Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bela Rohingya OKI Gugat Myanmar di Pengadilan Internasional

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Kalim Ullah, bersama istrinya Taiyeba Begum dan anak-anaknya berpose dekat kamap pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. Rencana repatriasi atau pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, pada November ini, ditentang sejumlah pihak. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Kalim Ullah, bersama istrinya Taiyeba Begum dan anak-anaknya berpose dekat kamap pengungsian di Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2018. Rencana repatriasi atau pemulangan para pengungsi etnis minoritas Rohingya di Cox Bazar, Bangladesh, pada November ini, ditentang sejumlah pihak. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Iklan

TEMPO.CODhaka – Organisasi Kerjasama Islam atau OIC membuat terobosan diplomatik dengan mengadopsi resolusi untuk menggugat pemerintah Myanmar di Pengadilan Internasional atau International Court of Justice mengenai hak hukum warga minoritas Muslim Rohingya.

Baca:

 

Resolusi untuk menempuh jalur hukum di ICJ itu dicapai dalam sesi final pertemuan ke 46 Dewan Menteri Luar Negeri dari OIC di Abu Dhabi.

“Resolusi ini keluar setelah melewati proses negosiasi yang panjang mengenai pertanggung-jawaban atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan pelanggaran Hak Asasi Manusia besar terhadap warga Rohingya di Myanmar,” begitu pernyataan dari kementerian Luar Negeri Bangladesh seperti dilansir Dhaka Tribune pada Senin, 4 Maret 2019 waktu setempat.

Pertemuan OIC membahas ini diawali dengan pertemuan komite setingkat menteri yang beranggotakan sepuluh negara dan dipimpin Gambia pada 10 Februari 2019. Perwakilan Gambia merekomendasikan agar OIC menempuh jalur hukum untuk memperjuangkan hak hukum berdasarkan hukum internasional terutama Konvensi Genosida atau Genocide Convention dan hukum internasional lainnya mengenai HAM. Menteri Luar Negeri Bangladesh, AK Abdul Momen, memimpin delegasi ke Dewan di OIC ini.

Baca:

 

Resolusi yang dicapai dengan aklamasi ini menjadi preseden bagi OIC untuk menempuh jalur hukum untuk meminta keadilan jika ada kasus kejahatan terhadap kemanusiaan misalnya seperti yang dialami warga etnis minoritas Muslim Rohingya. Gugatan itu juga akan memperjuangkan mengenai hak etnis Rohingya untuk tinggal di tanah kelahirannya di negara bagian Rakhine, Myanmar. Pemerintah Myanmar belum menanggapi resolusi dari OIC Ini.

International Court of Justice atau Pengadilan Internasional merupakan lembaga peradilan yang bernaung di bawah PBB dan berlokasi di The Hague, Belanda. Lembaga ini dibentuk lewat Konferensi San Fransisco pada 1945. Semua anggota PBB merupakan pihak yang ikut mendukung statuta pendirian ICJ, yang mulai bersidang pada 1946.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lembaga ini terdiri dari 15 orang hakim yang bertugas selama sembilan tahun dan dipilih lewat voting suara pada Sidang Majelis PBB dan Dewan Keamanan PBB. Majelis hakim memilih Presiden dan wakil Presiden ICJ setiap tiga tahun sekali. Ada tim administrasi yang membantu lembaga ini menjalankan kewenangannya.

Meski berbasis di The Hague, Belanda, seperti dilansir Britannica, lembaga ini bisa bersidang di negara manapun yang dianggap sesuai. Bahasa yang digunakan adalah Inggris dan Prancis.

Tugas utama dari ICJ adalah membuat putusan mengenai sengketa antara negara berdaulat. Ini artinya pihak yang berperkara adalah negara. ICJ bisa membentuk komisi ahli untuk melakukan investigasi terhadap kasus yang sedang ditangani jika diperlukan.

Baca:

 

Kasus yang ditangani ICJ bisa ditangani dengan tiga cara yaitu diselesaikan oleh negara yang berperkara tanpa menunggu putusan ICJ. Atau, negara berperkara tidak melanjutkan persidangan dan menarik diri dari prosesnya di tengah proses persidangan. Opsi ketiga, Pengadilan Internasional mengeluarkan putusan.

Beberapa kasus yang ditangani ICJ seperti gugatan pemerintah Iran terhadap AS mengenai aset sebesar sekitar US$2 miliar atau sekitar Rp28 triliun yang disita Washington. Aljazeera melansir hakim memutuskan Iran memilik hak atas aset itu pada putusan yang dibuat pada 14 Februari 2019 setelah gugatan diajukan pada 2016.

Kasus lainnya yang juga ditangani ICJ, seperti dilansir media iOL, adalah soal dekolonisasi Inggris terhadap Mauritius di Afrika. Pengadilan memutuskan Inggris memiliki kewajiban mengembalikan kepulauan Chagos kepada Mauritius secepatnya pada putusan awal Maret 2019. Kasus pelanggaran HAM etnis Rohingya oleh otoritas Myanmar bakal menjadi kasus baru yang ditangani ICJ terkait gugatan OIC. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

1 hari lalu

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di Vatikan, 17 Desember 2023. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.


Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

1 hari lalu

Pengungsi Rohingya menempati penampungan sementara di llanta pasar gedung Balee Meuseuraya Aceh (BMA), Banda Aceh, Senin, 18 Desember 2023. Polresta Banda Aceh menetapkan salah seorang imigran Rohingya Muhammad Amin (35) sebagai tersangka yang menyeludupkan 136 orang pengungsi Rohingya penghuni kamp penampungan Coxs Bazar Bangladesh ke Desa Lamreh, Kabupaten Aceh Besar yang saat ini menempati lantai dasar gedung BMA. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

2 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

3 hari lalu

Tentara Thailand berlindung di dekat Jembatan Persahabatan Thailand-Myanmar ke-2 selama pertempuran di sisi Myanmar antara Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) dan pasukan Myanmar, yang berlanjut di dekat perbatasan Thailand-Myanmar, di Mae Sot, Provinsi Tak, Thailand, April 20, 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.


Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

4 hari lalu

Militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

5 hari lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

10 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.


Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

11 hari lalu

Seorang anggota pemberontak Pasukan Pertahanan Kebangsaan KNDF Karenni menyelamatkan warga sipil yang terjebak di tengah serangan udara, selama pertempuran untuk mengambil alih Loikaw di Negara Bagian Kayah, Myanmar 14 November 2023. REUTERS/Stringer
Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.


Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

13 hari lalu

Pengungsi etnis Rohingya membawa bantuan paket Lebaran dari Human Appeal Australia di tempat penampungan bekas kantor Imigrasi di Desa Blang Mee, Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa, 9 April 2024. Paket Lebaran yang berisi bahan pokok makanan harian itu diberikan kepada 252 jiwa pengungsi etnis Rohingya untuk menyambut Idul Fitri 1445 H di Aceh. ANTARA FOTO/Rahmad
Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya


Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

14 hari lalu

Para hakim dan delegasi duduk di ruang sidang saat Nikaragua akan meminta Mahkamah Internasional pada hari Senin untuk memerintahkan Berlin menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan membatalkan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan pengungsi Palestina PBB UNRWA, di Den Haag, Belanda, 8 April 2024. REUTERS/Piroschka van de Wouw
Nikaragua Berusaha Hentikan Ekspor Senjata Jerman ke Israel di ICJ

Nikaragua meminta ICJ untuk memerintahkan Jerman menghentikan ekspor senjata militer ke Israel dan melanjutkan pendanaannya untuk UNRWA.