Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Anarko Sindikalis yang Mencuat Setelah Hari Buruh

Jejak vandalisme massa berbaju hitam di dinding SLB di  area kerusuhan Jalan Singaperbangsa, Bandung, Jumat, 3 Mei 2019. Kelompok massa yang mengenakan melakukan sejumlah tindakan yang memancing kerusuhan pada peringatan Hari Buruh di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. TEMPO/Prima Mulia
Jejak vandalisme massa berbaju hitam di dinding SLB di area kerusuhan Jalan Singaperbangsa, Bandung, Jumat, 3 Mei 2019. Kelompok massa yang mengenakan melakukan sejumlah tindakan yang memancing kerusuhan pada peringatan Hari Buruh di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta AB. Widyanta menyebut anggota gerakan Anarko Sindikalis sebagai kalangan terdidik, paham informasi, dan kritis. Mereka menjaga jarak dengan kapitalisme yang menciptakan ketimpangan sosial di sekitar mereka. Basis gerakan mereka di wilayah urban atau kawasan industrial. "Mereka tumbuh di kota-kota besar di Indonesia," kata dia kepada Tempo, Ahad, 5 Mei 2019.

Simak: Dosen UGM Kritik Polri Soal Penanganan Gerakan Anarko Sindikalis

Gerakan Anarko Sindikalis dalam berbagai kesempatan tampil untuk merebut ruang politik, pengakuan, dan perhatian publik. Gerakan ini mulai membesar di Indonesia setelah tahun 2000-an. Pasca-reformasi membawa angin segar untuk gerakan ini. Mereka membiayai gerakan dari usaha yang mereka jalankan sendiri.

Di Bandung, Surabaya, dan Yogyakarta, Anarko Sindikalis menarik minat kalangan muda. "Gerakan ini aktif dalam aktivitas seni dan kerja-kerja kebudayaan. Itu membuat Anarko Sindikalis mudah diterima kaum muda," kata dia.

Situasi geopolitik ekonomi global ke depan akan menentukan formasi gerakan Anarko Sindikalis. Mereka akan berkembang seiring dengan iklim ekonomi politik ke depan. Bila fundamentalisme pasar semakin merajalela, maka kelompok ini akan semakin tumbuh. Mereka akan semakin resisten dan menjalankan gerakan-gerakannya.

Baca juga: Anggota Anarko Sindikalis: Kami Ingin Masyarakat Tanpa Kelas

Di Indonesia, gerakan ini belum mengakar dan belum menjadi ideologi yang besar seperti di Eropa. Anarkisme secara simbolik seringkali terkesan eksklusif karena stigma-stigma negatif sebagai perusak, tukang onar, dan rusuh. Itu yang membuat produksi pengetahuan mereka terlihat eksklusif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anarko Sindikalis berpijak pada ideologi pembebasan. Mereka membela buruh, kebebasan, persamaan, keadilan sosial, dan melawan kapitalisme atau pemilik modal. Mikhail Alexandrovich Bakunin merupakan satu dari pemikir anarkis terbaik asal Rusia. Bakunin memimpin kelompok anarkisme dalam pertemuan Asosiasi Buruh Internasional (Internasionale I) di London pada tahun 1864.

Makanya, A.B. Widyanta mengkritik langkah polisi yang berlebihan dalam menangani gerakan Anarko Sindikalis. “Phobia yang berlebihan. Polisi sangat represif pada peringatan Hari Buruh di Bandung,” kata dia.

Baca juga: Pengamat: Aktivis Anarko Sindikalis dari Kalangan Terdidik

Gerakan Anarko Sindikalis, kata dia, mendapat stigma atau cap mirip Komunisme. Phobia terhadap gerakan itu menurutnya seperti menciptakan hantu baru yang tidak perlu. Polisi seharusnya tidak gegabah menangani gerakan ini dan tidak menjadikan gerakan itu sebagai kambing hitam.  Kekerasan dan pemberangusan terhadap gerakan Anarko Sindikalis justru menggambarkan ketidakdewasaan dalam berdemokrasi.

Ihwal tuduhan gerakan itu merusak fasilitas umum, polisi seharusnya berhati-hati menyelidikinya dan tidak asal tuding. Polisi juga memperhatikan kondisi psikologis massa yang sedang melakukan aksi. Perusakan fasilitas umum misalnya bisa saja ditunggangi karena aktor dalam aksi itu jumlahnya banyak.

Jejak vandalisme massa berbaju hitam di dinding SLB di area kerusuhan Jalan Singaperbangsa, Bandung, Jumat, 3 Mei 2019. Kelompok massa yang mengenakan melakukan sejumlah tindakan yang memancing kerusuhan pada peringatan Hari Buruh di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. TEMPO/Prima Mulia

Dia menjelaskan Anarko Sindikalis merupakan cabang dari aliran pemikiran anarkisme yang mengkritik ketimpangan kelas. Gerakannya nir-kekerasan, membela serikat buruh, persamaan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Mereka mengusung pemenuhan hak buruh, hak hidup yang layak.

Gerakan itu melawan fundamentalisme pasar atau kapitalisme yang sangat masif di Indonesia. Idenya sama dengan yang diusung Marxisme. Dosen yang mengajar teori-teori sosiologi dan sosiologi lingkungan ini menyebutkan kerap berdiskusi dengan aktivis Anarko. Spirit perjuangan mereka adalah memperjuangkan buruh dan melawan kapitalisme global yang mendera berbagai lini kehidupan. “Gerakan pembebasan buruh menjadi ruh mereka,” kata dia.

Anggota gerakan Anarko Sindikalis, kata Widyanta, punya militansi melawan kapitalisme. Misalnya, industri yang merusak lingkungan hidup dan pelanggar Hak Asasi Manusia. Kebanyakan dari mereka terjun langsung dan punya pengalaman menghadapi konflik agraria atau penyerobotan tanah atas nama infrastruktur. Gerakan mereka mengajak orang berpikir tentang persoalan-persoalan sosial, misalnya pembangunan atas nama infrastruktur dan pariwisata.

Widyanta menuturkan setelah reformasi gerakan ini makin membesar seiring dengan semakin berkembangnya serikat buruh di Indonesia. Gerakan ini, kata dia seharusnya diberi ruang dan tidak disingkirkan.

Simak kelanjutannya: Blak-blakan Anggota Anarko Sindikalis

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Protes Pecah di Brasil, Kongres Setujui RUU yang Membatasi Pengakuan Masyarakat Adat

2 hari lalu

Sejumlah pengunjuk rasa menggelar aski solidaritas atas pemain sepak bola Real Madrid Vinicius Jr yang mendapatkan aksi rasime dari wasit yang memimpin pertandingan sepak bola antara Real Madrid melawan Valencia, di dekat konsulat Spanyol di Sao Paulo, Brasil 23 Mei 2023. REUTERS/Amanda Perobelli
Protes Pecah di Brasil, Kongres Setujui RUU yang Membatasi Pengakuan Masyarakat Adat

Kongres Brasil menyetujui RUU yang membatasi pengakuan masyarakat adat. Protes pecah di Sao Polo dan wilayah lain.


Puluhan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh ke Pabrik Korek Api di Depok, Imbas PHK 74 Pegawai

2 hari lalu

Personel gabungan dari Polres Metro Depok dan Kodim Depok berjaga di PT. Tokai Dharma Indonesia (TDI) antisipasi demo buruh di Cilodong, Depok, Rabu, 31 Mei 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Puluhan Personel Gabungan Jaga Demo Buruh ke Pabrik Korek Api di Depok, Imbas PHK 74 Pegawai

Demo buruh ini adalah aksi solidaritas terhadap PHK yang dilakukan pimpinan perusahaan PT Tokai Dharma Indonesia terhadap 74 orang pekerja tetap.


Catat, Ini Daftar Hari Nasional dan Internasional Mei 2023

16 hari lalu

Aktivis Perempuan Mahardhika melakukan aksi peringatan hari buruh sedunia dan 30 tahun Marsinah dibunuh di Patung kuda, Jakarta Pusat, Minggu 7 Mei 2023. Dalam aksinya, mereka menuntut pencabutan UU Perpu Cipta Kerja, usut tuntas kasus Marsinah, stop sistem no work no pay hingga perlindungan bagi pembela HAM. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Catat, Ini Daftar Hari Nasional dan Internasional Mei 2023

Di Mei ada beberapa Hari Nasional dan Hari Internasional seperti Hari Buruh, Kenaikan Isa Al Masih, hingga Hari Kebebasan Pers Sedunia.


Pendukung Pemerintah Pakistan Protes Pembebasan Imran Khan

18 hari lalu

Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melemparkan batu ke arah polisi selama protes terhadap penangkapan Khan, di Peshawar, Pakistan, 10 Mei 2023. REUTERS/Fayaz Aziz
Pendukung Pemerintah Pakistan Protes Pembebasan Imran Khan

Aksi unjuk rasa pendukung pemerintah digelar untuk memprotes pembebasan mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan.


Mahkamah Agung Pakistan Perintahkan Imran Khan Dibebaskan

21 hari lalu

Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melemparkan batu ke arah polisi selama protes terhadap penangkapan Khan, di Peshawar, Pakistan, 10 Mei 2023. REUTERS/Fayaz Aziz
Mahkamah Agung Pakistan Perintahkan Imran Khan Dibebaskan

Penahanan mantan Perdana Menteri Imran Khan telah memicu gelombang unjuk rasa mematikan di penjuru Pakistan.


Aktivis Perempuan Gelar Aksi May Day dan 30 Tahun Kematian Marsinah, Apa Saja Tuntutannya?

26 hari lalu

Aktivis dan buruh perempuan yang tergabung dalam Perempuan Mardika menggelar aksi demonstrasi untuk memperingati Hari Buruh Internasional dan 30 Tahun Kematian Marsinah di area Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, pada Ahad, 7 Mei 2023. TEMPO/Moh Khory Alfarizi
Aktivis Perempuan Gelar Aksi May Day dan 30 Tahun Kematian Marsinah, Apa Saja Tuntutannya?

Sederet tuntutan aksi demonstrasi aktivis perempuan yang tergabung dalam organisasi Perempuan Mahardika dalam memperingati May Day dan 30 tahun kemarian Marsinah.


Ganjar Pranowo di Peringatan May Day: Bicara Upah Layak hingga Jaminan Kesejahteraan Buruh

28 hari lalu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyapa para buruh saat kegiatan jalan sehat di Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, 5 Mei 2023. Dalam kegiatan tersebut Ganjar Pranowo membuka kegiatan jalan sehat pada rangkaian kegiatan Hari Buruh Internasional dan membagikan hadiah telepon pintar. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Ganjar Pranowo di Peringatan May Day: Bicara Upah Layak hingga Jaminan Kesejahteraan Buruh

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut perayaan May Day atau Hari Buruh di Salatiga. Bicara upah layak hingga jaminan kesejahteraan buruh.


3 Orang Mahasiswa UBH Padang Ditahan Selama Tiga Jam usai Gelar Aksi saat Kunjungan Wapres

28 hari lalu

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
3 Orang Mahasiswa UBH Padang Ditahan Selama Tiga Jam usai Gelar Aksi saat Kunjungan Wapres

Sebanyak 3 orang mahasiswa Universitas Bung Hatta diamankan Polresta Padang saat menggelar aksi demonstrasi saat Wapres berkunjung ke Padang


Sebut Mogok Kerja Nasional Ganggu Perekonomian, Wamenaker: Akan Kami Sikapi Serius

31 hari lalu

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengunjungi PT GNI di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Kamis, 19 Januari 2023. Dok. Humas Kemnake
Sebut Mogok Kerja Nasional Ganggu Perekonomian, Wamenaker: Akan Kami Sikapi Serius

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengatakan bakal menyikapi ancaman serikat buruh/pekerja untuk mogok nasional dengan serius.


UU Cipta Kerja Membuat Nasib Buruh Semakin Terpuruk

31 hari lalu

UU Cipta Kerja Membuat Nasib Buruh Semakin Terpuruk

Peringatan Hari Buruh kembali diramaikan oleh tuntutan pencabutan UU Cipta Kerja.