Dalam manifestonya, yang berisi 73 halaman dengan judul The Great Replacement, Tarrant menyebut imigran sebagai pelaku invasi dan menyamakan imigrasi sebagai proses invasi itu sendiri terhadap wilayah negara-negara Eropa atau bangsa Eropa.
Menurut Elley, salah satu simbol yang digunakan Tarrant, yaitu matahari hitam atau black sun menunjukkan bahwa pelaku merupakan pendukung komunitas fasis alt-right, yang dipelajarinya selama ini.
Simbol matahari hitam merupakan simbol yang dipakai pasukan Nazi SS, yang digunakan pada saat Perang Dunia II. Simbol ini sekarang digunakan oleh para pendukung Neo-Nazi.
Baca:
Dan simbol ini kerap digunakan untuk mengarahkan pengguna internet berusia muda untuk melakukan tindakan rasisme ringan dalam bentuk lelucon hingga melakukan tindak kekerasan. “Jelas serangan dia (Tarrant) dirancang untuk membuat audiens pro alt-right merasa terkesan,” kata Elley.
Brenton Tarrant, tersangka serangan teror di 2 masjid di Christchurch, Selandia Baru membuat tanda supremasi kulith putih saat kedua tangannya diborgol. [MIRROR.CO.UK
Antropolog Anne Salmond, yang pernah dinobatkan sebagai tokoh Selandia Baru 2013, mengatakan aksi teror oleh Tarrant menunjukkan kelompok supremasi kulit putih berkembang pesat di Selandia Baru.
Salmond menulis artikel di media Stuff pasca penembakan itu dengan judul,”Penembakan Christchurch: Doktrin Supremasi Kulit Putih Berkembang Pesat di Selandia Baru.”
Baca:
“Di tengah terjadinya tragedi mengerikan ini, mari kita bersikap jujur untuk sekali saja. Supremasi kulit putih merupakan bagian dari kita, sebuah kekuatan gelap di negara ini," kata Anne yang meminta pemerintah Selandia Baru bersikap tegas terhadap kelompok semacam ini pasca serangan teror di Selandia Baru.