"Ini barangkali salah satu yang terbanyak di dalam sejarah Pemprov, dulu ada yang lebih besar lagi. Tapi ini salah satu yang terbesar," ujar Anies usai pelantikan.
Sama seperti Anies, saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat Gubernur DKI Jakarta juga merotasi ribuan pejabat dari eselon IV hingga II.
Simak : Anies Bakal Copot Pejabat yang Terlibat Praktik Jual Beli Jabatan
Anies sendiri berjanji akan terus mengawasi dengan ketat kinerja para pejabat yang baru dilantik itu. Ia pun berencana mengevaluasi kinerja para pejabat itu setiap enam bulan.
Adapun jabatan eselon II yang kosong, menurut Anies, sementara diisi oleh pelaksana tugas. Pemerintah DKI akan menggelar seleksi terbuka atau lelang jabatan dalam waktu dekat untuk mengisi jabatan tersebut.
Melalui lelang terbuka itu, Anies berharap mendapatkan pejabat yang memiliki kompetensi. Dia juga akan mewajibkan semua pegawai negeri yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti seleksi terbuka pejabat eselon II itu.
Menurut Anies, banyak aparatur sipil negara yang memenuhi syarat untuk mengikuti lelang jabatan tapi sungkan mendaftar karena atasannya juga ikut seleksi. “Sekarang nggak ada sungkan-sungkanan. Semua harus daftar," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyematkan tanda jabatan baru untuk pejabat eselon III - I di lapangan Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 25 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta Chaidir menjelaskan lelang jabatan setingkat eselon II dan I akan dimulai setelah pemerintah DKI berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara.
Lelang jabatan eselon II, kata dia, hanya bisa diikuti oleh pegawai negeri DKI. Adapun lelang terbuka jabatan eselon I atau deputi gubernur bisa diikuti oleh pegawai negeri dari luar DKI (nasional).