Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teka-teki Senjata Pembunuh di Kerusuhan 21-22 Mei

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Sejumlah orang melempari polisi dalam kerusuhan 22 Mei di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Rabu, 22 Mei 2019. Massa perusuh sempat membakar 25 mobil di depan Asrama Brimob Petamburan. TEMPO/Amston Probel
Sejumlah orang melempari polisi dalam kerusuhan 22 Mei di kawasan Petamburan, Jakarta Barat, Rabu, 22 Mei 2019. Massa perusuh sempat membakar 25 mobil di depan Asrama Brimob Petamburan. TEMPO/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, JakartaKerusuhan 21-22 Mei 2019 masih menyisakan tanya. Siapa pembunuh 9 orang yang tewas dalam kerusuhan tersebut? Dalam konferensi pers yang digelar pekan lalu, Polri tak sampai menyebut siapa pembunuh mereka. Bahkan untuk jenis senjata yang menewaskan 9 orang itu, Polri belum mengungkapkan secara pasti.

Baca juga: Komnas HAM Desak Polri Ungkap Aktor Intelektual Aksi 22 Mei

Padahal polisi telah selesai melakukan uji balistik terhadap dua proyektil yang bersarang di tubuh Harun Al Rasyid (15) dan Abdul Azis (28).

Harun dan Abdul merupakan dua dari sembilan warga sipil yang tewas dalam kerusuhan 21-22 Mei. Harun diketahui tewas tertembak di jalan layang Slipi, Jakarta Barat. Sementara Abdul, ditemukan meninggal di kawasan Petamburan, Jakarta Barat.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo berkali-kali mengatakan, pihaknya terkendala mengungkap jenis senjata karena proyektil yang ditemukan dalam kondisi pecah.

Pada Juni 2019, polisi mengumumkan kemajuan dalam mengidentifikasi jenis peluru. Hasil uji balistik Pusat Laboratorium Forensik Polri menunjukkan peluru berkaliber 9x17 milimeter bersarang di tubuh Harun. “Yang kaliber 9mm itu tingkat kerusakan proyektil cukup parah karena pecah sehingga untuk menguji alur senjata ada sedikit kendala,” kata Dedi. Saat pertama kali mengumumkan jenis proyektil, polisi hanya menyebut ukuran kaliber saja.

Belakangan diketahui, karakteristik peluru yang menewaskan Harun memiliki poligional dan alur enam kanan. Dalam pengembangan terbaru, Dedi menyebut Harun ditembak dari jarak 11 meter sebelah kanan. Sementara polisi berada di depan dengan jarak 100 meter.

Jenis peluru itu cocok dengan lokasi luka tembak di tubuh Harun, yakni peluru masuk ke pangkal lengan atas kiri luar, yang menembus celah dada kanan arah mendatar, dan bersarang di otot ketiak kanan.

Karateristik proyektil ini identik dengan Glock 42, pistol semiotomatis buatan Austria. Sumber Tempo menyebut, Glock 42 digunakan oleh perwira di kepolisian. Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, pun mengatakan Glock 42 digunakan oleh Kopassus, Paskhas, Brimob, dan Densus 88.

“Setahu saya, Glock 42 digunakan oleh mereka,” ucap Fahmi saat dihubungi pada 5 Juli 2019.

Dikonfirmasi terpisah, Dedi mengatakan pihaknya tidak menggunakan Glock 42. Polri hanya menggunakan Glock 17 dan Glock 19. "Itu standar yang dipakai oleh kepolisian seluruh anggota, yang resmi ya," kata dia.

Sementara di dada Abdul Azis, korban lainnya yang diotopsi, ditemukan proyektil 5,56x45 milimeter dan alur 4 kanan. Ia diduga ditembak dari arah belakang. Peluru tersebut masuk menembus punggung kiri di bawah belikat Abdul, dan kemudian merobek jantungnya, bersarang di tulang dada.

Ada dua senjata yang identik dengan peluru tersebut, yakni AK-101 produksi Rusia dan Olympic Arms. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, Olympic Arms bukanlah tipe senjata yang digunakan oleh aparat keamanan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan untuk AK-101, menurut Fahmi, merupakan senjata yang memang dipakai polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Meski sudah menggunakan SS1, tapi AK-101 masih digunakan. Kalau AK47 masih digunakan oleh TNI," ucap Fahmi. Namun, belakangan senjata AK-101 perlahan digantikan oleh seri SS1 atau senapan serbu 1 yang diproduksi oleh PT Pindad.

AK-101 sendiri merupakan turunan dari AK47, tetapi AK-101 justru lebih dekat dengan AK74 karena memakai kaliber yang sama yakni 5,56x45 milimeter. Sekitar 2003-2004, AK-101 pernah digunakan oleh pasukan Brimob dalam operasi melawan GAM di Aceh. Saat itu, 3000 AK-101 didatangkan ke Indonesia. Harganya pun relatif murah hanya US$436 per pucuknya.

Namun, Dedi mengatakan bahwa senjata AK-101 buatan Rusia sudah lama tidak digunakan. Saat ini, polisi menggunakan AK buatan Polandia dan Cina. “AK Rusia masih ada yang pakai tapi kan pengadaan lama. Kalau pengadaan baru itu yang buatan Polandia dan Cina,” ucap dia.

Lebih lanjut, kedua peluru tersebut, 5,56x45 milimeter dan 9x17 milimeter, dikatakan Dedi meski merupakan standar militer, tapi bisa dipakai oleh semua orang. Ia mengatakan, peluru tersebut beredar bebas di pasar gelap.

Mundur sebelum kerusuhan 21-22 Mei, polisi memang menangkap beberapa orang karena dugaan kepemilikan senjata ilegal. Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian menunjukkan senapan laras panjang yang diduga akan dipakai untuk membuat rusuh aksi 22 Mei 2019. Senjata yang ia tunjukkan adalah senapan laras panjang tipe M4.

"Ini senapan panjang jenis M4," kata Tito di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019. Dia mengucapkan hal itu sambil menunjukan senapan serbu standar militer Amerika Serikat itu.

Senapan serbu yang ditunjukkan Tito dilengkapi dengan peredam suara. Senapan itu juga tak memiliki pisir, sehingga dapat dipasangi teleskop. Walhasil, senjata itu dapat berfungsi sebagai senapan runduk alias sniper yang tidak menimbulkan suara bising bila ditembakkan.

Baca juga: Polri Belum Temukan Aktor Intelektual Kerusuhan 21-22 Mei

Polri pun juga menyita setidaknya dua pucuk pistol dan 60 amunisi. Menurut pengakuan pelaku, senjata itu juga akan digunakan pada 22 Mei. Kelompok ini, kata dia, juga berencana menciptakan tumbal untuk membuat publik marah terhadap aparat. "Kami mendapat informasi masih ada senjata lain yang beredar," kata Tito.

Di sisi lain, dalam pengembangan terbaru penyelidikan, polisi mengklaim telah mengantongi ciri-ciri pelaku penembak Harun, Abdul, dan tujuh korban lainnya. Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Suyudi Ario Seto menyebut, terduga pelaku penembakan berambut gondrong dengan perawakan ramping. Pria tersebut memiliki tinggi 175 sentimeter dan bertangan kidal.

Ciri-ciri tersebut juga diperkuat dari analisis face recognition dari 704 visual. Terdiri atas 60 rekaman closed circuit television (CCTV), 480 video amatir, 93 foto amatir, 44 media massa, dan 27 dari media sosial. "Karena (lokasi) arahnya miring, kemudian arahnya (dari lintasan peluru) lurus mendarat, karena posisinya ada trotoar agak tinggi, jadi diduga pelaku ini juga agak tinggi," kata Suyudi.

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Choirul Anam pun mendesak polisi agar segera mengungkap pelaku penembakan dalam kerusuhan 21-22 Mei. Desakan tersebut diutarakan Anam setelah Polri merilis hasil investigasi pada 5 Juli 2019. "Jadi tugas berikutnya adalah pengungkapan yang lebih terang peristiwa ini, termasuk mengungkap siapa pelaku lapangan dan pelaku intelektualnya," ujar Anam melalui pesan teks, Sabtu, 6 Juli 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

1 hari lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.


Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

1 hari lalu

Ilustrasi TNI. ANTARA
Pemerintah Diminta Tak Bebankan Penyelesaian Konflik Papua Hanya pada TNI dan Polri

Pemerintah harus menyelesaikan masalah di Papua dengan cara-cara yang komprehensif dan lintas sektor.


Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

1 hari lalu

Kapolda Papua Barat bersama pimpinan TNI memberikan keterangan pres terkait kasus bentrok antara personel TNI AL dan anggota Brimob di Polresta Sorong Kota, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
Bentrok TNI AL Vs Brimob di Sorong Berakhir Damai, Patroli Bersama Digalakkan Usai Baku Pukul

Pasca-bentrokan antara Brimob dan TNI AL di Pelabuhan Sorong, diketahui sebelumnya di beberapa daerah di Indonesia, konflik serupa pernah terjadi.


Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

2 hari lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Bentrok TNI Vs Brimob di Sorong, Kapolda Papua: Masalah Sepele, Perkelahian Antaroknum

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan bentrok TNI Vs Brimob di Sorong tak menganggu kondisi keamanan Papua secara keseluruhan.


Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

2 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.


Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

2 hari lalu

Suasana di Kota Sorong saat TNI AL bentrok dengan Brimob Polri. TEMPO/Istimewa
Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong, Pengamat Singgung Cara Pandang Keliru tentang Jiwa Korsa

Menurut Al Araf, TNI dan Polri harus mengubah pola pikir tentang jiwa korsa untuk menghentikan bentrok TNI vs Polri yang kerap terjadi.


Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

2 hari lalu

Kasatgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani. ANTARA/Evarukdijati
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Bantah Pernyataan Jubir TPNPB-OPM soal Pengerahan TNI-Polri

Kepala Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz membantah tudingan adanya pengarahan pasukan gabungan TNI-Polri setelah penembakan Dandim.


Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

2 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut Terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Pernah Terjadi Pula Tragedi Unlawful Killing di KM 50

Tol Cikampek Kilometer atau KM 50-an kembali menjadi lokasi tragedi. Sebuah kecelakaan maut terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek pada arus mudik lalu


Polri Catat 2.895 Kecelakaan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

3 hari lalu

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan bersama Dirut PT Jasa Raharja Rivan Purwantono meninjau lokasi kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang, Jawa Tengah, Kamis, 11 April 2024. Dok. Korlantas Polri
Polri Catat 2.895 Kecelakaan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Korban meninggal akibat kecelakaan saat arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini mencapai 429 orang.


Puncak Arus Balik, Polisi Catat 58 Ribu Kendaraan Masuki Jakarta

3 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan arus balik arah Jakarta terjebak kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Karawang Timur, Jawa Barat, Senin 15 April 2024. Korlantas Polri memberlakukan contraflow dua lajur pada KM 72 Tol Cipali hingga KM 66 Tol Japek, tiga lajur pada KM 66-47 Tol Japek dan satu lajur pada 47-36 Tol Japek guna memperlancar arus balik Lebaran 2024. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Puncak Arus Balik, Polisi Catat 58 Ribu Kendaraan Masuki Jakarta

Berdasarkan data resmi Polri, volume kendaraan yang memasuki Jakarta pada puncak arus balik melalui GT Cikupa Utama mencapai 17.552 unit.