Hal senada disampaikan oleh Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman, Adhi Siswaja Lukman, mengatakan kenyamanan dalam berinvestasi perlu terus ditingkatkan oleh siapa pun yang terpilih. Estafet kebijakan pun diharapkan berjalan lancar untuk menghindari ketidakpastian. “Kepastian kebijakan dan keberlanjutan program pembangunan ekonomi dibutuhkan agar kita bisa memenangi pasar di tengah ketidakpastian ekonomi dunia,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wirawasta, ingin memastikan pemerintahan terpilih dapat mengupayakan langkah yang lebih konkret untuk mendorong ekspor. “Ekspor tidak boleh lagi bergantung pada bahan baku impor. Pemerintah harus memberikan insentif yang terukur untuk menjamin produk lokal,” ucapnya.
Adapun ekonom dari Center of Reform on Economics Indonesia, Piter Abdullah, mengingatkan agar pemerintah terpilih nantinya harus mampu memenuhi janji-janji serta ekspektasi dunia usaha, khususnya untuk kembali menarik minat dari investor asing. Sebab, kata dia, investor asing sudah menunjukkan sinyal hati-hati selama masa pemilu, ditunjukkan dengan melambatnya tren penanaman modal asing (FDI) sejak tahun lalu.
“FDI sepertinya baru akan bergerak setelah pemilu, terutama bila pemerintah yang baru nanti, siapa pun presidennya, benar-benar melakukan kebijakan di berbagai bidang yang dapat mempermudah investasi,” ucap Piter.
Foto udara yang menunjukkan kendaraan melintas di sebagian ruas jalan tol Medan-Binjai pada Rabu, 6 Maret 2019. PT Hutama Karya menyatakan, progres pembangunan jalan tol Trans Sumatera seksi I ruas Medan-Binjai sepanjang 6,7 kilometer telah mencapai sekitar 80 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Dua pasangan kandidat presiden-wakil presiden sudah mengumbar sejumlah janji, program, dan strategi dalam bidang perekonomian. Pasangan inkumben Joko Widodo-Ma’ruf Amin, misalnya, berniat untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur, menggelar reformasi perpajakan secara gradual, melaksanakan efisiensi birokrasi, hingga mengembangkan teknologi informasi dan inovasi di sektor ekonomi digital.
Baca: Sri Mulyani Yakin Modal Mengalir Deras ke RI Usai Pemilu Karena..
Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyampaikan komitmennya untuk membangun kemandirian ekonomi, ketahanan politik dan keamanan, serta peningkatan rasio perpajakan (tax ratio), yang disertai pemangkasan pajak penghasilan perorangan dan korporasi.
Simak berita lainnya terkait pemilu di Tempo.co.