca jugaBogor Minta Jalur Puncak II Tetap Dilanjutkan untuk Atasi Macet

Selain pelebaran dan pengerasan jalan, Direktorat Jenderal Bina Marga bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor berencana melakukan penataan parkir dan pedagang kaki lima.

Arie Setiadi mengungkapkan, alasan penundaan proyek Jalur Puncak II lainnya ialah pemerintah pusat masih menunggu penyelesaian pembangunan ruas Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) dan Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang.

"Prinsipnya kami enggak mau buat banyak jalan karena dampaknya juga ke Jakarta. Ini nunggu penyelesaian ruas Tol Bocimi, ruas Tol Sukabumi-Padalarang, seperti apa dampaknya ke lalu lintas."

Proyek Jalur Puncak II memang bukan barang baru. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginginkan kontribusi dari para pengembang terhadap rencana pembangunan Jalur Puncak II karena jalan tersebut nantinya menguntungkan mereka. Instansinya pun tengah mengkaji rencana proyek Jalur Puncak II, termasuk kajian sosialnya sebab lahan yang akan digunakan milik pengembang.

"Studinya, apa kontribusi pengembang terhadap pembangunan jalan ini. Kalau enggak, cuma dedicated ke pengembang. Jadi, salah, karena ruang publik dipakai untuk itu," ujar Menteri Basuki pada Selasa, 29 Agustus 2017.

ANWAR SISWADI | ADE RIDWAN | BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

9 hari lalu

Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia
Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).


Arus Balik Lebaran, Arah Cianjur-Puncak Macet hingga 3 Kilometer

10 hari lalu

Pemudik motor melewati jalan raya Puncak, Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 5 April 2024. Memasuki H-5 lebaran, sejumlah pemudik motor mulai memasuki jalur Puncak untuk menuju wilayah Selatan Jawa Barat seperti Cianjur, Bandung, Pangandaran, dan Tasikmalaya. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Arus Balik Lebaran, Arah Cianjur-Puncak Macet hingga 3 Kilometer

Anjar menyebutkan, jajarannya terus berkoordinasi dengan Polres Bogor untuk dapat mengurangi kepadatan arus balik kendaraan dari arah Cianjur.


Jalur Puncak Arah Jakarta Macet, Pengendara Terjebak hingga 5 Jam

10 hari lalu

Foto udara antrean kendaraan pemudik di jalur selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat 12 April 2024. Satlantas Tasikmalaya Kota melakukan sistem satu arah atau one way sebanyak empat kali dari arah Tasikmalaya menuju Bandung dan Jakarta untuk mengurai kepadatan dan kemacetan pada H+1 Lebaran dan diprediksi puncak arus balik yang melintas di jalur selatan pada H+3 lebaran atau Minggu (14/4) mendatang. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Jalur Puncak Arah Jakarta Macet, Pengendara Terjebak hingga 5 Jam

Proses pencairan arus kendaraan di kawasan wisata Puncak tengah dilakukan untuk arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor atau Jakarta.


H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

10 hari lalu

Arus Lalu lintas kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak Bogor mengalami Peningkatan luar biasa pada H+3 Lebaran, Sabtu 13 April 2024. Foto: TEMPO/M Sidik Permana
H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

Sabtu pagi tadi, jumlah kendaraan yang melintasi jalur puncak, Bogor, Jawa Barat, sudah mencapai 23 ribu


Belum Ada Tersangka Penyebab Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Cisarua

25 Januari 2024

Foto udara sejumlah petugas mengevakuasi kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun di ruas Jalan Raya Tugu, Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Januari 2024. Menurut Sat Lantas Polres Bogor kecelakaan beruntun yang diduga akibat gagal fungsi rem truk dan melibatkan sembilan kendaraan rusak berat diantaranya satu unit truk, empat kendaraan roda empat, empat kendaraan roda dua serta dua bangunan rusak parah dengan 16 korban luka.  ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Belum Ada Tersangka Penyebab Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Cisarua

Polisi masih olah TKP di lokasi kecelakaan beruntun di Jalur Puncak, Cisarua, menggunakan alat Traffic Acciden Analityc.


Tabrakan Beruntun Terjadi di Jalur Puncak Bogor, 14 Orang Luka-luka

23 Januari 2024

Sejumlah petugas mengevakuasi kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun di ruas Jalan Raya Tugu, Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Januari 2024. Menurut Sat Lantas Polres Bogor kecelakaan beruntun yang diduga akibat gagal fungsi rem truk dan melibatkan sembilan kendaraan rusak berat diantaranya satu unit truk, empat kendaraan roda empat, empat kendaraan roda dua serta dua bangunan rusak parah dengan 16 korban luka.  ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Tabrakan Beruntun Terjadi di Jalur Puncak Bogor, 14 Orang Luka-luka

Terjadi tabrakan beruntun yang melibatkan sekitar lima kendaraan di Jalur Puncak, Bogor, pada Selasa, 23 Januari 2024


Tabrakan Beruntun di Jalur Puncak Disebabkan Truk Boks Hilang Kendali, 1 Korban Dievakuasi dari Bawah Truk

23 Januari 2024

Sejumlah petugas mengevakuasi kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun di ruas Jalan Raya Tugu, Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 23 Januari 2024. Menurut Sat Lantas Polres Bogor kecelakaan beruntun yang diduga akibat gagal fungsi rem truk dan melibatkan sembilan kendaraan rusak berat diantaranya satu unit truk, empat kendaraan roda empat, empat kendaraan roda dua serta dua bangunan rusak parah dengan 16 korban luka.  ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Tabrakan Beruntun di Jalur Puncak Disebabkan Truk Boks Hilang Kendali, 1 Korban Dievakuasi dari Bawah Truk

Ada tiga anak di antara 8 penumpang minibus yang turut jadi korban dalam tabrakan beruntun di Puncak itu.


Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Cisarua Melibatkan 9 Kendaraan, 2 di Antaranya Truk Boks

23 Januari 2024

Kecelakaan lalu lintas di jalan raya Puncak, Cisarua yang terekam kamera milik warga. Terlihat sejumlah kendaraan terlibat kecelakaan yang berlokasi di Tugu Sepatan, Cisarua, Kabupaten Bogor. Selasa, 23 Januari 2024. Dok. Ist
Kecelakaan Beruntun di Jalur Puncak Cisarua Melibatkan 9 Kendaraan, 2 di Antaranya Truk Boks

Dugaan awal kecelakaan di Jalur Puncak itu disebabkan truk boks bermuatan air kemasan mengalami rem blong.


Kecelakaan Tabrakan Beruntun di Jalur Puncak, Truk Box Seruduk Rumah Makan

23 Januari 2024

Kecelakaan lalu lintas di jalan raya Puncak, Cisarua yang terekam kamera milik warga. Terlihat sejumlah kendaraan terlibat kecelakaan yang berlokasi di Tugu Sepatan, Cisarua, Kabupaten Bogor. Selasa, 23 Januari 2024. Dok. Ist
Kecelakaan Tabrakan Beruntun di Jalur Puncak, Truk Box Seruduk Rumah Makan

Rumah Sakit Goenawan Partiwidigdo (RSPG) Cisarua telah menerima 15 korban kecelakaan beruntun itu, yang langsung ditangani di IGD.


Pemprov Jabar akan Bangun 144 Sekolah Baru, Satu Sekolah Butuh Rp 3 Miliar

11 Januari 2024

Siswa mengikuti kegiatan belajar di tenda darurat, di SD Negeri Bantargebang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 31 Oktober 2023. Menurut pihak sekolah, selama kurun waktu empat bulan terakhir para siswa terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di bawah tenda darurat karena kondisi ruang kelas rusak dan tidak layak. ANTARA FOTO/Henry Purba
Pemprov Jabar akan Bangun 144 Sekolah Baru, Satu Sekolah Butuh Rp 3 Miliar

Pemdaprov Jabar akan membangun 144 sekolah baru di 144 kecamatan pada tahun ini. Mulai dari jenjang SMA, SMK, hingga sekolah luar biasa akan dibangun.