Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Respons Negatif Usulan KLB Tokoh Senior Partai Demokrat

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Politisi senior Partai Demokrat (PD) Max Sopacua (kedua kanan) didampingi politisi-politisi senior PD lainnya yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) memberikan keterangan pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019. GMPPD memberikan rekomendasi kepada Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak keluar dari koalisi partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Politisi senior Partai Demokrat (PD) Max Sopacua (kedua kanan) didampingi politisi-politisi senior PD lainnya yang tergabung dalam Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD) memberikan keterangan pers di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019. GMPPD memberikan rekomendasi kepada Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak keluar dari koalisi partai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polemik merundung Partai Demokrat. Setelah target perolehan suara tak tercapai di Pemilihan Umum 2019, kini muncul dorongan agar partai menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang diinisiasi beberapa tokoh senior partai.

Baca: Andi Arief: Max Sopacua Ingin Sandiaga Jadi Ketua Umum Demokrat

Mendeklarasikan diri sebagai Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), beberapa politikus yang terlibat adalah Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yani. Mereka berdalih KLB perlu dilakukan karena adanya kekecewaan terhadap perolehan suara partai di Pemilihan Umum 2019 sebesar 7,7 persen.

"Kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa selambatnya pada 9 September 2019," kata Max di Cikini, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2019.

Namun, niatan para senior ini dinilai memiliki motif lain. Salah satunya kecurigaan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief, yang menilai usulan KLB ini merupakan upaya Max dan kawan-kawannya untuk mengganti Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Tak tanggung-tanggung, Arief menuding Max mencoba menaikkan dua nama di luar kepengurusan Demokrat untuk kursi ketua umum, yakni Sandiaga Uno dan Gatot Nurmantyo.

"Kami sudah tahu kalau Mubarok, Max Sopacua akan mendatangkan kursi Ketum Demokrat kepada Sandi Uno, Gatot Nurmantyo dll," kata Andi lewat akun Twitternya, @AndiArief_, Ahad, 16 Juni 2019. Saat dihubungi, Andi mempersilakan Tempo untuk mengutip langsung cuitannya.

Baca: Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Larang Kader Bicara KLB

Sandiaga merupakan calon wakil presiden dari Prabowo Subianto, capres yang didukung Demokrat pada Pilpres 2019. Sedangkan Gatot merupakan mantan Panglima TNI yang juga telah menyatakan dukungan pada pasangan Prabowo - Sandiaga.

Andi menuding GMPPD adalah makelar untuk tujuan tersebut. Itu pun dinilai Andi dilakukan di saat yang sangat salah, karena Partai Demokrat masih berduka atas meninggalnya Ani Yudhoyono. "Menjadi makelar memang kerap menguntungkan, tapi Sandi Uno atau Gatot Nurmantyo bukan orang yang bodoh yang bisa dibohongi," cuit Andi Arief.

SBY sendiri terlihat berhati-hati menyikapi dorongan KLB. Kepala Divisi Hukum dan Advokasi DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan SBY berpesan agar semua kader menjaga keutuhan dan martabat partai.

"Pesan beliau, tetap menjaga martabat partai dari serangan pihak mana pun," kata Ferdinand di Jakarta, Sabtu, 15 Juni 2019. Ferdinand juga mengatakan bahwa SBY selalu berpesan untuk menjaga Indonesia jangan sampai konflik karena persatuan bangsa jauh lebih penting daripada kekuasaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat , Amir Syamsuddin, mengeluarkan instruksi yang lebih tegas. Dia melarang seluruh kader untuk membicarakan lebih jauh terkait wacana KLB yang digaungkan GMPPD. Amir menegaskan tak segan untuk memanggil siapa saja untuk diperiksa jika dianggap melanggar aturan partai.

"Bila ada perilaku kader yang tidak sesuai dengan AD/ART, kode etik, dan pakta integritas partai, maka kader lain dapat membuat laporan ke Dewan Kehormatan agar kader terlapor diperiksa dan diberi sanksi sesuai dengan peraturan internal partai yang berlaku," kata Amir dalam keterangan tertulis yang Tempo terima, Ahad, 16 Juni 2019.

Baca: DPP Partai Demokrat Anggap Penurunan Suara Bukan Alasan Gelar KLB

Di sisi lain, dorongan penyelenggaraan KLB dianggap tak punya alasan kuat. Wakil Ketua Umum Demokrat Sjarifuddin Hasan mengatakan penurunan suara di Pemilu bukanlah alasan yang bisa membuat dilakukannya KLB.

Suara penolakan KLB pun disuarakan sejumlah pengurus Demokrat di daerah, diantaranya Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Riau, NTB, dan Jakarta. "KLB yang dilaksanakan di luar aturan pada hakikatnya makar atau pemberontakan pada pemimpin yang sah," kata Ketua DPD Partai Demokrat NTB Mahally Fikri di Mataram, Ahad, 16 Juni 2019.

EGI ADYATAMA | AHMAD FAIZ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

2 jam lalu

Logo Partai Demokrat
Prabowo Berpeluang Tambah Anggota Koalisi Pemerintah, Demokrat: Kami Dukung

Partai Demokrat akan mengikuti keputusan presiden terpilih Prabowo Subianto jika ingin menambah partai politik dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).


Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

3 jam lalu

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Foto: Partai Demokrat
Soal Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Demokrat Utamakan AHY

Herzaky mengatakan Partai Demokrat akan mengutamakan AHY untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran mendatang.


Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

4 jam lalu

Dari kiri: Edhy Baskoro Yudhoyono berfoto dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam acara Bukber Partai Demokrat di St. Regis Setiabudi, Jakarta, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Bakal Bentuk Kementerian Baru, Demokrat: Itu Kebutuhan, Bukan Bagi-bagi Kue

Partai Demokrat menegaskan langkah Prabowo yang akan menempatkan orang berdasarkan kebutuhan itu bukan sebagai bentuk politik bagi-bagi kue.


Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

6 jam lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, dalam konferensi pers tentang Keputusan MK terkait Pilpres 2024 di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Defara
Demokrat Ingatkan Ini soal Niat Prabowo Rangkul Partai di Luar KIM

Partai Demokrat menyerahkan segala keputusan soal Koalisi Indonesia Maju (KIM) kepada calon presiden terpilih RI Prabowo, tapi...


Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 jam lalu

Pasangan calon presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.


AHY Ajak Rekonsiliasi usai Putusan MK: Rakyat Harus Diutamakan

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, dalam konferensi pers tentang Keputusan MK terkait Pilpres 2024 di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Defara
AHY Ajak Rekonsiliasi usai Putusan MK: Rakyat Harus Diutamakan

Jika masih ada pihak yang belum puas dan legowo dengan keputusan MK, AHY mengimbau untuk tidak mengorbankan kepentingan rakyat yang lebih besar.


AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, dalam konferensi pers tentang Keputusan MK terkait Pilpres 2024 di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Defara
AHY: Demokrat Siap Sukseskan Program Pemerintahan Prabowo-Gibran

AHY menyatakan siap menyukseskan seluruh kebijakan dan program Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka


Bersyukur Atas Putusan MK, AHY Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, dalam konferensi pers tentang Keputusan MK terkait Pilpres 2024 di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Defara
Bersyukur Atas Putusan MK, AHY Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Menurut AHY, keputusan MK telah memberikan kepastian hukum yang sangat kuat bagi pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

2 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

2 hari lalu

Putri Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati (tiga dari kiri) mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Sragen 2024-2029 lewat Partai Demokrat Sragen, Jawa Tengah, Senin, 22 April 2024. Foto: Istimewa (Dokumentasi Timses Untung Wina Sukowati)
Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

Putri keempat mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati, berencana maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.