Seorang penumpang, Agung Prabowo, 42 tahun, terkesan dengan fasilitas MRT Jakarta yang saat ini sedang diuji publik. Menurut dia, kereta MRT cukup bagus dan rapih. "Saya harap ke depan harus dipertahankan seperti ini," kata Agung yang membawa istri dan kedua anaknya, Sabtu 16 Maret 2019.
Agung naik dari Stasiun Bendungan Hilir di dekat rumahnya. Dari Stasiun Bendungan Hilir, ia melanjutkan perjalanan ke Stasiun Lebak Bulus dan kembali ke Stasiun Bundaran HI.
Menurut Agung, waktu tempuh perjalanan dari rumahnya ke Lebak Bulus sampai kembali ke Bundara HI cukup cepat karena hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam. "Waktu tunggu keretanya juga cepat."
Bahkan, kata dia, MRT Jakarta lebih baik dari kereta sejenis yang ada di Singapura dan Bangkok, Thailand.
Sejumlah penumpang memasuki kereta LRT Jakarta saat media forum dan uji coba di Stasiun Veledrom, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. Pada saat uji coba ini pihak LRT menegaskan bahwa mereka masih berfokus mengejar sertifikasi dan perizinan SOP operasional dan perawatan kepada Kementerian Perhubungan. Kereta LRT Jakarta ini ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2019 mendatang. TEMPO/Muhammad Hidayat
Selain itu, untuk harga, menurut dia, juga sudah cukup murah jika diusulkan Rp 10 ribu per 10 km. Harga yang diusulkan sudah sebanding dengan fasilitas dan kenyamanan. "Di luar negeri juga setara Rp 10 ribu. Harga ini sudah termasuk murah karena MRT Jakarta jauh lebih bagus."
Simak juga : Pembahasan Masih di Komisi, Rapat Tarif MRT dan LRT Batal Lagi
Warga lainnya, Vivian, 37 tahun, mengatakan hal yang sama. Menurut dia, fasilitas yang disediakan MRT sudah sangat baik. "Sekarang masih bersih. Jadi nyaman.Yang saya khawatir Indonesia tidak bisa merawatnya."
Sedangkan terkait besaran tarif MRT yang beredar Vivian juga menilai tidak terlalu mahal. Karena moda MRT menjadi sarana transportasi alternatif, kata dia, warga bisa memilih menaikinya atau tidak.
M. JULNIS FIRMANSYAH | LANI DIANA | IMAM HAMDI