Menanggapi itu, Direktur Program Tim Kemenangan Nasional atau Jokowi - Ma'ruf Aria Bima menantang balik agar pihak BPN Prabowo - Sandiaga membuat kritik yang mampu menandingi program tersebut.
"Enggak apa-apa. Ya, silakan kritik saja. 02 memang harus mengkritik," jelas Aria kepada Bisnis, Selasa, 26 Februari 2019.
Politisi PDI Perjuangan ini tidak mempermasalahkan kritikan bahwa program kartu sakti Jokowi hanyalah kebijakan populis. Tetapi Aria menggarisbawahi bahwa program tersebut sebenarnya juga dibuat untuk menjawab kritik sebelumnya dari pihak oposisi tentang pendidikan, harga sembako, dan lapangan pekerjaan.
Oleh sebab itu, 3 kartu tersebut dianggap Aria Bima mampu memberikan kepastian pada masyarakat bahwa isu negatif dari kritik tersebut tidak akan terjadi."Katanya sembako sekarang emak-emak kemahalan, ya sekarang kita kasih kartu yang murah," ujar pria kelahiran Semarang, 29 Mei 1965 ini.
"Katanya emak-emak mahal soal sembako, ya kita kasih sesuatu yang pasti supaya sembako murah," tambah Aria Bima.
BACA: Polisi Tetapkan 3 Emak Tersangka Ujaran Kebencian terhadap Jokowi
Senada dengan Aria Bima, Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Jokowi - Ma'ruf Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa kepastian merupakan kunci.
"Program [3 kartu sakti baru] Pak Jokowi merupakan pikiran baik, pikiran bijak dari seorang pemimpin untuk membuat satu keputusan political will dalam rangka memberikan kepastian bagi rakyatnya," ungkap Bahlil di Posko Cemara TKN Jokowi-Ma'ruf, Selasa, 26 Februari 2019.
"Apa itu kepastian? Kepastian untuk anak-anak yang tamat SMA bisa kuliah, kepastian yang baru selesai kuliah mau dapat kerja ada, kepastian apa lagi adalah ketika harga-harga mahal, pemerintah hadir untuk membuat murah dengan kartu itu," tambah Bahlil.
BISNIS