Dalam pelantikan itu Ahok mengatakan telah lelah terus menerus melantik pejabat. Ia berharap perombakan kali ini bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi dan gratifikasi.
"Saya ingin semua kerja amanah, siddiq, tabligh, dan fathanah," katanya di atas podium.
Ahok mengancam akan merombak bawahannya kembali, jika tak memenuhi permintaannya untuk melaporkan gratifikasi ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Ahok, instruksi tersebut masuk ke dalam penilaian kejujuran, dan berlaku untuk semua PNS Pemprov DKI. "Kan saya sudah tahu siapa yang terima, jadi tinggal kejujuran mereka saja," ucapnya.
Kini tiga tahun setelah kebijakan rotasi itu diberlakukan, Anies kembali melakukan rotasi terhadap ribuan pejabat. Menurut Anies, rotasi ini sebagai bentuk penyegaran di instansinya dan memberi kesempatan kepada Kepala SKPD merasakan posisi lain di Pemprov DKI.
Simak juga : Rotasi Pejabat DKI, Anies Janjikan Evaluasi Tiap 6 Bulan
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai ada kejanggalan dalam perombakan jabatan oleh Gubernur Anies, Senin lalu. Khususnya dalam perombakan jabatan lurah dan camat. Menurut dia, lurah dan camat yang didemosi sebagian telah bekerja dengan baik.
"Kalau ada camat jadi sekretaris camat atau lurah jadi sekretaris lurah, ini aneh buat saya," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu soal rotasi pejabat DKI.
JULNIS FIRMANSYAH | LANI DIANA | GHOIDA RAHMA l MAYA AYU PUSPITASARI