Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Anarko Sindikalis yang Mencuat Setelah Hari Buruh

image-gnews
Jejak vandalisme massa berbaju hitam di dinding SLB di  area kerusuhan Jalan Singaperbangsa, Bandung, Jumat, 3 Mei 2019. Kelompok massa yang mengenakan melakukan sejumlah tindakan yang memancing kerusuhan pada peringatan Hari Buruh di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. TEMPO/Prima Mulia
Jejak vandalisme massa berbaju hitam di dinding SLB di area kerusuhan Jalan Singaperbangsa, Bandung, Jumat, 3 Mei 2019. Kelompok massa yang mengenakan melakukan sejumlah tindakan yang memancing kerusuhan pada peringatan Hari Buruh di sejumlah daerah di Indonesia, seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBARISAN massa Aliansi Pelajar Bandung yang sedang memperingati Hari Buruh itu kocar-kacir ketika mobil barakuda milik polisi mendatangi mereka yang sedang berunjuk rasa di Kawasan Dago, Bandung, pada Rabu, 1 Mei 2019. “Kami lagi santai. Sedang orasi dan baca puisi. Tiba-tiba mobil polisi pengurai massa datang. Kami panik. Massa pecah,” kata Anton, bukan nama sebenarnya, salah satu pendiri organisasi itu, menceritakan ulang insiden peringatan May Day tersebut pada Jumat, 3 Mei 2019.

Baca: Dosen UGM: Fobia Anarko Sindikalis, Seperti Ciptakan Hantu Baru

Di Bandung, polisi menangkap orang-orang berbaju hitam yang ada di sekitar lokasi unjuk rasa peringatan Hari Buruh. Alasannya, mereka diduga menjadi biang kerusuhan. Polisi pun menyimpulkan kelompok ini adalah penganut paham Anarko Sindikalis (Anarcho-Syndicalism).

Belakangan polisi menetapkan dua orang anggota Anarko Sindikalis di Bandung sebagai tersangka kerusuhan Hari Buruh. "Dari hasil audit total kerugian dari ulah dua orang kurang lebih sekitar Rp 3,5 juta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta Selatan pada Jumat, 3 Mei 2019.

"Ini memang ada semacam doktrin dari luar negeri mengenai masalah pekerja," kata Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian di Ruang Rapat Utama, Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Simak juga: Polri Sedang Petakan Penganut Doktrin Buruh Anarko Sindikalisme

Paham Anarko Sindikalis, kata Tito, merupakan fenomena internasional. Berkembang di Rusia, lalu menyebar ke negara-negara lain di Eropa. Paham ini mulai masuk ke Indonesia beberapa tahun terakhir. Polisi memantau gerakan ini tumbuh subur di Bandung dan Yogyakarta. Polisi bahkan berencana menggandeng Badan Intelijen Negara untuk memantau gerakan ini.

Jejak vandalisme massa berbaju hitam Anarcho Syndicalism atau Anarko Sindikalisme di Dago, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2019. Polri menyebut jumlah anggota kelompok tersebut di Bandung mencapai 619 orang yang terdiri dari 605 pria dan 14 wanita. TEMPO/Prima Mulia

Aliansi Pelajar Bandung merupakan salah satu organisasi yang bergabung dalam unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional. Anton mengatakan aliansi ini berdiri pada 2017. Lelaki 18 tahun yang baru saja lulus dari salah satu sekolah menengah kejuruan ini bercerita awal mula Aliansi Pelajar Bandung lahir adalah dari keikutsertaan dia dalam beberapa kali Aksi Kamisan di Bandung.

Anton menuturkan, ia tertarik dengan Aksi Kamisan, yang memperjuangkan isu Hak Asasi Manusia, setelah mendengarkan lagu dari Efek Rumah Kaca berjudul Jingga. “Ada salah satu lirik yang membuat saya tertarik ikut aksi Kamisan,” kata dia.

Simak: Moeldoko Menduga Aksi Anarko Sindikalisme Dilakukan Terstruktur

Berawal dari 10 orang saja, Anton menuturkan saat ini anggota Aliansi Pelajar Bandung sudah mencapai 30-an orang. Kebanyakan, kata dia, bergabung karena mengusung isu anti penggusuran.

Namun, ia menolak, kelompoknya diidentikan dengan paham Anarko Sindikalis. Anton mengakui memang ada beberapa kawan di aliansi yang memiliki visi Anarko Sindikalis. “Tapi, enggak semuanya punya visi anarko,” kata dia.

Seorang aktivis yang mengetahui simpul gerakan Anarko Sindikalis di Bandung mengatakan paham ini berkembang pesat di kota itu sejak 4 tahun yang lalu. Meskipun, ia mengatakan, paham ini sebenarnya bukan paham baru dan sudah ada di Indonesia sejak jaman kolonial. “Gerakan ini tidak besar, tapi ada simpul-simpulnya,” ujar aktivis tersebut kepada Tempo. Ia ingin namanya dirahasiakan.

Baca: Ratusan Anak-anak Jadi Anggota Anarko Sindikalisme Bandung

Menurut dia, Anarko tumbuh subur di kalangan anak muda. Namun, menurut dia, di Indonesia gerakan ini belum secara radikal mengimplementasikan paham-pahamnya. Paham ini, kata dia, berangkat dari kegelisahan anak muda yang menginginkan kebebasan dan kesetaraan tanpa ada dominasi kelas dan kekuasaan. “Tapi masih sekedar visi karena belum betul-betul mengorganisir buruh,” katanya.

Aktivis ini mengatakan peringatan Hari Buruh di Bandung, misalnya, meski banyak peserta unjuk rasa yang mengenakan setelan hitam khas anarko tapi tak semuanya memiliki paham tersebut secara utuh. Kebanyakan, kata dia, masih sebatas anak muda yang emosi dengan kondisi bangsa.

Sehingga, kata dia, masih banyak tindakan yang justru kontra dengan ide-ide perang kelas dalam paham anarki. Seperti mencoret-coret fasilitas pribadi milik warga kelas menengah juga fasilitas pendidikan.

Baca kelanjutannya: Bagaimana sebarnya gerakan Anarko Sindikalis ini?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

5 jam lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

7 jam lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

7 jam lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).


TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

8 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) usai menghadiri silaturahmi dan buka puasa bersama TKN di Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menggelar
TKN Kondisikan Pendukung Prabowo Batalkan Aksi di MK

Rusli mengklaim, hingga kini dia terus berupaya melakukan sosialisasi pembatalan aksi kepada pendukung Prabowo.


Gibran soal Pendukungnya Bakal Unjuk Rasa di Depan Gedung MK Besok: Monggo yang Penting Tertib

1 hari lalu

Cawapres Gibran Rakabuming Raka berharap masih ada peluang untuk pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Foto diambil di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 18 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Gibran soal Pendukungnya Bakal Unjuk Rasa di Depan Gedung MK Besok: Monggo yang Penting Tertib

Gibran Rakabuming merespons rencana pendukungnya yang bakal berunjuk rasa menjelang putusan sidang sengketa gugatan Pilpres di Gedung MK


Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Demonstran Pro-Palestina Blokir Jalan dan Hentikan Lalu Lintas Bandara di Amerika Serikat

Unjuk rasa besar-besaran pro-Palestina memblokir jalan di beberapa negara bagian Amerika Serikat, hingga menghalangi jalan menuju bandara besar.


Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

4 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.


DPN FKHN: Ratusan Nakes Hanya Minta Naik Gaji, Selama ini Hanya Dapat Rp 400-600 Ribu

7 hari lalu

Tenaga medis menyuntikkan vaksin Sinopharm saat kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk ekspatriat di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 29 Desember 2021. Kegiatan itu diikuti oleh 49 orang ekspatriat atau warga negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
DPN FKHN: Ratusan Nakes Hanya Minta Naik Gaji, Selama ini Hanya Dapat Rp 400-600 Ribu

Berdasarkan informasi yang diterima Sepri, ratusan nakes itu diberhentikan karena melakukan unjuk rasa kenaikan upah.


Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mahasiswa membawa poster dengan wajah sejumlah pejabat dalam aksi di depan DPR RI, Senin 11 April 2022. Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran tepat didepan gedung DPR RI dalam aksi ini mahasiswa memberikan 4 tuntutan salah satunya menolak perpanjangan masa jabatan presiden. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Ribuan Mahasiswa Unjuk Rasa Tolak Jokowi 3 Periode, Ini 10 Tuntutannya 2 Tahun Lalu

Demo 11 April 2022, mahasiswa unjuk rasa ke pemerintahan Jokowi di seluruh Indonesia. Apa tuntutan saat itu? Kini, masih relevan?


Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Foto udara menunjukan kapal-kapal yang diduga miliki Cina, berkeliaran di sekitar Pulau Thitu, salah satu dari sembilan fitur yang diduduki Filipina di Kepulauan Spratly, di Laut China Selatan yang disengketakan, 9 Maret 2023. REUTERS/Eloisa Lopez
Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.