Sebagai inkumben, kubu Jokowi tentu terpantik untuk menang di tanah pasundan. Direktur TKN, Maman Imanulhaq, mengatakan mereka akan menggempur kembali Tanah Pasundan itu. "Kami akan gempur Jawa Barat selama sepekan," ujar Maman saat ditemui Tempo di bilangan Menteng, Jakarta, pada Sabtu, 2 Maret 2019. Maman mengatakan, hal tersebut diputuskan usai timnya menggelar rapat evaluasi terkait kondisi terkini di Jawa Barat, Jumat malam sebelumnya.
Baca: 5 Survei SMRC: Jokowi Unggul - Pendukung Prabowo tak Percaya KPU
Mengejar suara di Jawa Barat, Maman mengatakan, saat ini kubunya mulai memasang strategi pemetaan wilayah guna mengetahui suara yang masih bisa dipertebal dan daerah yang dinilai akan stagnan. "Jadi, ada daerah-daerah yang mana 'ya udah deh cuma segitu', tapi ada juga yang kami nilai bisa dipertebal," ujar Maman.
Daerah yang dianggap berpotensi mempertebal suara Jokowi yakni Dapil VIII dan IX. Dapil VIII meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu. Dapil Jabar IX meliputi tiga Kabupaten, yakni Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang.
"Kami juga menyisir daerah Sumedang, Bekasi, dan Karawang yang kini mengalami kenaikan signifikan. Bogor juga masih bisa kami rebut," ujar Maman.
Kubu Jokowi menargetkan 60 persen suara di provinsi dengan pemilih lebih dari 33,2 juta suara itu. Dalam safari kebangsaan politik PDIP ke Jawa Barat beberapa waktu lalu, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim pasangan calon usungannya itu sudah unggul 4,1 persen dari Prabowo Subianto.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengatakan, saat ini ada sekitar 4 jutaan warga Jabar yang dulu tidak memilih Jokowi, kini sudah balik kanan mendukung. Dengan keunggulan Jokowi - Ma'ruf di Jawa Barat, Ridwan Kamil yakin langkah Jokowi semakin mulus menuju kursi RI 1 kembali.
"Logika sederhananya, dulu Pak Jokowi kalah minus 20 persen di Jawa Barat, tapi bisa menjadi presiden. Per hari ini, beberapa survei menunjukkan elektabilitasnya sudah lebih," ujar Ridwan Kamil lewat keterangan tertulis tim media Jokowi-Ma'ruf, Jumat, 22 Februari 2019.
Survei Indikator Politik Indonesia sejak akhir Desember hingga 5 Januari lalu terhadap 1.600 responden di Jawa Barat menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf hanya berselisih dua persen dengan lawannya.
Simak juga: Klaim Survei Ungguli Prabowo, Jokowi Yakin Menang di Jawa Barat
Dalam survei pesanan tim Jokowi yang tak disiarkan ke publik itu, elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 46 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 44 persen. Anggota DPR dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Sodik Mudjahid, mengklaim hasil survei internal Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga justru menunjukkan elektabilitas pasangan itu unggul jauh, mencapai 70 persen.
Sigi Indikator menunjukkan Jokowi unggul di kawasan perdesaan, sedangkan Prabowo menang di perkotaan. Menurut Maman, saat ini jagoannya masih kalah di sejumlah daerah, seperti Sukabumi, Kota dan Kabupaten Bogor, Depok, Tasikmalaya, serta Bekasi. Sebagian besar wilayah itu, kata Maman, merupakan basis Partai Keadilan Sejahtera, yang mengusung Prabowo-Sandiaga.
Simak kelanjutannya: Bagaimana strategi kubu Prabowo?