Dua jabatan eselon I yang akan dilelang adalah Deputi Gubernur Bidang Pariwsata dan Kebudayaan serta Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman.
Baca : Anies Baswedan Rotasi Pejabat DKI, Ada 18 Jabatan Dilelang
Meski ada 16 jabatan eselon II yang kosong, Chaidir optimistis kinerja satuan kerja perangkat dinas tidak akan terganggu. “Karena pejabat di layer keduanya telah diisi,” ujar dia.
Salah seorang pejabat yang mengalami demosi adalah Isnawa Adji yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup. Senin lalu, Isnawa dilantik menjadi Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Isnawa menjelaskan, pada tahun lalu, Dinas Lingkungan Hidup tak mencapai target serapan anggaran yang ditetapkan Anies. Dari target serapan anggaran 89,09 persen, Dinas hanya menyerap 81,20 persen.
Isnawa beralasan tak bisa mencapai target serapan anggaran itu karena terhambat sejumlah hal. Dia mencontohkan, plafon biaya pemeliharaan satu kendaraan dianggarkan Rp 2 juta. Ternyata biaya pemeliharaan kendaraan itu hanya Rp 700 ribu. “Ya, otomatis tidak semua terserap anggarannya,” ujarnya.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok juga merotasi ribuan pejabat dari eselon IV hingga II. Ahok melantik enam ribu pejabat tersebut pada 2 Januari 2015.
Saking banyaknya pejabat yang ia lantik, acara akhirnya berlangsung di Lapangan Monas, Jakarta Pusat karena kapasitas halaman Balai Kota tak mencukupi.
Baca juga : Lantik 1.125 Pejabat Baru DKI, Anies: Jadilah Pemimpin
Satu tahun kemudian atau tepatnya pada 8 Januari 2016, Ahok kembali merotasi ribuan pejabat yang jumlahnya mencapai 1.036. Alasan rotasi itu, kata Ahok, untuk memberi kesempatan kepada PNS berusia muda menduduki jabatan sebagai Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).